ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Showing posts with label Kapal Perang. Show all posts
    Showing posts with label Kapal Perang. Show all posts

    Saturday, August 17, 2013 | 10:07 AM | 4 Comments

    Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia

    Balikpapan (MID) - Empat unit kapal perang dan satu kapal selam TNI Angkatan Laut, ikut ambil bagian dalam upacara peringatan HUT ke-68 RI, di daerah perbatasan dengan Malaysia.

    Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman mengatakan, parade kapal laut itu, salah satu bentuk show force angkatan perang Indonesia kepada negeri jiran tersebut.

    "Kapal perang itu, ikut parade di Karang Ungaran. Saya sendiri akan ikut upacara di daerah perbatasan dengan Malaysia, yakni di Pulau Sebatik," kata Dicky Wainal Usman, Jumat (16/08/2013).

    Selain menyiapkan kapal perang, Dicky juga mengungkapkan 12 penerjun dari Korps Pasukan Khusus (Kopasus) TNI AD siap unjuk kebolehan di Pulau Sebatik, Sabtu (17/08/2013) hari ini.

    "Kami memang mau show force ke negara tetangga, karena selama ini mereka lebih banyak melakukan provokasi. Kami juga ingin menunjukkan bahwa kemerdekaan kita ini bukan pemberian atau hadiah melainkan dengan perjuangan dan darah," tegasnya.

    Ia menilai, pelaksanaan peringatan HUT RI di Pulau Sebatik dan Karang Ungaran sudah tepat. Pasalnya, kedua pulau itu berada di posisi perbatasan dan untuk menumbuhkan rasa patriotisme di kawasaan perbatasan.

    Sumber : Tribun
    Readmore --> Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia

    Wednesday, June 5, 2013 | 1:20 PM | 2 Comments

    Belanda Akan Menjual Kapal Perang Kedua Ke Indonesia

    Jakarta (MID) - Pemerintah Belanda berniat untuk menjual perlengkapan dan teknologi kapal perang ke Indonesia, dimana kesepakatan tersebut nantinya senilai dengan € 345 juta. Pemerintah Belanda mengumumkan hal tersebut pada hari selasa.

    Tahun lalu, Belanda telah membatalkan penjualan tank kepada Indonesia senilai € 200 juta setelah anggota parlemen telah menyatakan kekuatirannya tentang HAM di Indonesia. Kubu yang menentang pengadaan tersebut yaitu Partai Buruh Frans Timmermans yang kini menjadi menteri luar negeri.

    Walaupun kesepakatan pengadaan kapal perang tersebut tidak melibatkan pemerintah Belanda, namun perusaahaan asal Belanda tersebut telah menjual dan membangun teknologi kapal perang tersebut di Rumania dan Indonesia. Namun Partai Buruh bersikeras bahwa pengadaan kapal perang tersebut harus sesuai dengan persyaratan hukum ekspor senjata.

    Penjualan kapal perang itu sendiri mengejutkan banyak pihak, antara lain partai oposisi baik Demokrat Liberal maupun Sosialis sayap kiri dan menuduh partai Buruh untuk mengubah pandangan tersebut. Menurut juru bicara kebijakan luar negeri Desiree Bonis mengatakan, "Indonesia merupakan negara yang ramah dan demokrasi, jadi tidak ada yang salah dengan pengadaan kapal perang tersebut".

    Dari partai Koalisi sebelumnya, yang termasuk partai konservatif liberal yaitu mantan Perdana Menteri Mark Rutte saat masih berkuasa juga mengungkap pendapat yang senada pada tahun lalu, "Bagaimanapun juga, Hak Asasi Manusia di Indonesia telah membaik, bahkan jika adapun itu hanya sebatas ketegangan internal dalam negeri yang seperti terjadi di Papua yang sebenarnya hanya menginginkan otonomi khusus".

    Tetapi hal tersebut ditentang oleh partai Kebebasan karena tank tersebut tidak cocok untuk geografis Indonesia. Karena penolakan tersebut akhirnya Indonesia membeli tank Leopard dari Jerman.

    Sumber : AS
    Readmore --> Belanda Akan Menjual Kapal Perang Kedua Ke Indonesia

    Wednesday, May 22, 2013 | 6:48 AM | 0 Comments

    Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu

    Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Laut masih menunggu selesainya produksi kapal cepat rudal pengganti KRI Klewang yang terbakar pada September 2012 lalu. Produsen KRI Klewang, PT Lundin Industry Invest, kabarnya sedang memproses pembuatan kapal berkemampuan antiradar yang kedua.

    "Kapal itu belum diserahkan ke TNI, jadi itu tanggungjawab produsen (mengganti)," kata Sjafrie saat ditemui di kantornya, Selasa, 21 Mei 2013.

    Selain itu Kementerian dan TNI AL masih menunggu hasil investigasi soal penyebab terbakarnya kapal. Ada spekulasi kebakaran dipicu terjadi kesalahan rancang bangun. Meski begitu, menurut Sjafrie, ada informasi kalau KRI Klewang terbakar karena hubungan arus pendek.

    Meski begitu, Sjafrie melanjutkan, semua pihak harus menunggu kepastian dari hasil investigasi. Menurut Sjafrie kepastian soal penyebab terbakarnya KRI Klewang penting agar kualitas produk dan nama baik PT Lundin --juga industri pertahanan Indonesia-- tetap terjaga.

    Untuk saat ini, Sjafrie meminta agar masyarakat tidak langsung memandang sebelah mata produk industri pertahanan dalam negeri, khususnya PT Lundin. Dia berjanji jika hasil investigasi sudah keluar dan kapal buatan Lundin terbukti berkualitas, Kementerian Pertahanan akan mendorong produsen kapal perang antiradar lokal itu ke ranah internasional. Salah satunya dengan memamerkan kapal itu ke negara-negara tetangga dan sahabat. "Itu sudah pasti."

    Pada tanggal 28 September 2012, sekitar pukul 15.15, kapal baru milik TNI Angkatan Laut KRI Klewang 625 ludes terbakar. Padahal, seyogyanya, pada hari tersebut, kapal seharga Rp 114 miliar ini akan memulai uji coba perdana laut atau sea trial dari Dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur.

    Kapal canggih jenis trimaran yang konon tidak bisa terdeteksi radar --alias kapal siluman-- ini diluncurkan pada 30 Agustus 2012 lalu. Kapal KRI Klewang ini memiliki panjang 63 meter, kecepatan maksimal 35 knot, bobot 53,1 GT, serta mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK.

    Sumber : TEMPO
    Readmore --> Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu

    Sunday, April 21, 2013 | 9:22 AM | 8 Comments

    PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL

    Surabaya - Sinergi antara industri galangan kapal dengan industri pertahanan nasional makin kuat. Hingga sepuluh tahun ke depan, kebutuhan kapal industri pertahanan khususnya kapal cepat rudal (KCR) 60 meter mencapai 16 kapal. Saat ini tiga kapal di antaranya sudah menjalin kontrak kerja sama dengan PT PAL.

    Dirut PT PAL M Firmansyah Arifin mengatakan, pembangunan KCR tersebut mengacu pada perjanjian surat jual beli kedua pihak, yakni untuk W273, 274, 275. "Kapal pertama kami serahkan akhir Desember tahun ini, kapal kedua Maret 2014 dan kapal ketiga pada medio Juni 2014," urainya saat memantau proses pembangunan dasar kapal (keel laying) di pabrik PT PAL di Surabaya, Kamis (18/4).

    Dia mengatakan, sebagai industri galangan kapal, kendala utama pada pasokan peralatan dan komponen kapal. Selama industri dalam negeri belum mampu menyuplai peralatan dan komponen yang diperlukan, maka industri galangan kapal tetap bergantung ke impor. "Tapi dengan keterbatasan itu, kami berusaha untuk menyelesaikan proyek ini sesegera mungkin. Karena dengan demikian kami masih terus dipercaya untuk memenuhi kebutuhan kapal TNI-AL," ucapnya.

    Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan, kebutuhan kapal TNI makin besar. Sebab untuk mempertahankan kedaulatan, perlu memiliki angkatan laut yang kuat. Disebutkan, dalam concept map hingga 2024, kebutuhan KCR 60 meter mencapai 16 kapal dan KCR 40 meter 16 kapal. Sehingga total kebutuhan 32 kapal.

    "Nah ini sekaligus memajukan industri perkapalan nasional dan tantangan bagi PT PAL ke depan. Melalui momentum ini kami berharap PT PAL makin meningkatkan kinerja sebagai leading sector kapal perang skala dunia," tutur dia.

    Marsetio mengatakan, kendati baru menandatangani kontrak kerja sama untuk pembangunan KCR tiga unit, tapi ke depan pihaknya akan tetap mempercayakan pembangunan tiga belas kapal sisanya pada perusahaan pelat merah tersebut. "Total, 16 KCR 60 meter kami akan dibuat oleh PT PAL," tandas dia. Sedangkan, untuk KCR 40 meter akan dipercayakan pada industri galangan kapal nasional melalui mekanisme lelang.

    Disebutkan dana yang dianggarkan untuk membeli satu KCR mencapai Rp 500 miliar. Marsetio mengakui, pembangunan satu kapal tidak dapat mengandalkan komponen dalam negeri sepenuhnya. Menurutnya itu wajar, di berbagai negara pun memang rakitan dari berbagai negara seperti Jerman, Jepang dan Inggris. "Tapi kami harapkan semua industri dan peralatan dalam negeri dipakai secara maksimal, misalnya kerja sama teknologi dengan PT LAN Industri (Persero), lalu pelat dari Krakatau Steel, interior dengan PT INKA. Jadi, semua industri dalam negeri diberdayakan," tegasnya.

    Selain KCR, lanjut Marsetio, pihaknya sudah memesan kapal selam pada PT PAL yang bekerja sama dengan Korea Selatan. Dua kapal selam akan dibangun di Korea dan sisanya satu kapal di galangan milik PT PAL. Sedangkan untuk membangun itu, PT PAL mengirim karyawannya ke Korea.

    Sumber : JPNN
    Readmore --> PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL

    Saturday, April 20, 2013 | 9:12 PM | 0 Comments

    TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma

    Jakarta - Sebagai jembatan pelatihan personel kapal perang Korvet kelas Sigma, TNI AL dan Kemhan memilih VSTEP sebagai pemasok dua simulator Nautis kelas A Full Mission Bridge (FMB) untuk memfasilitasi pelatihan kelautan Kobangkidal di Surabaya.

    TNI AL saat ini sedang melakukan modernisasi armadanya untuk lebih efektif memerangi kejahatan maritim dan pembajakan. Awal 2012, TNI AL menambah beberapa Korvet kelas Sigma untuk masuk dalam armada aktifnya. Untuk pelatihan yang realitis dari pelatihan personel Sigma, TNI AL menginginkan dua Nautis FMB, masing-masing simulator akan menampilkan 270 simulasi pada layar silinder. Simulator juga tersebut sangat tepat untuk pelatihan Sigma, sehingga efisien dalam pelatihan pengoperasian dan navigasi. TNI AL juga menginginkan jenis tipe pelabuhan, dan disesuaikan dengan layar navigasi. VSTEP sendiri akan menggandeng mitra lokal untuk membuatan simulator tersebut untuk meningkatkan kandungan lokal.


    Simulator Nautis FMB akan dikembangkan oleh maritime simulator developer VSTEP dan Terravision Mitra Indonesia. Fasilitas Kelautan Kobangdikal di Surabaya akan menjadi tempat pengembangan pelatihan dan pendidikan tertinggi di TNI AL. Selain dua simulator Nautis FMB kelas A, VSTP juga membangun dua Stasiun Instruktur Nautis dan dua simulator Nautis Desktop yang dipasang di tempat tersebut.

    Menurut Direktur VSTEP, Cristijn Sarvas juga mengatakan “Kami sangat terhormat telah terpilih sebagai mitra simulasi di pusat teknologi bergensi. Kerjasama dengan mitra lokal kami telah bekerja sangat baik dan kami berharap untuk bekerjasama dengan mereka pada proyek-proyek lain di masa depan. Kami sangat menantikan untuk pengiriman dan mempersiapkan simulator dan pelatihan instruktur lokal.

    Sumber : VSTEP/MIK
    Readmore --> TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma

    KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL



    Surabaya - PT PAL INDONESIA (PERSERO) kembali menggelar acara Keel Laying Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M hull No. M000274 yang merupakan kapal kedua dari 3 (tiga) kapal sejenis pesanan TNI-AL. Direncanakan Kasal beserta jajaran berkenan hadir untuk menyaksikan acara tersebut.

    Pembangunan KCR 60 M ini berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Nomor : KTR/1056/02-48/XII/2011/Disadal No. Pembangunan M000273, W000274 dan W000275 antara PT PAL INDONESIA (PERSERO) dan TNI-AL yang diwakili oleh DINAS PENGADAAN MABESAL, di bangun atas dasar kelas BKI.



