Harga tersebut dinilai jauh lebih murah ketimbang harga baru Hercules baru yang mencapai US$ 60 juta. "Tentu karena cuma seperempat harga jadinya menguntungkan," kata Purnomo menambahkan.
Menurut Purnomo, penerimaan hibah empat unit Hercules tersebut akan bermanfaat karena 15-20 tahun lagi tentu sudah ada teknologi pesawat angkut terbaru. " Jadi hibah ini dapat menguntungkan kita" ujar dia.
Selain menerima hibah, Indonesia juga berencana untuk membeli enam unit pesawat Hercules lainnya dari Australia. Total pembelian 10 unit Hercules tersebut mencapai US$ 150 juta. "Sudah termasuk biaya serviced empat pesawat hibah dan harga enam pesawat yang dibeli," kata Menhan.
Hercules hibah dari Australia, menurut Kementerian Pertahanan, amat dibutuhkan oleh Indonesia. Dari satu skuadron Hercules C-130H (satu skuadron terdiri atas 16 unit) yang bermarkas di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, hanya tersisa sekitar 12 unit yang siap terbang.
Sumber : TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment