Wednesday, May 22, 2013

Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel

Jakarta - Penundaan sepihak kontrak kerjasama produksi pesawat tempur Korean Fighter eXperiment (KFX) oleh Korea Selatan (Korsel) dinilai sebagai preseden buruk bagi hubungan antara Indonesia dan Korsel.

"Komisi I sangat menyesalkan penundaan sepihak dari Korsel atas kontrak kerjasama jangka panjang pesawat KFX," kata Ketua Komisi I, Mahfuz Siddiq, di Jakarta, Selasa (21/5).

Dia berpendapat, penundaan sepihak kerjasama di bidang pertahanan ini secara langsung telah menunjukkan sikap yang tidak tulus dari pemerintahan baru Korsel.

Selain itu, lanjut dia, Korsel juga tidak menghargai kesepakatan yang telah dibuat dihadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Presiden Korsel, Lee Myung-Bak.

Mahfuz menambahkan, jika Indonesia harus menyiapkan beberapa opsi alternatif dalam pengadaan alat sistem utama persenjataan (alutsita). Apalagi negara lain sudah menyatakan kesiapannya melakukan kerjasama penuh dengan Indonesia.

"Penundaan ini jadi preseden buruk bagi kerjasama di bidang pertahanan secara keseluruhan. Indonesia harus siapkan opsi alternatif, karena ada beberapa negara lain yang siap kerjasama penuh dengan Indonesia," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera ini.

Dia menyatakan, Komisi I dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan mengkaji penundaan sepihak oleh Korsel.

"Komisi I dan Kemhan sedang bersama mengkaji kelanjutan kontrak, apakah akan terus atau setop," tutupnya.

Sumber : Berita Satu

5 comments:

  1. Korea Selatan merasa di atas angin. Beli LPD, jet latih, kapal selam, dan APC Tarantula dari mereka. Beladiri Yong Modo sudah dipakai TNI. Pabrik mereka sudah bertebaran di Jawa. Apa posisi tawar kita?

    ReplyDelete
  2. ibarat hp, motor, dan butik pakaian dan barang barang lainnya produk korea masih tidak awet, tidak canggi, tidak istimewa yaitu produk korea cukup untuk dimiliki tidak di kembangkan teknologi dan di produksi pinjamkan di pasarkan biasa di sebut MARKET

    ReplyDelete
  3. Makanya kalau berfikir itu yg Logis..seharusnya dengan duwit segitu $8milyar kita bisa borong. Tinggal pilih--Rafale/Typhoon/Sukhoi..tergantung kecocokan sudah pasti dapat alih teknology soalnya kita beli dalam jumlah besar dan kwalitas gak perlu di ragukan daripada tdk tahu kwalitasnya dan gak ada target kpn jadinya,,,,kita2 bicara gini karna kita sbgai warga jg ikut nyumbang pajak..ikut gak rela....masak duwit segitu gak ada kejelasan....Aku percaya Indonesia Akan maju kalau sudah dipimpin Generasi 1990an ke atas....

    ReplyDelete
  4. Kujerat sekali lagi dg KFX, terkulailah aku kau jerat dan aku jadi bengong ada apa diriku...........he.............he.........
    Inilah lodruk pusat Jakarta..........................................

    ReplyDelete