Dalam rencana jangka menengah dan panjang pertahanan dan keamanan pihak TNI AU telah mengusulkan anggaran untuk pembangunan sejumlah radar di wilayah Timur Indonesia termasuk di Pulau Provinsi NTT, katanya di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal tersebut disela-sela memantau karya bakti pengobatan gratis kepada ribuan masyarakat dalam Kota dan Kabupaten Kupang dalam rangka HUT ke-63 TNI AU di Lanud El Tati Kupang.
Menurut Imam Sufaat usulan pembangunan radar di Pulau tersebut diharapkan dapat direalisasi pada tahun 2012, sehingga sekitar tahun 2014 fasilitas tersebut dapat dioperasikan di wilayah itu.
"Harapan tersebut sangat tergantung pada kondisi keuangan bangsa, namun pihak TNI AU optimis pemerintah selalu memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana pertahanan, karena berkaitan dengan kedaulatan bangsa," katanya.
Imam Sufaat yang saat itu didampingi Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Wakil Ketua DPRD NTT, LS Funay, Panglima Komando dan Operasi (Pangkoop) II Wilayah Timur, Masda (TNI) Agus Munandar serta Danlanud El Tari Kupang, Letkol (Pnrb) Djoko S mengatakan, pembangunan radar di Pulau Sumba berdasarkan hasil analisis dan strategi pertahanan sangat penting.
Alasannya kata Imam Sufaat, selain wilayah Nusa Tengara Timur merupakan Provinsi Kepulauan juga letaknya berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, Australia, Malaysia dan Papuu Nugine, sehingga perlu mendapat pengamanan yang maksimal.
Ia mengaku radar yang sebelumnya dibangun di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, belum maksimal melaksanakan tugas sebagai mata dan telinga bangsa untuk mendeteksi ancaman asing terhadap kedaulatan wilayah Republik Indonesia.
Sehingga katanya perlu ditambah satu lagi untuk membantu radar di Buraen yang selama ini tingkat deteksinya masih jauh sehingga kurang optimal.
Sebelumnya TNI AU juga telah membangunan Radar di Saumlaki (Maluku Utara) dan Merauke, Timika, Biak (Papua) dan Buraen (Nusa Tenggara Timur).
"TNI Angkatan Udara sudah merencanakan penamabahan pembangunan radar baru di sejumlah tempat di wilayah timur Indonesia, agar lebih efektif mendeteksi semua wilayah Indonesia," katanya.
Di Indonesia, katanya, terdapat tiga komando sektor pertahanan udara yakni Jakarta, Medang di Sumatera Utara dan Makasar untuk mengcover sebagian Pulau Jawa dan wilayah timur Indonesia.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment