ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Showing posts with label RUSIA. Show all posts
    Showing posts with label RUSIA. Show all posts

    Saturday, September 28, 2013 | 1:43 PM | 10 Comments

    Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam

    Jakarta (MID) - Kementerian Pertahanan menyatakan pemerintah Indonesia telah mengirim tim untuk berkunjung ke Rusia. Tim ini terdiri dari perwakilan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

    "Tim ini berkunjung untuk penjajakan awal hibah 10 kapal selam Rusia," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungi Tempo, Jumat, 27 September 2013.

    Rachmad yang ikut dalam rombongan, mengatakan kedua negara belum mencapai kesepakatan dalam rencana hibah itu. Indonesia dan Rusia, dia melanjutkan, masih mengkaji langkah yang akan diambil masing-masing negara soal hibah ini.

    Sayang, Rachmad tak mau menyebutkan detil apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu. Termasuk apa jenis kapal selam yang akan dihibahkan Rusia ke Indonesia dan berapa uang yang harus dikeluarkan pemerintah. "Sebab belum ada kesepakatan," kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.

    Purnomo tidak menjelaskan detail spesifikasi dan tawaran harga yang diberikan pemerintah Rusia untuk mendatangkan 10 kapal selam tersebut. Ia juga menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.

    Selain harga kapal selam per unit, menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut.

    Sumber : TEMPO
    Readmore --> Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam

    Wednesday, September 4, 2013 | 10:52 PM | 5 Comments

    Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar

    Makassar (MID) - Perkuatan pertahanan keamanan udara di Indonesia terus bertambah. Dua pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 tiba di Landasan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (4/9/2013) sekitar pukul 17.56 Wita.

    Dua pesawat Sukhoi buatan Rusia ini diangkut dengan menggunakan pesawat angkut Antonov AN-124-100 Flight Number VDA 6328 dengan pilot Panov Vadim, Salovyev Evgeny dan Validanov Rinai beserta 13 kru dari bandara Khabarovsk. Sebelum tiba di Lanud Sultan Hasanuddin, pesawat Antonov sempat transit di bandara Ninoy Aq Manila.

    Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Mayor Sus Mulyadi kepada Kompas.com mengatakan, dua pesawat Sukhoi tersebut langsung dirakit di Skadron Tehnik 044 Lanud Sultan Hasanuddin oleh teknisi dari Rusia.

    "Dua pesawat ini sudah berbentuk, namun sayapnya dipisah. Jadi nanti akan dirakit oleh teknisi Rusia dan Skuadron Teknik 044 Lanud Sultan Hasanuddin yang sebelumnya ditempatkan di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin. Perakitan pesawat diperkirakan memakan waktu sekitar seminggu, dan berselang enam hari barulah bisa tes fly," katanya.

    Mulyadi menambahkan, kedatangan dua pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 pesanan pemerintah Indonesia menambah kekuatan Skuadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebagai home base pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia yang saat ini telah lengkap 16 unit pesawat tempur. Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 datang secara bertahap.



    "Kedatangan pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 datang secara bertahap yakni tahun 2003 di Lanud Iswahyudi Madiun. Selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin tahun 2009, 2010 dan 2013. Untuk tahun 2013, kedatangan pesawat tempur pesanan Indonesia datang sebanyak tiga kali yang juga diangkut dengan pasawat angkut Antonov," urainya.(KOMPAS/WDN)

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar

    Saturday, August 31, 2013 | 11:43 AM | 9 Comments

    Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam

    Jakarta (MID) - TNI sangat serius dalam melakukan penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Setelah TNI AD membeli MBT Leopard 2A6 dan helikopter serang Apache, TNI AU membentuk satu skuadron Sukhoi dan F-16, kali ini TNI AL bakal memperkuat armadanya.

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah Republik Indonesia (RI) mendapat tawaran dari Rusia berupa bantuan 10 kapal selam. Saat ini, TNI AL hanya memiliki dua kapal selam yang terbilang berumur. Hingga tiga tahun ke depan, TNI AL bakal kedatangan tiga kapal selam baru hasil kerja sama dengan Korea Selatan.

    Untuk mempercepat pencapain kekuatan pokok minimum (MEF), Purnomo tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintahan yang dipimpin Vladimir Putin itu. Meski begitu, Purnomo tidak merinci apakah kapal selam yang ditawarkan itu berbentuk hibah atau pembelian baru.

    Terkait spesifikasi juga ia mengaku kurang tahu lantaran baru tawaran awal dan perlu dilakukan kajian mendalam. Yang pasti, kata dia, kapal selam yang dijajakan ke Indonesia relatif baru.

    “Kami akan kirim tim ke Rusia, terdiri Kemenhan, Mabes TNI, dan TNI AU untuk tahu lebih lanjut. Pak Marsetio (KSAL) pimpinan delegasinya,” kata Purnomo usai peluncuran buku ‘Komunikasi Dalam Kinerja Intelijen Keamanan’ di Jakarta, Jumat (31/8) malam.

    Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio mengakui bakal berkunjung ke Rusia untuk melihat langsung galangan tempat bersandarnya kapal selam. Hal itu dilakukan agar kapal selam yang dibeli cocok dengan kondisi perairan Indonesia. Ia belum bisa menjelaskan secara detail lantaran belum melihat langsung barangnya.