    Dijadwalkan kapal ke-2 ini akan diserahkan pada medio Maret 2014, sedangkan kapal yang ke-1, direncanakan akan diserahkan pada akhir Desember 2013, sedangkan kapal ke-3 akan diserahkan pada medio Juni 2014.

    Adapun ukuran Utama Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60M) :

    - Panjang keseluruhan (LOA) : 59.80 M
    - Panjang garis air (LWL) : 54.82 M
    - Lebar (B) : 8.10 M
    - Tinggi pada tengah kapal (T) : 4.85 M
    - Sarat muatan penuh (Dd) : 2.60 M
    - Berat muatan penuh (Displacement) : 460 Ton

    Sistem Persenjataan

    1. 1 X Meriam Utama 57 mm
    2. 2 X Senjata 20 mm
    3. 2 X 2 Peluncur rudal anti kapal permukaan (SSM)
    4. 2 X Decoy Launcher
    Olah Gerak

    KCR 60M mempunyai kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam posisi tembak dan mampu melaksanakan penghindaran dari serangan balasan lawan.

    Ketahanan Berlayar

    1. Ketahanan dilaut : 9 hari
    2. Jarak jelajah : 2.400 nm pada kecepatan 20 knot
    3. Akomodasi : 43 orang
    Kelaikan Kapal

    KCR 60m dirancang dengan mempertimbangkan kriteria kelaikan laut sbb :
    1. Stabilitas kapal memenuhi kriteria standar IMO A (749)
    2. Tugas patroli hingga sea state 3
    3. Kemampuan pengoperasian senjata hingga sea state 4


    Diharapkan dengan even ini, semakin memperkokoh komitmen PT PAL INDONESIA (PERSERO) serta wujud nyata untuk terus berperan aktif dalam pemenuhan alutsista negara, menuju kemandirian bangsa pada ALUTSISTA khususnya bidang kemaritiman.

    Sumber : BUMN
    Readmore --> KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL

    Tuesday, April 16, 2013 | 10:07 PM | 0 Comments

    Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda

    Jakarta - Tim Task Force TNI AL atau Satgas PKR untuk proyek pengadaan kapal perang Perusak Kawal Rudal (PKR) telah tiba di Belanda pada tanggal 8 April 2013. Dalam tim tersebut terdiri dari 12 perwira TNI AL, yang dipimpin oleh Laksama Pertama Mulyadi, gugus tugas ini akan melakukan misi di Belanda selama 24 bulan.


    Tim Satgas telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Dubes RI di Den Haag, HE Ibu Retno LP Marsudi, dan didampingi Atase Pertahanan Kedutaan, Kolonel Edy Sulistyadi, pada Jumat, 12 April 2013. Dalam pertemuan tersebut, tim Satgas menjelaskan alur pekerjaan mereka di Belanda.

    Sebagai bagian dari kesempatan yang ditandatangani antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan galangan kapal Damen Schelde Naval Shipyard (DSNS) Vlissigen untuk membuat 2 (dua) kapal perang PKR Indonesia, gugus tugas ini akan melakukan misinya dalam membantun dan mengawasi proses pembuatan kapal. Kapal perang pertama akan diserahkan kepada Pemerintah Indonesia pada Januari 2017, Sedangkan yang keduanya akan diserahkan pada bulan Oktober 2017. 

    Kerjasama ini akan semakin memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda.

    Sumber : Kedubes RI
    Readmore --> Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda

    Sunday, March 17, 2013 | 8:08 PM | 3 Comments

    PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri

    Surabaya - PT PAL Indonesia optimistis lima tahun ke depan mampu merenovasi dan membangun kapal selam sendiri. Tekad itu dibuktikan dengan diikutkannya karyawan PT PAL Indonesia dalam Transfer of Technology (ToT) di Korea Selatan.

    Direktur Utama PT PAL Indonesia, Firmansyah Arifin, menyebut saat ini karyawannya tengah mengikuti seleksi internal. "Tahun lalu kami sudah mengikuti ToT di Belanda, dan tahun ini ke Korea," kata Firmansyah.

    Sebelumnya PT PAL Indonesia ditunjuk Kementerian Pertahanan membangun kapal militer dengan dua negara tersebut. Kerjasama membangun Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) dengan Belanda telah selesai. Kini giliran dengan Korea untuk membangun kapal selam.

    Optimisme bisa membangun kapal selam di dalam negeri itu dikuatkan dengan program pemerintah yang mengucurkan anggaran melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) pembangunan kapal. Anggaran US$150 juta (sekitar Rp 1,5 triliun) itu tidak hanya untuk membangun kelengkapan militer, tetapi juga doking untuk kapal militer.

    "Selama ini untuk overhoul kapal selam harus dilakukan di Korea, setiap lima tahun sekali dengan biaya yang cukup besar," kata mantan Direktur Utama PT Dok Perkapalan Surabaya itu. Dia optimistis langkah PT PAL sudah tepat. Usai pegawainya selesai mengikuti ToT di Korea, PT PAL mampu mandiri mendukung langkah strategis pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan kapal, termasuk mencegah perputaran uang ke luar negeri.

    Terkait kerjasama dengan Korsel, PT PAL akan mengirimkan karyawannya ke Negeri Gingseng tersebut. "Dalam waktu dekat, kami mengirim karyawan untuk bekerja sama dengan Korea membangun kapal selam melalui sistem learning by doing," kata Firmansyah Arifin.

    Disebutkan, ada sejumlah karyawan akan dikirim ke Korea Selatan dalam rangka kerjasama memproduksi alutsista. Itu, lanjutnya, melibatkan Kementerian Pertahanan kedua bangsa. Kemenhan, selanjutnya memberi kesempatan kepada PT PAL untuk melaksanakan tugas tersebut.

    Sedangkan Humas PT PAL, Bayu Wicaksono, mengungkapkan pengiriman karyawan diawali dengan proses penjaringan. PT PAL sudah memilih karyawan yang layak untuk disertakan dalam transfer pengetahuan di Korea.

    "Saat ini DSME Daewoo perusahaan yang ditunjuk pemerintah Korea masih menyeleksi penerimaan. Pengumumannya kami belum tahu, tetapi kuota yang ditetapkan sebanyak 120 pegawai," ungkapnya. Jumlah itu akan dikirim dalam beberapa gelombang. Selama di Korea karyawan PT PAL mendapat tugas melakukan alih teknologi untuk membangun kapal selam untuk kebutuhan TNI-AL.

    PT PAL menyebut, informasi dari Kemenhan RI, sebanyak tiga kapal selam akan dimiliki TNI-AL. Dua kapal selam dengan type DSME 209 dibangun di Korea, sedangkan satu kapal selam lainnya dibangun di Surabaya.

    "Ini adalah pengalaman pertama kami membangun kapal selam, setelah sebelumnya kami berpengalaman meng-overhaul (merakit) dua kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala,” jelasnya. Kapal selam yang akan dibangun PT PAL dilakukan setelah dua kapal selam selesai dibangun di Korea. Karena seluruh komponen dan teknologi yang dijalankan di Korea akan diwujudkan di Indonesia. "Karyawan kami tidak membangun on table, tetapi langsung praktek merakit kapal selam. Dari hasil praktek itu akan diimplementasikan saat membangun di Surabaya," jelasnya.

    Sumber : Surabaya Post
    Readmore --> PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri

    Friday, February 1, 2013 | 11:40 AM | 2 Comments

    KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan

    Jakarta - Sejumlah kapal perang baru yang fokus pada pengawasan laut perbatasan dan pemekaran organisasi menjadi pembahasan dalam rapat pimpinan TNI Angkatan Laut di Jakarta, Kamis-Jumat (31/1-1/2).

    Kepala Staf TNI AL Laksamana (TNI) Marsetio dalam jumpa pers di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, menjelaskan, sejumlah kapal baru akan melengkapi TNI AL hingga 2014. “Kapal selam akan beroperasi lima unit. Sebanyak tiga unit baru dibuat dengan kerja sama Korea Selatan. Pembuatan kapal ketiga dibangun sepenuhnya di PT PAL Surabaya,” kata Marsetio.

    Untuk kapal perusak kawal rudal (PKR) dari Damen Schelde Belanda, lanjutnya, memasuki kontrak pembelian unit kedua.

    “Pada pembelian kedua akan dilengkapi peluncur torpedo, ruang kendali tempur, dan cupola senjata permukaan yang sebelumnya tidak diberikan dalam pembelian kontrak pertama. Pembangunan PKR juga melibatkan PT PAL Surabaya,” ujar Marsetio.

    Pada Desember 2012, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya (TNI) Eris Heryanto mengatakan, sebanyak 250 teknisi PT PAL dikirim ke Belanda untuk ikut dalam pembangunan kapal PKR.

    Rencana pembelian tiga light frigate eks kapal kelas Nakhoda Ragam Angkatan Laut Brunei dinilai tidak bermasalah. Menurut Marsetio, perlengkapan yang dinilai kurang akan dilengkapi BAe Inggris dan sekarang keputusan ada di tangan Kementerian Pertahanan.

    Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Aljazair batal membeli light frigate itu karena ada kendala teknis, seperti sudah tutupnya perusahaan yang menjadi penyedia sarana kendali tempur.

    Namun, Poengky Indarti dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Pembelian Senjata TNI mengkritisi rencana pembelian kapal PKR kedua dari Belanda. “Beli kapal rudal kok tanpa rudal. Pembelian senilai 220 juta dollar AS itu tidak dilengkapi senjata utama, yakni peluru kendali. Kita masih harus membayar 75 juta dollar AS untuk melengkapi rudal bagi kapal tersebut,” kata Poengky.

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan

    Monday, January 28, 2013 | 1:53 PM | 0 Comments

    Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri

    Surabaya - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Koarmatim akan melaksanakan kompetisi artileri di sekitar perairan Laut Jawa. Sebanyak 14 KRI yang terlibat dalam gladi tempur laut itu, berangkat dari Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Senin, (21/1/2013).

    Rencananya gladi tempur laut dilaksanakan selama kurang lebih tiga hari, mulai tanggal 21 sampai dengan 23 Januari 2013. Medan latihan meliputi, Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), daerah latihan TNI AL yang berada Laut Jawa.

    Unsur-unsur yang terlibat dalam kompetisi penembakan senjata artileri itu diantaranya delapan KRI dari jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim, tiga KRI jenis Kapal Cepat Rudal (KCR), satu KRI jenis Landing Platform Dock (LPD), dua kapal patroli jenis Fast Patrol Boat (FPB), dua Pesawat Udara (Pesud) Cassa dan dua Helikopter jenis Bolcow (BO-105).

    Tujuan latihan ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan unsur operasional Koarmatim, mengukur hasil pembinaan latihan dan memberikan rasa kebanggaan serta semangat bersaing secara positif.

    Sedangkan sasaran latihan meliputi dua aspek yakni pertama, aspek operasional agar terciptanya kemampuan dalam mengaplikasikan dan menerapkan prosedur penembakan senjata artileri dalam rangka mewujudkan kesiap siagaan satuan operasional TNI AL. Yang kedua adalah aspek psikologis, untuk memberikan rasa bangga serta semangat bersaing secara positif antar unsur-unsur peserta latihan serta meningkatkan naluri tempur prajurit TNI AL.

    Materi yang dikembangkan meliputi kemampuan mengaplikasikan dan mengembangkan doktrin, taktik serta prosedur dalam operasi laut sesuai referensi yang telah ditetapkan, mengasah kemampuan dasar kepelautan bagi seluruh prajurit secara professional, sebagai aplikasi operasi tempur laut dalam kegiatan peperangan anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan pertahanan udara dan melatih kerja sama taktis dan teknis antar unsur TNI AL dalam melaksanakan latihan.

    Sumber : Lensa Indonesia
    Readmore --> Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri

    Wednesday, January 23, 2013 | 8:14 AM | 1 Comments

    Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma

    Jakarta - TNI AL sangat membutuhkan kapal fregat untuk menjaga perbatasan hingga jauh ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Pengadaan tiga kapal fregat dari Inggris itu merupakan tindak lanjut Kementerian Pertahanan (Kemhan) atas permintaan TNI AL. Kapal itu juga memenuhi syarat untuk operasi pengamanan wilayah laut.

    "Kapal multi role light frigate (fregat ringan multiperan) dari Inggris yang saat ini sedang dijajaki Kemhan mampu menjangkau hingga ZEE," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksma Untung Suropati, kepada Koran Jakarta, kemarin.

