ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, July 8, 2011 | 11:05 AM | 0 Comments

    TNI AU Kerahkan Lima Halikopter Untuk Pantau Aceh

    Banda Aceh - TNI Angkatan Udara mengerahkan lima unit helikopter jenis "Colibri Flight" untuk memantau dan mencegah aksi kriminal di kawasan perairan dan hutan Aceh.

    Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Maman Suherman di BlangBintang, Kabupaten Aceh Besar, provinsi Aceh, Kamis (7/7) mengatakan lima helikopter yang didatangkan dari squadron 7 pangkalan TNI AU Surya Dharma, Kalijati, Subang, Jawa Barat itu akan memantau kawasan perairan Pulo Aceh dan pantai Timur.

    "Tidak hanya wilayah laut, operasi yang menggunakan helikopteR dengan sandi bina walet itu juga akan memonitor kawasan hutan dari aksi ilegal logging," kata Maman Suherman.

    Menurutnya, TNI AU juga telah berkoordinasi dengan instasi terkait seperti Kepolisian dan Dinas Kehutanan agar operasi dapat terlaksana dengan baik.

    "Hasil pemantauan helikopter yang menggunankan kemera akan ditindak lanjuti jika melanggar perturan yang berlaku," katanya.

    Lima helikopter milik TNI-AU itu berangkat dari Bandara Sultan Iskandar Muda dan melaksanakan pemantauan mulai dari Pulau Aceh dan beberapa daerah lainnya yang dianggap rawan.

    Propinsi Aceh memiliki panjang garis pantai 1.660 km dan luas wilayah perairan laut 295.370 km dinilai rawan praktek illegal fishing yang dilakukan oleh kapal nelayan asing.

    Begitu juga dengan kawasan hutan sangat rentan terjadi kebakaran dan aksi ilegal logging.

    Sumber: DEPHAN

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.