ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, June 16, 2011 | 8:12 PM | 0 Comments

    Indonesia Memerlukan Sekitar 1500 Unit Pesawat Untuk Menjaga Wilayah Udaranya

    Pesawat Tempur Sukhoi TNI AU.

    Makassar - Marsekal TNI AU Eddy Suyanto mengatakan "bahwa Indonesia untuk menjaga wilayah udaranya yang dilewati 6.000 pesawat per hari harus membutuhkan monitoring sampai 24 jam," katanya saat ulang tahun ke 60 Koopsau di pangkalan udara Sultan Hasanuddin di Makasar kemarin.

    menurut Eddy, memerlukan kerja keras dan dedikasi yang memumpuni untuk mengawasi wilayah udara Indonesia karena mengingat terbatasnya jumlah pesawat tempur TNI AU, "Indonesia harus memiliki 1.500 unit, tapi saat ini hanya memiliki 250 unit," katanya.

    Eddy menambahkan bahwa TNI AU memiliki empat sektor, yaitu Jakarta (sektor I), Makassar (sektor II), Medan (sektor III) dan Biak (sektor IV). Sektor II berada di Makassar yang mengawasi Gorontalo, Tarakan, Balikpapan, Malang, dan Jombang. "Penempatan 4 Sektor merupakan rencana strategis TNI AU yang telah disesuaikan dengan anggaran pertahanan dari pemerintah", katanya.

    Menurut Eddy, perencanaan strategis juga diperlukan, termasuk pelatihan dan penambahan pesawat sukhoi. "Pertahanan udara tidak hanya terdiri dari pesawat tetapi sistem radar, pesawat tempur, rudal, dan elemen lain yang harus diperbaiki" tambahnya.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.