    Kapal tersebut memiliki banyak peran, yakni bisa sebagai kapal anti permukaan, antiudara, dan antibawah air. "Tak semua kapal fregat memiliki fungsi yang banyak seperti itu," ujar dia. Lebih lanjut, Untung mengatakan pengadaan tiga kapal fregat itu dilakukan seiring dengan pengembangan tiga armada TNI AL. "Saat ini kita hanya memiliki empat kapal fregat. Penambahan satu armada lagi (Armada RI Kawasan Tengah) otomatis membutuhkan tambahan kapal," jelas dia.

    Spesifikasi secara umum, fregat asal Inggris itu memiliki kemampuan di atas kapal korvet kelas sigma (sigma class) dan sedikit lebih ringan dari kapal fregat biasa. Tak heran jika namanya adalah kapal multi role light frigate. Namun, lanjut dia, daya jelajahnya mengagumkan.

    Dilengkapi Meriam Kapal fregat ini memiliki kecepatan maksimal 30 knot dan dilengkapi sensor radar serta avionik buatan Thales, Prancis. Kapal ini juga dilengkapi satu meriam 76 mm, dua meriam penangkis udara kaliber 30 mm, torpedo, Thales Sensors Cutlass 22, rudal permukaan ke udara Sea Wolf, rudal Exocet MM40 Block II yang berjangkauan 180 kilometer, dan hanggar yang mampu menampung satu helikopter antikapal selam jenis Sikorsy S-70 Seahawk.

    Kemampuan persenjataannya masih standar, apalagi dibandingkan sejumlah KRI lama seperti frigate kelas Van Speijk yang dilengkapi dengan rudal Yakhont buatan Rusia. Sebelumnya, Kemhan tertarik memboyong tiga kapal tempur multi role light frigate dari Inggris.

    Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan pembelian itu tinggal menunggu persetujuan dari pihak Inggris, terutama terkait komponen persenjataannya. "Kita akan mengirim tim untuk memastikan dan memeriksa spesifikasi kapal laut tersebut," kata Purnomo. Namun, Menhan belum bisa memastikan kapan pembelian itu bisa direalisasikan. Alasannya, anggaran yang ada dalam pagu tak mencukupi.

    Sumber : Koran Jakarta
    Readmore --> Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma

    Saturday, January 19, 2013 | 11:18 AM | 0 Comments

    Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris

    Jakarta - Pemerintah Indonesia sudah menentukkan plafon harga pembelian kapal tempur.

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan sudah mengirim sebuah tim ke Inggris untuk bernegosiasi terkait rencana pembelian kapal perang jenis frigate di negara tersebut. Menurut Purnomo tim yang berasal dari TNI Angkatan Laut dan kementerian pertahanan itu sudah berkali-kali menyambangi Inggris untuk mengecek kapal tempur tersebut.

    "Ini masih negosiasi," kata Purnomo di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/1).

    Menurut Purnomo sebelum memutuskan pembelian nanti, salah satu faktor yang akan dipertimbangkan adalah harga. Pemerintah Indonesia, menurutnya, sudah menentukkan plafon pembelian kapal tempur itu dan tim akan berusaha menyesuaikan dengan yang dipatok.

    "Ini masih negosiasi soal harga," jelas Purnomo lagi.

    Karena itu, menurut dia, spesifikasi kapal perang tersebut saat ini belum bisa dipastikan.

    Sumber : Berita Satu
    Readmore --> Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris

    Thursday, January 17, 2013 | 1:05 PM | 2 Comments

    Indonesia Meminta Rudal Kapal Perang Dari Inggris Diupgrade

    Jakarta - Kementerian Pertahanan berupaya melobi Pemerintah Kerajaan Inggris soal perbaikan sistem peluru kendali kapal multi role light fregat. "Tadi sudah dibicarakan masalah upgrading, salah satu sistem peluru kendali kapal itu," kata Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, Rabu, 16 Januari 2013.

    Indonesia membeli kapal multi role light fregat asal Inggris ini dirancang selama 1,5 tahun. Permintaan perbaikan sistem peluru kendali itu karena pabrik peluru kendali Seawolf yang terpasang pada kapal tersebut tutup. Gaga-gara inilah Malaysia, Brunei, Aljazair, dan Filipina batal membeli kapal ini. "Itu memang menjadi salah satu pertimbangan sehingga negosiasinya lama," kata Ediwan.

    Kementerian Pertahanan mengaku sudah memeriksa masalah teknis terkait kapal tersebut. "Secara teknis, kapalnya masih bagus, tinggal masalah satu itu (peluru kendali)," kata dia. Ediwan menyebut tiga unit fregat kelas nakhoda yang akan dibeli tersebut masih memiliki sistem sonar dan radar yang masih baik.

    Kapal ini, kata Ediwan, kini dimiliki oleh galangan kapal Nursen asal Jerman. "Tapi (kapalnya) masih diparkir di Inggris," kata dia. Harga tiga unit kapal fregat ini mencapai US$ 385 juta, "Bahkan bisa lebih dari itu," kata dia.

    Negosiasi kontrak pembelian kapal, kata Ediwan, diharapkan rampung cepat. "Saya harap bulan ini bisa rampung. Negosiasi berlangsung sejak enam bulan terakhir."

    Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin juga mengakui adanya rencana pembelian kapal perang untuk TNI Angkatan Laut ini. Pembelian kapal permukaan ini memang termasuk prioritas," kata dia. Pengadaan kapal ini murni pembelian.

    Sumber : TEMPO
    Readmore --> Indonesia Meminta Rudal Kapal Perang Dari Inggris Diupgrade

    Wednesday, January 16, 2013 | 7:59 PM | 1 Comments

    Indonesia - Inggris Bahas Tindaklanjut Pembelian Kapal Perang

    Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Menhan Inggris Philip Hammond di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Rabu (16/1).

    Menurut Purnomo, kunjungan kali ini terkait upaya kedua negara meningkatkan hubungan kerjasama yang sudah terjalin lama.

    “Kunjungan ini juga untuk menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia dan Inggris yang ditandatangani pada 1 November 2012 di London, Inggris,” katanya.

    Purnomo menyatakan, Kemenhan berencana membeli tiga unit kapal laut jenis multi role light frigate alias kapal perusak dari Inggris. Purnomo mengharapkan, pembelian alutsista dari Inggris juga diikuti ToT (transfer teknologi) sehingga Indonesia dapat mengembangkan alutsista sejenis di kemudian hari.

    Pihaknya belum memastikan kapan pembelian itu direalisasikan sebab masih dalam tahap rencana. “Kita akan mengirim tim untuk memastikan dan memeriksa spesifikasi kapal laut tersebut.”

    Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan, Mayjen Ediwan Prabowo mengatakan, Kemenhan telah menjalin kontak dengan beberapa perusahaan di Inggris. Langkah itu diambil lantaran Kemenhan ingin memenuhi kebutuhan peluru kendali antipesawat starstreak, suku cadang pesawat Skyhook, dan suku cadang Tank Scorpion. “Serta beberapa perawatan alutsista yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan di Inggris.”

    Menhan Inggris Philip Hammond mengatakan, kunjungan ke Indonesia secara jelas mencerminkan komitmen negaranya untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Indonesia. “Kunjungan ini adalah bukti lebih lanjut akan hubungan Indonesia dan Inggris yang semakin kuat,” kata Hammond.

    Ia melanjutkan, keberhasilan kunjungan Presiden SBY ke London dan kunjungan Perdana Menteri Inggris David Cameron ke Indonesia pada April lalu, telah memperkuat kerjasama kedua negara.

    “Sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara, dan sebuah bangsa yang sedang memainkan peran konstruktif dalam keamanan regional, Indonesia tetap menjadi mitra penting Inggris.

    Sumber : Republika
    Readmore --> Indonesia - Inggris Bahas Tindaklanjut Pembelian Kapal Perang

    Saturday, January 5, 2013 | 12:19 PM | 9 Comments

    Menimbang Penawaran Kapal Perang Belanda Dan Italia

    Jakarta - Kementerian Pertahanan sudah memesan kapal perang perusak kawal rudal (PKR)-tanpa peluncur rudal-dari galangan Damen Schelde, Belanda, pada 2012 seharga 220 juta dollar AS. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi Pembelian Persenjataan mengkritik adanya penawaran serupa dari galangan Orisonte Sistemi Navali, Italia, yang lebih menguntungkan, tetapi tidak direspon Kemhan.

    Poengky Indarti mewakili Koalisi Masyarakat Sipil dalam percakapan akhir Desember 2012 menjelaskan, galangan kapal Italia tersebut memberikan harga jual sama dengan Damen Schelde, tetapi kapal sudah lengkapi dengan peluncur rudal, peluncur torpedo, dan radar militer.

    "Bahkan, pihak Italia bersedia membangun 100 persen di galangan kapal PT PAL Surabaya. Entah mengapa dari tiga penawaran, termasuk Rusia, justru tawaran Belanda disetujui, bahkan, pada tahun 2013 akan diadakan kontrak pembelian kedua," kata Poengky.

    Poengky menambahkan, kapal yang dibeli dari Belanda membutuhkan tambahan biaya 75 juta dollar AS untuk melengkapi peluncur rudal dan torpedo. Pembelian dari Belanda tersebut diibaratkan membeli tank tanpa meriam. Tawaran pihak Italia, menjanjikan PT PAL mendapatkan 15 persen pengerjaan dari nilai kontrak.

    Sepintas lalu, tawaran Belanda menawarkan 25 persen pengerjaan nilai kontrak lebih menguntungkan Indonesia. Namun, lanjut Poengky, dalam kenyataannya PT PAL, sesudah kontrak ditandatangani, hanya tiga persen nilai kontrak. Kondisi itu membuat PT PAL merugi. Apalagi, PT PAL harus menutup layanan usaha dry dock selama delapan bulan demi proyek PKR Belanda tersebut. Mereka juga tidak mendapatkan bayaran atas penggunaan dry dock tersebut.

    Menanggapi kritik tersebut, Sekretaris Jendral Kemhan Marsekal Madya Eris Heryanto, seusai pertemuan General Border Commitee RI-Malaysia di Jakarta, menyanggah adanya kejanggalan dalam pembelian kapal PKR dari Belanda. “Kita mengirim 250 tenaga kerja PT PAL ke Belanda. Itu termasuk dalam nilai kontrak. Tidak benar PT PAL hanya mendapat pengerjaan senilai tiga persen. Para teknisi Indonesia turut bekerja di Belanda dan mendapatkan transfer teknologi,” ujar Eris.

    Dia menegaskan pemilihan Damen Schelde sudah sesuai prosedur lelang. Dari tawaran Rusia, Italia, dan Belanda, pihak Damen Schelde lebih unggul sehingga dipilih. Kemhan memang akan mengeluarkan biaya untuk melengkapi rudal dan torpedo jika kapal sudah selesai. Itu dinilai Sekjen Kemhan sebagai hal yang wajar dan sesuai prosedur.

    Anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, mengingatkan, pembelian PKR dari Belanda tersebut sejak semula sudah dicermati DPR dan ada keganjilan. “Kami, sesudah masa reses, akan memanggil Kemhan pada Januari 2013. Belanda memang lebih unggul dibandingkan pesaing lain karena paham cara patgulipat di Indonesia,” kata Hasanuddin.

    Dia menengaraj kontrak pembelian kapal PKR kedua dan ketiga dengan cara yang sama diduga akan merugikan Indonesia dan hanya menguntungkan segelitir orang. Bahkan, pihaknya mendengar dari PT PAL dan AL pun ada keberatan terhadap pembelian PKR dari Belanda tersebut.

    Sumber : KOMPAS Cetak 5 Januari/MIK
    Readmore --> Menimbang Penawaran Kapal Perang Belanda Dan Italia

    Sunday, December 30, 2012 | 12:26 PM | 3 Comments

    Wamenhan Keluhkan Pengerjaan Kapal Perang Molor Karena Salah Perhitungan

    Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin mengungkapkan kemungkinan mundurnya jadwal penyerahan dua jenis kapal militer pesanan Kementerian Pertahanan yang tengah digarap PT PAL. Kementerian Pertahanan memesan dua unit tugboat serta tiga unit kapal cepat rudal ke PT PAL sejak dua tahun lalu dengan biaya sekitar Rp 500 miliar.

    "Saya melihat prosesnya lambat karena perencanaan oleh pejabat yang lama tidak cermat. Mungkin penyelesaiannya akan meleset dari target pada 2013," kata Sjafrie saat meninjau pembuatan kedua kapal tersebut di galangan PT PAL di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 Desember 2012.

    Meskipun demikian, Sjafrie berharap agar target delivery time kedua kapal tersebut pada 2014 tidak meleset. Bekas Panglima Kodam Jaya itu juga menginginkan proses penuntasan kedua kapal itu tidak mempengaruhi delivery yang telah disepakati. "Sebab kapal itu merupakan bagian dari proses modernisasi peralatan Tentara Nasional Indonesia," kata Sjafrie.

