ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, February 17, 2010 | 9:36 AM | 0 Comments

    Komite Kebijakan Industri Pertahanan Macet

    JAKARTA--MI: Nota kesepahaman atas penggunaan produk alutsista dalam negeri sudah merumuskan untuk membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Draf peraturan presiden yang sudah disusun pemerintah ternyata masih mandek di Sekretariat Negara.

    Itu disampaikan oleh Dirjen Sarana Pertahanan Laksda Gunadi kepada Media Indonesia di Jakarta, Selasa (16/2). "KKIP yang nanti mengelola agar pihak terkait dengan revitalisasi industri pertahanan terkoordinir, misalnya Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Polri, TNI, dan Kemenhan. Perpresnya masih menunggu dari Sekretariat Negara," jelasnya.

    Revitalisasi industri pertahanan merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam 100 hari kerja. Gaung untuk revitalisasi industri ini tak terlalu terdengar belakangan ini. Gunadi menolak jika disebutkan tak ada langkah berarti lewat 100 hari pemerintahan untuk industri pertahanan. Ia mengaku terus bekerja dalam pembangunan industri pertahanan.

    "Siapa bilang? Aturan memang menunggu di atas, di bawah masih jalan terus. Buktinya, saya kemarin malam bertemu dengan kalangan perbankan untuk membicarakan pembiayaan industri. Kita juga sudah bertemu dengan Bappenas untuk mendiskusikan masterplan industri pertahanan," cetusnya.

    Masterplan tersebut mempertemukan kebutuhan alutsista dan kemampuan industri pertahanan dalam negeri. Hal itu, sambung dia, untuk menjembatani hal yang selama ini tak bertemu. Lima tahun ke depan, pemerintah merencanakan akan memantapkan kemampuan industri untuk memproduksi sarana angkut militer yang bisa digunakan dua fungsi.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.