ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, January 8, 2011 | 12:01 PM | 0 Comments

    China Bisa Terlalu Percaya Diri

    J-20

    sydney, jumat - Analisis intelijen, yang disusun lembaga-lembaga intelijen Australia, mengungkapkan kekhawatiran bahwa China bisa terlalu percaya diri dengan kekuatannya sehingga akan membesar-besarkan kejadian sepele menjadi konflik besar yang mengganggu stabilitas kawasan.

    Analisis itu mengemuka dalam sebuah taklimat antara dinas intelijen Office of National Assessments (ONA), badan intelijen militer Defence Intelligence Organisation (DIO), Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan Australia pada 2006.

    Hasil taklimat itu disampaikan oleh pejabat Departemen Luar Negeri Australia kepada Kedutaan Besar AS di Canberra. Kawat diplomatik dari Kedubes AS mengenai isi taklimat tersebut menjadi salah satu kawat yang bocor di WikiLeaks dan dimuat harian Sydney Morning Herald, Jumat (7/1).

    Informasi intelijen Australia juga menunjukkan, banyak hal ditutup-tutupi oleh China terkait tujuan dan program pengembangan militernya. Salah satunya adalah belanja militer China pada 2006, yang ternyata mencapai 70 miliar dollar AS (Rp 632,1 triliun) atau dua kali lipat dari jumlah yang diumumkan.

    China selalu berdalih program pengembangan militernya bertujuan untuk pertahanan diri dan bukan untuk menyerang negara lain. Namun, pihak intelijen Australia berpendapat, pembangunan kekuatan militer China itu sudah melebihi kebutuhan untuk pertahanan diri dan menghadapi konflik dengan Taiwan.

    Pembangunan kekuatan militer ini, ditambah dengan kurangnya pengalaman Tentara Pembebasan Rakyat China, meningkatnya rasa nasionalisme rakyat China, dan semakin tingginya harapan untuk menaikkan status China di pentas global, bisa membawa Beijing terlalu percaya diri dengan kekuatan militernya.

    ”Ada potensi kesalahpahaman, yang bisa berujung pada salah perhitungan serius atau krisis, dan kejadian-kejadian sepele bisa meningkat eskalasinya dengan cepat,” ungkap isi analisis itu.

    China belakangan mengejutkan dunia dengan publikasi rencana peluncuran kapal induknya yang pertama, uji coba rudal pembunuh kapal induk, dan penampilan pesawat siluman pertama buatan China.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.