    “Yang Rusia belum. Harus disesuaikan dengan geografis Indonesia, apakah termasuk kapal selam samudera atau kapal selam kelas negara archipelago? Idealnya kapal selam kita memiliki kekhususan dan kekhasan dengan melihat kedalaman dan kontur laut,” ujar Marsetio.

    Sumber : Republika
    Readmore --> Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam

    Thursday, August 22, 2013 | 10:42 PM | 4 Comments

    Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia

    Jakarta (MID) - Rusia bertekad semakin aktif menjalin kerjasama dengan Indonesia di bidang pertahanan. Kerjasama ini tidak sebatas jual-beli alat-alat utama sistem pertahanan (alutsista), namun juga latihan militer bersama dan rencana membuat proyek patungan industri alutsista.

    Saat masih berbentuk Uni Soviet (USSR), Rusia menjual persenjataannya ke Indonesia tidak lama setelah kedua negara membuka hubungan diplomatik pada 1950. Di tahun-tahun awal, banyak pula personel angkatan laut dan udara Indonesia dikirim ke Uni Soviet untuk menempuh pendidikan.

    Namun, hubungan itu terganggu di pertengahan dekade 1960an karena alasan-alasan politis. Kedua negara kembali melanjutkan hubungan di awal dekade 1990an, walau baru berjalan erat satu dekade kemudian karena saat itu masih terhalang beberapa faktor.

    Contohnya, pembicaraan soal jual-beli jet tempur Rusia Sukhoi-30 ke Indonesia sudah berlangsung sejak 1997. Namun jual-beli itu baru disepakati pada 2003.

    Eratnya kembali kerjasama pertahanan Rusia-Indonesia banyak terbantu berkat rengganggnya hubungan serupa antara Indonesia dengan Amerika Serikat di akhir dekade 1990an. Kerenggangan itu muncul setelah Washington menjatuhkan embargo penjualan senjata ke Jakarta karena menilai Indonesia saat itu melanggar Hak Asasi Manusia di Timor Timur, yang kini bernama Timor Leste sejak menjadi negara berdaulat pada 2002.

    Embargo senjata AS ke RI itu, berikut suku cadang, berlangsung selama 1999-2005. AS mengakhiri embargo ketika Presidennya saat itu, George W Bush, menganggap Indonesia termasuk mitra penting memerangi terorisme.

    Setelah mencabut embargo, AS pun terlihat aktif menawarkan mesin-mesin perangnya kepada Indonesia. Pada 2011, AS sepakat mengirim 24 unit jet tempur bekas tipe F-16 seri C/D blok 25 kepada Indonesia secara cuma-cuma, kecuali untuk biaya pemutakhiran (upgrade).

    Pada akhir 2012, AS dan Indonesia berunding untuk jual-beli helikopter serbaguna UH-60 Black Hawk dan helikopter tempur AH-60D buatan Boeing.

    Namun, belajar dari embargo AS itu, Indonesia membuka pintu kerjasama seluas-luasnya kepada negara lain, termasuk Rusia, agar tidak lagi bergantung kepada satu pihak dalam pengadaan alutsista. Maka, sejak itu, Indonesia tidak hanya kembali berbisnis senjata dengan AS, namun juga mempererat kerjasama serupa dengan Rusia.

    Maka, Indonesia dan Rusia bersepakat soal jual beli jet tempur dan mesin-mesin perang lain. Sejak 2003, Rusia telah mengirim 12 unit jet tempur Sukhoi ke Indonesia dan pengiriman empat unit lagi masih menunggu persetujuan lebih lanjut.

    Moskow pun telah menjual sejumlah helikopter militer Mi-35 dan Mi-17 kepada Jakarta. Alutsista lain yang dijual Rusia ke Indonesia adalah kendaraan tempur lapis baja BMP-3F, kendaraan pengangkut personel BTR-80A, serta senapan serbu AK-102.

    Untuk membeli persenjataan itu, Moskow pada 2007 memberi fasilitas kredit sebesar US$1 miliar kepada Jakarta. Kerjasama pertahanan di luar jual-beli persenjataan juga telah berlangsung, seperti menggelar latihan bersama memerangi perompak di laut antara pasukan Indonesia dengan Rusia pada 2011.

    Kerjasama kedua negara juga mencakup kemitraan Rusia dengan ASEAN. Pada Juli 2004, Rusia dan ASEAN menyapakati deklarasi memerangi bersama terorisme.

    ASEAN dan Rusia pun menggelar pertemuan tahunan dan kelompok-kelompok diskusi di bidang keamanan maritim, bantuan kemanusiaan, pengobatan militer, operasi penjaga perdamaian , dan pemberantasan ranjau darat.

    Baru-baru ini Rusia menawarkan bantuan ke Indonesia membangun sistem pertahanan udara. Saat ini, Indonesia hanya memiliki rudal-rudal pertahanan SAM (surface-to-air missile) jarak dekat. Industri Pertahanan

    Maka, Viktor Komardin dari perusahaan ekspor senjata-senjata Rusia (Rosoboronexport) mengungkapkan bahwa Moskow akan menjual perangkat sistem SAM sekaligus membantu mempersiapkan jaringan pertahanan udara.

    Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Edy Prasetyono, menilai kerjasama pertahanan RI-Rusia masih belum maksimal, tidak saja dalam jual-beli alustsita, namun juga di bidang lain seperti pelatihan, dan pendidikan militer.

    "Indonesia kini punya undang-undang industri pertahanan yang menyatakan bahwa pembangunan industri pertahanan bisa berlangsung melalui kerjasama internasional. Maka, ada ruang bagi Rusia untuk bekerjasama dengan Indonesia, terutama dalam beberapa platform senjata tertentu. Kedua negara perlu bernegosiasi soal ini," kata Prasetyono.

    Sumber : Vivanews
    Readmore --> Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia

    Tuesday, August 20, 2013 | 10:15 AM | 25 Comments

    Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia

    Jakarta (MID) - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Pemerintah Rusia kepada Pemerintah Indonesia, merupakan hal menarik. Karenanya, tawaran itu perlu dikaji lebih lanjut.

    "Saya kira, tawaran dari Rusia, 10 kapal selam itu menarik untuk dikaji lebih mendalam dan ditindaklanjutinya," ujar Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).

    Namun, menurut Mahfudz, jika nantinya disetujui, pengadaan kapal selam dari Rusia itu baru bisa direalisasikan pada pengadaan tahap kedua atau setelah 2014 mendatang. "Sebab, saat ini sudah ada keputusan untuk pengadaan tiga kapal selam dari Korea Selatan," ujarnya.

    Tambah Mahfudz, dalam proses perjalanannya saat ini pengadaan tiga kapal selam dari Korsel berjalan lambat. Ini setelah pihak Jerman, pemilik teknologi kapal selam yang diproduksi Korsel yang akan dijual ke RI, mempermasalahkannya. "Karena, Jerman mengaku menjual hak paten teknologi kapal selam yang dimaksud hanya ke Turki," katanya.

    Mahfudz menambahkan, Komisi I akan mendukung pengadaan kapal selam dari Rusia itu. Sebab, sesungguhnya sebelumnya sudah pernah dilakukan penjajakan pembelian kapal selam dari Rusia. Namun karena saat itu yang ditawarkan pihak Rusia adalah kapal selam dengan spesifikasi yang besar, sementara kebutuhan kapal selam RI saat ini untuk kelas dan ukuran yang sedang.

    "Secara prinsip, Komisi I pasti akan dukung upaya penjajakan kerja sama dalam pengadaan kapal selam dari Rusia tersebut, sejauh syaratnya juga dipenuhi oleh Rusia yaitu ada proses transfer teknologi pada Indonesia. Sebagian pengerjaannya juga harus dilakukan di dalam negeri Indonesia," jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

    Menurut Mahfudz, tawaran Rusia sangat potensial ditindaklanjuti secara serius. "Karena dalam pengadaan tiga kapal selam dari Korsel saat ini, realitanya berjalan lambat. Sementara kebutuhan akan kapal selam bagi Indonesia saat ini sangatlah besar. Sehingga sejauh spesifikasinya sesuai kebutuhan RI, harganya terjangkau, dan mau melakukan alih teknologi, DPR pasti akan mendukungnya," tegasnya.

    Sabtu (17/8), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, Pemerintah RI mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.

    Sumber : Jurnal Parlemen
    Readmore --> Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia

    Saturday, August 17, 2013 | 9:52 PM | 5 Comments

    Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia

    Jakarta (MID) - Rusia menawarkan sepuluh unit kapal selam kepada Indonesia. Meski demikian, tidak bisa serta-merta diterima sebab pemerintah masih harus mengeluarka biaya perawatan.

    Selain itu pemerintah masih mempertimbangkan masa pakai alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut.

    "Memang ada tawaran lagi 10 kapal selama dari Rusia," kata Menteri Pertahanan (menhan) Purnomo Yusgiantoro, Purnomo di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8).

    Dia mengatakan, kapal selam yang ditawarkan Rusia merupakan kapal selam bekas. Penawaran 10 unit tersebut atas dasar kedekatan kedua negara.

    "Tentu kita pertimbangkan karena nanti juga ada biaya perawatan, biaya pemeliharaan, perbaikan dan lain sebagainya itu kita hitung dulu jangan buru-buru," lanjutnya.

    Sementara itu Indonesia juga sudah memesan kapal selam yang dibangun di Korea Selatan. Diharapkan, kapal pembangunan selam tersebut selesai pada tahun depan. Saat ini pemerintah sedang melakukan survei untuk meletakkan kapal-kapal selam tersebut. Wilayah yang dibidik antara lain di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

    Sumber : Berita Satu
    Readmore --> Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia

    Thursday, June 20, 2013 | 3:42 PM | 8 Comments

    Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia

    Paris (MID) - Maret lalu, Anatoly Isaikin, Direktur Jendral Rosoboronexport mengatakan bahwa Indonesia telah membeli enam pesawat tempur multi peran Su-30MK2. Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia juga membeli mesin AL-31F Saturn dan perlengkapan lainnya untuk memperkuat armada Flankernya.

    Dalam pengadaan tersebut, Indonesia dan Rusia melakukan fasilitas kredit ekspor melalui VEB Bank dan Kementerian Keuangan dengan nilai kredit ekspor sebesar $ 399.5 juta dalam jangka pembayaran selama tujuh tahun.

    Setelah pengiriman pesawat baru pada bulan Februari, armada Sukhoi TNI AU menjadi 12 pesawat tempur Sukhoi diantaranya dua Su-27Sk, tiga Su-27SKM, dua Su-30MK, dan lima Su-30MK2. Dan empat Su-30MK2 lagi diharapkan telah tiba pada akhir tahun ini.

    Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan Indonesia mengatakan, Indonesia berencana memiliki satu skuadron 16 unit pesawat tempur Su-27/30 pada akhir tahun ini.

    Diberitakan sebelumnya pihak Kemhan berniat untuk membentuk 10 skuadron tempur Sukhoi yang terdiri dari 180 pesawat dalam 15 sampai 20 tahun kedepan.

    Wakil direktur Jendral Rosoboronexport, Victor Komardin juga mengatakan kepada media pada saat LIMA 2013 di Malaysia bahwa pihak Kemhan Indonesia telah meminta Rusia untuk membangun Joint Center atau pusat perbaikan dan pemelihara pesawat tempur Sukhoi, Helikopter Mi-17 dan Mi-35 di Indonesia.

    Ia juga percaya perjanjian tersebut akan segera terealisasi sebelum penggantian Panglima TNI pada akhir semester kedua tahun ini. Setelah penggantian jabatan tersebut, kami berharap Rusia dapat melakukan negosiasi dengan pemerintah Indonesia untuk pengadaan Su-30MK2 dan bahkan pengadaan pesawat Su-35, serta alutsista yang diinginkan Kemhan Indonesia.

    Sumber : AINoneline/MIK
    Readmore --> Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia

    Monday, May 27, 2013 | 8:25 PM | 5 Comments

    Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata

    Jakarta - TNI AU tinggal menunggu dua unit lagi untuk melengkapi Skuadron II Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Tapi, Komisi I ingin memastikan pesawat Sukhoi yang didatangkan dari Rusia itu sudah bersenjata. Sebab, apa gunanya pesawat tempur tanpa senjata.

    Empat unit pesawat Sukhoi pesanan TNI Angkatan Udara telah datang dari Rusia, Februari lalu. Kedatangan pesawat tempur itu menggenapkan satu skuadron yang sudah masuk dalam rencana strategis modernisasi alutsista TNI AU hingga 2014 mendatang.

    Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq berencana meninjau fisik dan kelengkapan pesawat tersebut. Pihaknya ingin memastikan bahwa pesawat sudah dilengkapi paket persenjataannya. Sebab, pesawat Sukhoi yang sebelumnya datang tanpa kelengkapan peluru.

    "Kalau ada senjatanya, ini akan benar-benar bisa memberi efek penggentar lawan. Kalau tidak tidak ada pelurunya, sama saja itu pesawat tidak banyak memberi efek penggentar lawan. Begitu kan?" ujar Mahfudz Siddiq, Minggu (26/5).

    Untuk memodernisasi alutsista, TNI AU berupaya melengkapi pesawat tempur jenis Sukhoi di Skuadron Udara II Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 16 unit di tahun 2013. Kini skuadron tersebut sudah memiliki 14 unit pesawat jet tempur Sukhoi tipe Su-27 SKM dan Su-30 MK2 buatan industri pesawat terbang Rusia, Konsomolks-Na Amure Aircraft Production Association (KNAPO).

    Berdasarkan target pada 2013, TNI AU kini tinggal menunggu dua unit pesawat dari enam unit terakhir yang dipesan oleh Indonesia dari pabrikan Rusia. Dua unit pesawat tersebut diharapkan sudah tiba di Tanah Air pada Juni mendatang.

    "Sesuai dengan perencanaan semestinya tahun 2014 baru lengkap. Namun, khusus skadron 11 yang alutsistanya pesawat tempur Sukhoi kita akan dorong di tahun 2013 sudah lengkap. Jadi ini persiapan bahwa pada 2014 pesawat sudah lengkap 16 unit dan siap mengudara semua," ujar Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddi, Kamis (18/5) saat meninjau Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

    Sumber : Jurnal Parlemen
    Readmore --> Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata

    Friday, May 17, 2013 | 8:37 PM | 0 Comments

    Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air

    Jakarta – Dua pesawat tempur SU-30 MK 2 sesuai rencana tiba kamis, (16/5) pukul 17.57 Wita landing di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, sehingga 4 dari 6 Pesawat tempur Sukhoi pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia telah tiba, diangkut dengan menggunakan pesawat angkut Antonov AN-124-100 Flight Number VDA 6212 dengan Pilot Maksimov V. beserta 17 Crew.

    Pesawat angkut AN-124-100 yang berangkat dari Bandara Dzemgi Rusia Rabu (15/5) Pukul 06.30 UTC take off dari bandara Ninoy Aq Manila menuju Makassar, dengan rute penerbangan Bandara Dzemgi Rusia- Bandara Ninoy Aq Manila- Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.

