ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, May 4, 2011 | 11:22 AM | 0 Comments

    Satelit Telekomunikasi Tersebut Hanya Untuk Pemerintah

    Bandung - Satelit telekomunikasi yang rencananya akan dibuat oleh Kementerian Riset dan Teknologi hanya diperuntukan bagi pemerintah. Pihak swasta tidak akan dilibatkan.

    Alasan peruntukan ini, diungkapkan oleh Engkos Koswara, Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi, Komunikasi dan Transportasi, Kemenristek karena tidak ingin membunuh bisnis telekomunikasi di Indonesia.

    "Ini hanya untuk pemerintah. Mungkin nanti namanya Broadband Goverment Telekomunication Satelite. Atau apalah nanti kita pikirkan namanya. Yang jelas ini peruntukannya hanya untuk pemerintah," katanya saat berbincang dengan detikINET di Novotel Bandung.

    Alasan Engkos tidak mau melibatkan pihak swasta dalam proyek ini adalah karena teknologi yang dipergunakan bisa menjadi 'pembunuh' bagi industri telekomunikasi di Indonesia.

    "Kalau dilempar ke swasta itu bisa mati semua. Ini killer teknologi bagi bisnis telekomunikasi. Karenanya kita benar-benar akan gunakan ini untuk kepentingan pemerintah saja. Tidak untuk komersil," paparnya.

    Teknologi yang nantinya akan ditanamkan dalam satelit ini, sambungnya, akan memungkinkan penggunaan pita lebar. Bahkan cakupannya bisa seluruh Indonesia.

    "Kecepatannya bisa mencapai 191 Gbps dengan cakupan seluruh Indonesia. Tinggal ground stationnya saja kita pasang. Dan ground station tersebut menggunakan teknologi terbaru. Bentuknya kecil tidak besar seperti yang dulu," terangnya.

    Kemenristek berencana membuat satelit komunikasi ini bersama dengan ITB. Rencananya dalam 3 tahun mendatang, satelit ini bisa mengangkasa. Masa pakai satelit ini bisa mencapai 15 tahun.

    "Untuk urusan itu kita kan punya slot. Tapi slot satelit harus dari Kominfo. Satelit Garuda 1 kan sudah mati. Kita bisa pakai bekas slotnya di atas Sulawesi. Mudah-mudahan Kominfo mau memberikan. Ini kan buat pemerintah juga," harapnya.

    Sumber: DETIK

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.