    Selain kedua jenis kapal pesanan tersebut, Sjafrie juga meninjau kesiapan PT PAL dalam pembuatan tiga unit kapal selam militer yang sedang dikerjakan bersama Korea Selatan. Menurut Sjafrie, satu di antara tiga kapal selam itu nantinya akan dikerjakan di galangan kapal milik PT PAL. "Kedatangan saya ke sini juga dalam rangka melihat persiapan pembangunan galangan kapal selam itu," ujar Sjafrie.

    Direktur Utama PT PAL M. Firmansyah Arifin mengatakan, proses penggarapan tugboat dan kapal rudal cepat tidak meleset dari target. Ia pun optimistis pengerjaannya akan tuntas sesuai waktu. Sebab selain kontrak jangka panjang sudah di tangan, materialnya pun sudah tersedia. "Saya memahami pernyataan Wakil Menteri Pertahanan itu sebagai cambuk bagi kami agar bekerja keras merampungkan kapal itu," kata Firmansyah yang diwawancarai terpisah.

    Sumber : TEMPO
    Readmore --> Wamenhan Keluhkan Pengerjaan Kapal Perang Molor Karena Salah Perhitungan

    Friday, December 21, 2012 | 10:47 AM | 2 Comments

    Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda

    Jakarta – Kementerian Pertahanan membantah kontrak pembelian kapal perusak kawal rudal dengan galangan Damen Schelde Belanda merugikan PT PAL yang hanya kebagian nilai proyek 3 persen dari kesepakatan pengerjaan 25 persen di Indonesia dari kontrak 220 juta dollar AS.

    Sekretaris Jendral Kemhan Marsekal Madya Eris Herryanto seusai pertemuan General Border Committee RI-Malaysia di Jakarta, Kamis (20/12), menjelaskan, pihaknya mengirim 250 teknisi PT PAL ke Belanda untuk ikut dalam pembuatan kapal PKR tersebut.

    “Tidak bisa dihitung dari nilai uang yang diterima PT PAL sebesar 3 persen dari 220 juta dollar AS. PT PAL dengan 250 teknisinya juga terlibat dalam pembangunan kapal di Belanda. Itu nilainya besar, tidak bisa dihitung semata dari pengerjaan berapa dollar AS di Surabaya.” Kata Eris.

    Dia mengatakan pemilihan galangan Damen Schelde sesuai prosedur. Damen Schelde mengalahkan Rosoboron dari Rusia dan Orizonte dari Italia. Sekjet Kemhan mengakui, dengan nilai anggaran 220 juta dollar AS baru bisa membeli kapal sebagai platform dan meriam permukaan sehingga belum dilengkapi peluncur rudal dan tabung torpedo.

    Anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanudin, mengkritik pembelian kapal perang kawal rudal (PKR) dari Damen Schelde yang menurut dia penuh keganjilan. “Kapal sejenis dengan harga 220 juta dollar AS dari Orizonte sudah dilengkapi peluncur rudal dan torpedo. Italia juga setuju 100 persen membangun kapal PKR tersebut di galangan PT PAL Surabaya sehingga transfer teknologi lebih besar skalanya yang diterima Indonesia, “ kata Hasanudin.

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda

    Awal 2013, KRI Klewang Kedua Akan Dibuat

    Banyuwangi - PT Lundin Industry Invest, perusahaan pembuat kapal perang asal Banyuwangi, Jawa Timur, akan memulai pembuatan KRI Klewang kedua pada Januari 2013. "Semoga awal 2013 bisa dimulai," kata Direktur PT Lundin, Lizza, dalam pesan pendeknya, Kamis, 20 Desember 2012.

    Menurut Lizza, KRI Klewang kedua akan dibuat dengan bahan yang sama dengan yang digunakan saat pembuatan KRI Klewang pertama, yakni komposit karbon. Namun dilengkapi dengan teknologi anti terbakar sehingga diharapkan peristiwa kebakaran yang menimpa KRI Klewang pertama tidak terulang.

    Lizza enggan menjelaskan secara detail mengenai desain dan asal bahan yang akan dipakai dalam pembuatan KRI Klewang kedua. "Masih rahasia," ujarnya.

    KRI Klewang 625 yang merupakan proyek pertama pesanan TNI Angkatan Laut terbakar Jumat sore, 28 September 2012 lalu. Hasil penyelidikan PT Lundin menyebutkan terbakarnya kapal tersebut karena korsleting listrik saat pemasangan mesin dan instalasi listrik dari galangan ke kapal.

    Kepala Dinas Penerangan Komando Armada Timur Surabaya, Letnan Kolonel Yayan Sugiana, menolak berkomentar ihwal pembuatan KRI Klewang dua. Yayan beralasan kewenangan pengadaan alutsista ada di Kementerian Pertahanan. "Saya tidak berhak menjawab, karena kami hanya sebagai pengguna," ucapnya.

    KRI Klewang 625 sebelumnya didesain sebagai kapal cepat rudal berlambung tiga (trimaran). Kapal yang dibangun dengan biaya Rp 114 miliar ini menggunakan teknologi mutakhir berbahan komposit karbon.

    PT Lundin mengklaim teknologi komposit karbon merupakan yang pertama di Asia. Kelebihannya, kapal lebih ringan dan irit bahan bakar sehingga bisa melesat denga kecepatan hingga 30 knot.

    Perusahaan itu memulai pembuatan Klewang pada 2007 dengan melakukan riset ke sejumlah negara. Pembuatannya baru dilakukan pada 2009. Proyek ini didanai APBN 2009 hingga APBN 2011 senilai total Rp 114 miliar.

    Namun sebelum Klewang dioperasikan oleh TNI AL, kapal sepanjang 63 meter itu terbakar hebat hingga ludes. TNI AL menilai insiden itu menjadi tanggung jawab PT Lundin karena belum diserahterimakan kepada TNI AL.

    Sumber : TEMPO
    Readmore --> Awal 2013, KRI Klewang Kedua Akan Dibuat

    Thursday, December 20, 2012 | 3:24 PM | 3 Comments

    Kemhan Beli Kapal Rudal Belum Dilengkapi Persenjataan

    Jakarta – Kapal jenis perusak kawal rudal tanpa dilengkapi peluncur rudal dibeli Kementerian Pertahanan dari galangan kapal Damen Schelde Belanda. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pembelian kontrak pertama dan dilanjutkan dengan kontrak kedua memang tidak dilengkapi peluncur rudal dan torpedo karena faktor keterbatasan anggaran.

