ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, June 9, 2010 | 3:56 PM | 0 Comments

    Panser RI akan Dibarter dengan Sedan Proton Malaysia


    Jakarta - Pemerintah Indonesia dengan Malaysia serius bekerjasama dalam hal pembelian produk unggulan masing-masing negara dibidang pertahanan maupun sektor otomotif.

    Rencananya, produk panser buatan PT Pindad yang akan diekspor ke Malaysia dan sebagian akan dibarter dengan produk mobil sedan Proton Malaysia.

    Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan pihak Malaysia telah memastikan pesanan panser dari PT Pindad senilai US$ 80 juta. Namun pihak Malaysia mensyaratkan sebanyak 25% dari total transaksi dibarter (trade off) dengan produk unggulan Malaysia yaitu sedan Proton.

    "Dia (Malaysia) minta pesanan dalam waktu setahun, dia mengajak trade off dengan barangnya Malaysia. Kira-kira 25% trader dengan barang mereka. Proton, kita butuh juga kan untuk taksi, lagi sedang dihitung," kata Hidayat saat ditemui di kantornya, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (9/6/2010).

    Hidayat menuturkan informasi ini ia peroleh dari perbincangannya dengan Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Kepala BKPM Gita Wirjawan tadi pagi.

    Menurut Hidayat dari kerjasama ini menjadi tanda bahwa produk pertahanan Indonesia dapat diapresiasi oleh negara lain termasuk negara tetangga Malaysia.

    Sebelumnya Direktur Utama Pindad Adik A. Soedarsono mengungkapkan pada Januari 2010 lalu, pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan Malaysia untuk kerjasama pembelian panser. Rencananya negeri Jiran itu bakal memesan panser sebanyak 32 unit.

    "Itu kita sedang nego, mereka minta bulan Maret tapi kita minta perpanjangan hingga bulan Juli karena kita masih ada beberapa yang harus diselesaikan," kata Adik beberapa waktu lalu.

    Adik berharap, jika negosiasi dengan Malaysia berjalan lancar, maka pesanan panser tersebut bisa menyumbang peningkatan pendapatan perseroan hingga 30%.

    Saat ini belum banyak negara yang menjadi pelanggan tetap perusahaan pelat merah tersebut. Pasalnya, Pindad tidak bisa menjual secara bebas karena selama ini masih di bawah kendali pemerintah.

    Sumber: DETIK COM

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.