    Kedatangan dua Pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 tersebut menjadikan 4 dari 6 pesawat tempur sukhoi pesanan pemerintah Indonesia tahun 2013 telah tiba, yang akan menambah kekuatan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebagai home base pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia, yang saat ini sudah ada 12 Unit pesawat Tempur Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 yang datang secara bertahap yaitu semenjak Tahun 2003 di Lanud Iswahyudi Madiun selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin tahun 2009 dan 2010.

    Sumber : POSKOTA
    Readmore --> Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air

    Tuesday, April 30, 2013 | 6:47 PM | 2 Comments

    TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia

    Lanud Sultan Hassanudin - Setelah beberapa waktu yang lalu 2 (dua) Pesawat Tempur SU-30 MK 2 dari 6 (enam) Pesawat pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia memperkuat Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Tim penerimaan kedatangan Pesawat tempur Sukhoi Lanud Sultan Hasanuddin, Sabtu siang (27/4) kembali disibukan untuk menerima kedatangan 8 (delapan) engine Pesawat Tempur Sukhoi 27/30 yang diangkut dengan menggunakan Pesawat Antonov AH-124-100 VDA-6192 dengan Pilot Chevron, Co Pilot Morenko.

    Kedatangan Pesawat AH-124-100 yang parkir di Base Ops Lanud Sultan Hasanuddin tersebut disaksikan oleh Komandan Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Danet Hendriyanrto, para Kepala Dinas, Komandan Satuan, Tim dari Kemhan, Mabes TNI dan Mabesau serta Pejabat dari PT. Trimarga Rekatama.

    Pesawat AH-124-100 mempunyai panjang badan 68.96 M dan lebar sayap 73.3 M serta tinggi 20.78 M, yang membawa empat engine pesawat tempur SU-27/30 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia, Take off dari Bandara Dzemgi Rusia dengan rute penerbangan Bandara Dzemgi Rusia- Manila - Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, yang merupakan satu rangkaian tahapan dari kedatangan 6 (enam) unit pesawat Temnpur SU-30 MK2 pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia.

    Sumber : TNI AU
    Readmore --> TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia

    Thursday, March 7, 2013 | 8:13 AM | 1 Comments

    Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight

    Makassar - Test Flight dua Pesawat Tempur Sukhoi SU-30 MK2 TX-3002 dan TX-3001 yang dilaksanakan Senin (4/3) dan Selasa (5/3) oleh Pilot Test Alexander Demchenko dan Pavel dari Rusia berjalan lancar dan sukses, pesawat tempur canggih yang tiba beberapa hari yang lalu di Lanud Sultan Hasanuddin tersebut sebelumnya menjalani perakitan selama satu Minggu di Skadron Teknik 044 oleh Tim Teknisi dari Rusia yang dibantu Teknisi dari Skadron Teknik 044 Lanud Sultan Hasanuddin.

    Sebelum pelaksanaan test flight dua pesawat tempur Sukhoi SU-MK2 yang diparkir di Shelter Skadron Udara 11 Wing 5 yang dilaksanakan selama dua hari tersebut diawali dengan briefing penerbangan dipimpin oleh Kepala Dinas Operasi Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Pnb Widyargo Ikoputra, S.E, Pilot Test Flight dari Rusia Mr. Alexander Demchenko, Komandan Skadron Udara 11, Petugas PLLU dan Meteo Lanud Sultan Hasanuddin serta Petugas dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

    Test Flight dua pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin dilaksanakan di area udara Makassar dan sekitarnya, yang disaksikan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Barhim dan beberapa Pejabat dari Mabes TNI Angkatan Udara, Koopsau II serta Lanud Sultan Hasanuddin.(POSKOTA/WDN)

    Sumber : POSKOTA
    Readmore --> Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight

    Friday, March 1, 2013 | 1:46 PM | 2 Comments

    Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU

    Makassar - Setelah beberapa hari lalu dua Pesawat Tempur SU-30 MK 2 dari 6 Pesawat pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia memperkuat Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Tim penerimaan kedatangan Pesawat tempur Sukhoi Lanud Sultan Hasanuddin Rabu malam (27/2) kembali disibukan untuk menerima kedatangan empat engine Pesawat tempur Sukhoi 27/30 yang diangkut dengan menggunakan Pesawat Antonov AH-124-100 Flight Number RA/82043 dengan Pilot Ustelenov.

    Kedatangan Pesawat AH-124-100 yang parkir di Base Ops Lanud Sultan Hasanuddin tersebut disaksikan oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Barhim, Para Kepala Dinas, Komandan Satuan, Tim dari Kemhan, Mabes TNI dan Mabesau serta Pejabat dari PT Trimarga Rekatama.

    Pesawat AH-124-100 mempunyai panjang badan 68.96 m dan lebar sayap 73.3 m serta tinggi 20.78 m, yang membawa empat engine pesawat tempur SU-27/30 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia, Take off dari Bandara Dzemgi Rusia Selasa (26/2) dengan rute penerbangan Bandara Dzemgi Rusia- Bandara Calcutta (India) - Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, yang merupakan satu rangkaian tahapan dari kedatangan enam unit pesawat Temnpur SU-30 MK2 pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia.

    Sumber : TNI AU
    Readmore --> Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU

    Friday, February 22, 2013 | 7:31 PM | 2 Comments

    Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar

    Makassar - Dua pesawat tempur Sukhoi tipe SU-30 MK 2 tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin TNI Angkatan Udara, Jumat (22/2/13) malam ini.