    “Pada tahun-tahun anggaran berikut akan diupayakan dilengkapi dengan peluru kendali dan torpedo. Tidak benar kalau dibilang kita tidak membeli kapal perang tanpa persenjataan. Pada tahun 2015, kapal perang ini akan selesai,” kata Purnomo seusai seminar kerjasama TNI AL dengan industri pertahanan guna mendukung kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista), Rabu (19/12) di Jakarta.

    Namun, aktivis Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi Pembelian Senjata Poengky Indarti mengatakan, pembelian kapal yang masing-masing nilainya 220 juta dollar AS (sekitar Rp.2,1 triliun) itu banyak keganjilan.

    “Kapal rudal kok tanpa rudal. Ini seperti membeli tank tempur tanpa dilengkapi meriam. Pemerintah harus transparan,” katanya.

    “Kami mendapat informasi Mabes AL sebagai pengguna juga sebetulnya menolak pengadaan kapal tersebut. PT Pal di Surabaya juga keberatan karena proses kerja sama pembangunan kapal tersebut justru merugikan mereka karena tidak masuk dalam hitungan kalkulasi bisnis,” ujar Poengky. Komisi Masyarakat Sipil menginformasikan, untuk harga sama, penawaran dari galangan kapal Orisonte Italia sudah dilengkapi peluncur rudal dan torpedo antikapal selam.

    Menurut Yusgiantoro, tidak ada penolakan dari Mabes AL. Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno yang berdiri mendampingi Yusgiantoro lalu memanggil Kepala Badan Sarana Pertahanan Mayor Jendral Ediwan Prabowo. “Tidak ada juga kerugian PT PAL. Secara hitungan ekonomis, persentase pengerjaan PT PAL masih menguntungkan Indonesia,” kata Yusgiantoro.

    Yusgiantoro mengakui, Italia memang menawarkan bahkan ditambah bonus hibah dua unit fregat kelas Mistral. “Namun, fregat tersebut dalam keadaan yang membutuhkan perbaikan sangat tinggi,” katanya.

    Di Bandung, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, program modernisasi diupayakan bertahap, khususnya pemenuhan tahun 2010-2014 sebesar 40 persen atau sekitar Rp. 150 triliun. “Secara bertahap sudah dipenuhi, dan mudah-mudahan bisa tercapai,” kata Agus Suhartono seusai serah terima Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI dari Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia, yang menjadi Kepala Staf TNI AU, kepada Marsekal Muda TNI Sunaryo.

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> Kemhan Beli Kapal Rudal Belum Dilengkapi Persenjataan

    Wednesday, November 28, 2012 | 9:55 AM | 0 Comments

    Betapa Uzurnya Kapal Perang TNI AL

    Jakarta - Semakin uzur tentu saja semakin menurun kekuatannya. Begitu pula dengan angkutan laut milik TNI. Bahkan ada yang usianya melewati setengah abad. Meski demikian para tentara tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi negeri tercinta.

    Hal ini mengemuka saat Kepala Staf Komando Lintas Laut Militer (Kaskolinlamil), Laksma TNI INGN Ary Atmaja mewakili Pangkolinlamil Laksda TNI SM Darojatim menerima Tim Pengawasan dan Pemeriksaan Lengkap Inspektorat TNI (Tim Wasrikkap Itjen TNI) Gerakan IV Tahun Anggaran 2012 di Gedung Laut Nusantara, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Senin 26 November 2012.

    Tim Wasrikkap Itjen TNI yang diketuai oleh Kolonel Infantri Edy Nasution berserta stafnya akan melaksanakan wasrik lengkap Itjen TNI selama tiga hari terhadap kinerja organisasi, perbendaharaan dan keuangan Kolinlamil TA 2012 meliputi bidang operasi, umum dan perbendaharaan.

    Pangkolinlamil dalam sambutannya yang dibacakan Kaskolinlamil mengatakan Komando Lintas Laut Militer bertugas sebagai pembina tunggal angkutan laut TNI, membina kemampuan sistem angkutan laut militer, membina potensi angkutan laut nasional untuk kepentingan pertahanan keamanan negara di laut, dan membina kesiapan operasional untuk melaksanakan angkutan laut TNI meliputi personel, alat peralatan dan perbekalan baik yang bersifat taktis, strategis maupun administratif.

    "Namun dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kolinlamil menemui berbagai hambatan, salah satunya karena faktor usia. Rata-rata angkutan laut TNI sebagian besar usianya di antara 28 sampai 68 tahun. Hanya 2 KRI yang berusia di atas 3 tahun. Sehingga dibutuhkan anggaran yang cukup besar untuk pemeliharaan. Apabila dikaitkan dengan anggaran pemeliharaan yang terbatas, maka tidak sebanding dengan kondisi KRI dan tuntutan operasi yang harus dilaksanakan," urai Pangkolinlamil.

    Meskipun berjalan dengan keterbatasan, namun secara umum pelaksanaan program kerja dan anggaran dapat terselenggara secara optimal, terutama tugas operasi Angkutan Militer (Anglamil), khususnya dalam rangka mendukung Pergeseran Pasukan (Serpas) dan Pergeseran Logistik (Serlog) sesuai perintah operasi dari Mabes TNI maupun TNI Angkatan Laut.

    Pangkolinlamil menyambut baik kehadiran Tim Wasrikkap Itjen TNI, karena dengan wasrik ini akan diperoleh masukan-masukan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan pembinaan Kolinlamil di masa mendatang. Sehingga kegiatan program kerja dan anggaran dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

    Selain itu, Pangkolinlamil juga berharap kepada Tim Wasrik maupun seluruh staf jajaran Kolinlamil untuk mengembangkan pola kemitraan agar dapat dikembangkan suasana keterbukaan serta komunikasi yang dialogis, sehingga diperoleh informasi dan masukan yang obyektif secara timbal balik, yang kesemuanya itu akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi keberhasilan tugas tim wasrik, maupun bagi peningkatan tugas-tugas pembinaan Kolinlamil di masa mendatang.

    Hadir pada acara penerimaan Tim Wasrikkap Itjen TNI TA 2012 tersebut, Irkolinlamil, Kolonel Laut (P) Chairil Hapri, para asisten Pangkolinlamil, Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta, para Kadis Kolinlamil dan komandan unsur jajaran Satlinlamil Jakarta yang berada di pangkalan.

    Sumber : Liputan 6
    Readmore --> Betapa Uzurnya Kapal Perang TNI AL

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.