    Dua dari enam pesawat pesanan pemerintah Republik Indonesia buatan Rusia ini, mendarat mulus yang diangkut dengan pesawat Antonov AN-124-100 Flight Number VDA 613 yang dibawa pilot Gorbunov Vladimir beserta 17 kru pesawat.

    Pesawat angkut AN-124-100 tersebut berangkat dari Bandara Dzemgi, Rusia, Rabu (20/2/13) pukul 00.30 UTC. Dengan rute penerbangan bandara Dzemgi Rusia lalu ke Bandara Ninoy Aq Manila hingga tiba ke Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Mandai, Kabupaten Maros.

    Kepala Penerangan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin, Mayor Mulyadi, mengatakan, kedatangan dua pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 ini menambah kekuatan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebagai home base pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia.

    Sebelumnya, sudah ada 10 unit pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 yang datang secara bertahap pada tahun 2003 lalu di Lanud Iswahyudi, Madiun. Selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin pada 2009 dan 2010.

    Jika enam pesawat pesanan tahun 2013 ini datang semuanya, maka TNI AU memiliki total 16 Sukhoi.

    Sumber : Makassar Tribune
    Readmore --> Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar

    Thursday, February 21, 2013 | 8:45 AM | 1 Comments

    Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin

    Maros - Dua pesawat tempur Sukhoi dari Rusia akan tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (22/2) besok. Dua pesawat ini merupakan bagian dari enam pesawat tempur Sukhoi yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI tahun ini.

    Selanjutnya empat pesawat sejenis akan tiba secara bertahap di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Keberadaan dua pesawat tempur Sukhoi ini akan meningkatkan kemampuan pertahanan udara melalui kekuatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Saat ini pesawat tempur Sukhoi yang ditempatkan di Lanud Sultan Hasanuddin berjumlah 10 unit.

    Kepala Penerangan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin Mayor Muliadi menjelaskan, spesifikasi pesawat Sukhoi yang baru ini hampir sama dengan 10 Sukhoisebelumnya,yang sudah berada di Lanud Sultan Hasanuddin sejak 2010 lalu.“Pesawat ini sama dengan pesawat Sukhoi yang sudah ada saat ini. Tidak ada kelebihan lain,”kata Muliadi. Muliadi menambahkan, dua Sukhoi yang akan tiba memiliki jenis 6006 dan 6007.

    Pesawat buatan Rusia ini akan digunakan untuk memperkuat 10 Sukhoi yang ada sebelumnya. Semua pesawat Sukhoi yang ada Lanud Sultan Hasanuddin, kata Muliadi,bertugas menjaga keamanan negara di seluruh Indonesia. “Mengenai spesifikasi pesawat dengan yang lainnya, saya belum bisa sebutkan secara rinci. Apalagi pesawatnya belum datang,” kata Muliadi.

    Sumber : Makassar Terkini
    Readmore --> Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin

    Sunday, February 17, 2013 | 8:37 AM | 3 Comments

    21 Februari, Indonesia Akan Kedatangan Su-30MK2 Dari Rusia

    Moskow - Direktur Jendral Perusahaan “Rosoboronexport” Anatoly Isaikin menyatakan, "Kerja sama Indonesia-Rusia dibidang teknik militer berkembang sudah lama dan terus meningkat," kepada koresponden GATRAnews di Moskow, Svet Zakharov, saat jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Rusia.

    Isaikin menyatakan Indonesia-Rusia telah menandatangani kontrak untuk pasokan enam buah pesawat tempur jenis Sukhoi yaitu SU-30MK2. Pesawat tempur itu akan didatangkan ke Indonesia pada waktunya sesuai dengan kontrak. demikian pernyataan pers yang diterima Sabtu (16/2). Menurut informasi yang diperoleh oleh Gatranews dari Atase partahanan Indonesia di Moskow, Kolonel Andi Kustoro dua buah pesawat tempur Sukhoi akan diberangkatkan tanggal 21 Pebruari mendatang, dari pabrik pembuatannya ke Makasar dengan pesawat raksasa Antonov. "Di sana kemudian pesawat Sukhoinya akan dirakit," tutur Andi.

    Lebih lanjut, Isaikin menyebutkan tak hanya Sukhoi, Indonesia-Rusia juga mengadakan kerja sama pasokan persenjataan lainnya. "Dengan Indonesia. seperti dengan negeri-negeri lainnya, kerjasama kita berkembang aktif dewasa ini pada dua jurusan: yaitu layanan setelah penjualan dan transfer teknologi tertentu," kata Isaikin.

    Indonesia, lanjut Isaikin, sebagai kebayakan negeri yang ekonominya maju terus, sudah sewajarnya berkepentingan untuk mengembangkan industri sendiri, termasuk industri militer. "Maka saah satu syarat kerja sama kita adalah terjadinya transfer teknologi dibidang teknik militer. Dalam mempertimbangkan kontrak dan usulan dari pihak Indonesia kami pasti memperhitungkan dan mencantumkan dalam kontrak itu pekerjaan bersama dengan perusahaan-perusaaan industri militer Indonesia," tutur Isaikin.

    Salah satu program kerja sama yang sekarang sedang digalakkan adalah program ”Rosoboronexort”. "Program ini mengirimkan delegasi-delegasi Rusia ke sejumlah perusahaan industri militer yang leading. Program ini juga termasuk di dalamnya produksi teknik, reparasi teknik angkatan udara, darat dan laut. Saya beranggapan, tegas Anatoly Isaikin, bahwa kerjasama teknik militer kami dengan Indonesia, berada pada tingkat yang sangat baik dan ada prospeknya kerjasama dengan perusahaan kompleks industri militernya adalah cerah.

    Selama 2012 lalu, lanjut Isaikin, lewat program ”Rosoboronexport” Rusia telah bekerjasama dengan 60 negeri dan memasok produksi tujuan militer senilai US$ 12,9 milyar, yang melebihi tahun 2011 sebesar 20%. Bagian terbesarnya adalah teknik dirgantara. Sebanyak 43% pasokan militer berada di negara-negara kawasan Asia Pasifik, wilayah Timur (23%), Afrika Utara (23%) dan Amerika Latin (18%).

    Sumber : Gatra
    Readmore --> 21 Februari, Indonesia Akan Kedatangan Su-30MK2 Dari Rusia

    Wednesday, January 23, 2013 | 11:34 AM | 0 Comments

    Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer

    Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan RI (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan delegasi Rusia yang dipimpin Deputy Director of Federal Service for Military – Technical Cooperation (FSMTC) Mikhail Petukhov beserta rombongan, Selasa (22/1), di kantor Kemhan Jakarta. Kunjungan delegasi Rusia kepada Wamenhan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sidang ke-8 Komisi Kerjasama Teknik Militer Antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Republik Federasi Rusia yang sedang berlangsung selama dua hari mulai tanggal 22-23 Januari 2013 di Ditjen Pothan Kemhan Jakarta.

    Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Rusia tahun ini merupakan kerjasama yang kedua sejak pemerintahan Presiden Putin, untuk itu diharapkan kerjasama antara Kementerian Pertahanan RI (Kemhan) dengan FSMTC khususnya dapat berlangsung akrab dan lebih erat lagi. Turut hadir mendampingi Wamenhan yaitu Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, S.T., Dirjen Pothan Kemhan Dr. Ir. Pos M. Hutabarat, M.A, Ph.D, Kabadan Ranahan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.Ip, Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Sisriadi dan Kapuskom Publik Brigjen TNI Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc.

    Sumber : DMC
    Readmore --> Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer

    Wednesday, January 16, 2013 | 7:53 PM | 3 Comments

    Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat

    Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (16/1), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia HE Mr. Mikhail Yurievich Galuzin di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Saat menerima kunjungan Dubes Rusia, Wamenhan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Mayjen TNI R Ediwan Prabowo dan Sekretaris Ditjen Strahan Kemhan Laksma TNI Uus Kustiwa. Kunjungan Dubes Rusia ini merupakan kunjungan perkenalan sebagai Duta Besar Rusia yang baru sejak awal minggu ini. Wamenhan berharap hubungan baik kedua negara dapat terus terjaga terutama dengan Kementerian Pertahanan.

    Dubes Rusia menyatakan bahwa hubungan pertahanan Indonesia-Rusia merupakan komponen yang sangat penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Karena itu, Dubes Rusia berharap dapat melanjutkan hubungan baik dan kerjasama-kerjasama penting yang telah terjalin antara kedua negara.

    Sementara itu, Wamenhan meyakini bahwa Duta Besar Rusia yang baru akan dapat cepat menyesuaikan diri dengan Indonesia karena dari latar belakang penugasannya pernah menangani Asia Tenggara. Wamenhan juga menjelaskan bahwa dirinya lah yang pertama kali menandatangani piagam kerjasama pertahanan kedua negara di Moskow yang saat itu disaksikan oleh Presiden kedua negara, sehingga Wamenhan merasakan peningkatan hubungan pertahanan antara kedua negara yang cukup signifikan.

    Hubungan pertahanan antara Kemhan RI dan Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan banyak manfaat terutama dalam bidang pengadaan Alutsista untuk TNI. Wamenhan memberikan saran agar kerjasama pertahanan yang ditandatangani diperluas tidak hanya dalam bidang logistik pertahanan tetapi juga kegiatan pertahanan secara luas.

    Kementerian Pertahanan RI siap melakukan pertemuan lebih lanjut untuk memformulasikan suatu dokumen kerjasama kegiatan di bidang pertahanan dan militer sebelum Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir pada tahun 2014 nanti. Kerjasama yang lebih luas ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama pertahanan tidak hanya dalam satu aspek pertahanan saja. Wamenhan berharap kerjasama tersebut meliputi peningkatan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertahanan dan TNI.

    Mengenai perluasan cakupan bidang kerjasama pertahanan, Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyatakan hal itu dapat dibicarakan dalam Sidang Komisi bersama kerjasama pertahanan kedua negara yang akan dilaksanakan pada minggu depan di Jakarta. Dubes Rusia berharap sidang komisi bersama ini dapat membuahkan hasil dalam rangka memperluas kerjasama pertahanan kedua negara. Dubes Rusia mendukung kemungkinan perluasan kerjasama pertahanan dalam hal peningkatan potensi-potensi militer yang diwujudkan dalam kegiatan bersama militer kedua negara.

    Sumber : DMC
    Readmore --> Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat

    Friday, December 21, 2012 | 3:52 PM | 3 Comments

    Vnesheconombank Berikan Pinjaman Kredit Pesawat Tempur Kepada Indonesia

    Moskow - Vnesheconombank dan Departemen Keuangan Republik Indonesia telah menandatangani perjanjian pinjaman kepada Indonesia.

    Pihak Vnesheconombank telah memberikan fasilitas kredit kepada Indonesia sebesar USD 399.5 juta dollar selama 7 tahun.

    Pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai pengadaan pesawat tempur dari Rusia kepada Indonesia dibawah kontrak ekspor antara JSC Rosoboronexport dan Kementerian Pertahanan Indonesia.

    Perjanjian pinjaman merupakan untuk kedua kalinya dilakukan oleh Departemen Keuangan Indonesia dan Vnesheconombank selama dua tahun terakhir.

    Kesepakatan ini menunjukkan perkembangan yang pesat dalam hubungan kedua negara dan merupakan prosedur yang telah ditetapkan dalam pertemuan antar Kementerian Rusia dan Indonesia, selain itu juga kerja sama dibidang perdagangan, kerja sama ekonomi dan teknik. Partisipasi Vnesheconombank merupakan bagian dari promosi untuk pembiayaan proyek ekspor produk teknologi tinggi Rusia ke Asia Tenggara.

    Sumber : VEB/MIK
    Readmore --> Vnesheconombank Berikan Pinjaman Kredit Pesawat Tempur Kepada Indonesia

    Wednesday, November 14, 2012 | 9:34 AM | 0 Comments

    Rusia Tawarkan kerjasama Pembuatan Tank Ringan Kepada Indonesia

    Moskow - Rusia akan membantu Indonesia untuk membuat tank ringan, seperti yang telah dilansir oleh Interfax pada waktu mewawancari direktur Rosoboronexport Nicholas Dimidyuk.

    “Kami tentu saja akan membantu Indonesia, saat ini kami sedang melakukan negosiasi serta mengumpulkan industri pertahanan kedua negara untuk mencari solusi dalam pembuatan tank ringan tersebut.” Kata Dimidyuk.

    Menurut pihak Rosoboronexport telah mengirim degelasi melakukan negosiasi selama kunjungannya ke Indonesia. Namum pihaknya belum memberikan secara detail jenis tank ringan apa yang ditawarkan kepada Indonesia.

    Saat ini Kurganmashzavod adalah satu-satunya perusahan produksi dan pengembang kendaraan lapis baja dengan sebutan Kurganets-25.

    Tujuan utama pihak Rosoboronexport sendiri membahas pengadaan kendaraan lapis baja 37 unit BMP-3F yang telah ditandatangani pada mei 2012 dengan nilai kontrak diperkirakan sekitar 114 juta dollar.

    Secara keseluruhan, Indonesia akan memiliki 60 unit BMP-3F dalam dua tahun kedepan. Pada tahun 2007, Indonesia mendapatkan pinjaman kredit sebesar 1 milyar dollar dari Rusia. Saat ini Indonesia baru menggunakan untuk pengadaan 18 unit helicopter Mi-17, 5 unit Mi-35 dan 20 unit BMP-3F. Sumber : Lenta/MIK
    Readmore --> Rusia Tawarkan kerjasama Pembuatan Tank Ringan Kepada Indonesia

    Wednesday, November 7, 2012 | 11:13 AM | 1 Comments

    Rusia Tawarkan Buk-M Dan Pantsir S1 Kepada Indonesia



    Jakarta - Perusahaan Rosoboronexport Rusia akan menampilkan 200 sampel senjata dan peralatan militer dalam Pameran Internasional Senjata dan Peralatan Militer INDO Defense 2012 yang akan digelar tanggal 7 sampai 10 November di Indonesia.

    "Dalam pameran ini perusahaan Rusia akan membahas isu-isu mengenai militer-teknis kerjasama dengan baik dengan Indonesia dan semua mitra di Asia-Pasifik", pernyataan dari Rosoboronexport, eksportir terbesar senjata Rusia.

    Selain peralatan militer, perusahaan Rusia akan mengusulkan kepada mitranya di Asia-Pasifik untuk melakukan produksi bersama dan mengembangkan model senjata dan peralatan teknis militer yang dirakit di bawah lisensi.

    "Ini berarti mentransfer sejumlah teknologi yang saat ini sangat penting bagi Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan industri pertahanan nya," wakil direktur Rosoboronexport, Victor Komardin, yang memimpin delegasi Rusia di pameran.

    Dia menambahkan bahwa perusahaan mengharapkan antipesawat sistem pertahanan seperti "Buk-M2E", "Pantsir-S1" dan "Igla-S" akan menarik masyarakat di acara itu.

    Rosoboronexport datang ke Indonesia juga akan menawarkan pertahanan udara yang kompleks yaitu sistem rudal jarak menegah dan sistim rudal jarak pendek yaitu "Buk-M2E" dan "Pantsir-S1".

    Sumber : RIA/MIK
    Readmore --> Rusia Tawarkan Buk-M Dan Pantsir S1 Kepada Indonesia

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.