Jakarta (MID) - Islamic Development Bank (IDB) bersedia mengucurkan kredit ekspor USD 3,3 miliar atau setara Rp 30 triliun kepada PT Dirgantara Indonesia. Pinjaman ini merupakan hasil lobi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang menemui Presiden IDB Ahmed Mohammed Ali di Mekkah, kemarin, di sela-sela umrah.
Dalam pertemuan keduanya, seperti dituturkan ulang oleh Kabag Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi, Dahlan mempromosikan PT DI sebagai industri strategis Indonesia yang telah menawarkan pesawat buatan mereka ke beberapa negara seperti Bangladesh dan beberapa negara lain di Afrika. IDB akhirnya tertarik membantu pembiayaan pemasaran pesawat buatan dalam negeri tersebut.
"IDB tertarik untuk memberikan fasilitas kredit ekspor bagi Bangladesh. Saya juga ditanya negara mana saja yang sudah menyatakan minatnya tapi terhalang masalah pembiayaan. Saya sudah sampaikan negara-negara dimaksud termasuk Filipina," ujar Dahlan lewat siaran pers kepada merdeka.com, Selasa (6/8).
Menurut Dahlan, selama tiga tahun ke depan IDB akan menyediakan fasilitas pendanaan mencapai Rp 30 triliun atau USD 3,3 miliar. IDB juga akan membuka kantor di Jakarta pada akhir tahun ini. Selama ini untuk Asia Tenggara IDB masih berkantor di Kuala Lumpur.
Selain lobi yang dia usahakan, Dahlan menyebut Ahmed mengenal baik mantan Presiden B.J Habibie, sekaligus pendiri BUMN itu yang dulu bernama IPTN. Nama besar pakar pesawat itulah yang mendorong bos IDB ini mau membantu Indonesia
"Dr Ahmed mengatakan mengenal baik industri pesawat Indonesia karena pernah diajak Prof Habibie ke Bandung di awal tahun 1990-an. Dia berharap apa yang saya inginkan tersebut bisa dilakukan oleh IDB. Dr Ahmed menyatakan kegembiraannya mendengar paparan saya bahwa kini PT DI memperoleh kemajuan besar dan untuk pertama kalinya tidak lagi rugi," katanya.
Selain promosi PT DI, Ahmed juga mempromosikan IDB yang telah berkembang pesat sejak beberapa tahun terakhir dan selalu memperoleh rating tertinggi AAA. Ahmed juga berharap dapat menjalin kerjasama dengan BUMN Indonesia.
Dalam pertemuan ini, Dahlan turut bertemu Dr Ahmed Saleh Hariri pimpinan IDB divisi Asia Selatan dan Tenggara. Pertemuan ini dilakukan dalam rangka umrah sekaligus melihat dan mencari proyek untuk BUMN di Timur Tengah.
Sumber : Merdeka
Readmore --> Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
Dalam pertemuan keduanya, seperti dituturkan ulang oleh Kabag Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi, Dahlan mempromosikan PT DI sebagai industri strategis Indonesia yang telah menawarkan pesawat buatan mereka ke beberapa negara seperti Bangladesh dan beberapa negara lain di Afrika. IDB akhirnya tertarik membantu pembiayaan pemasaran pesawat buatan dalam negeri tersebut.
"IDB tertarik untuk memberikan fasilitas kredit ekspor bagi Bangladesh. Saya juga ditanya negara mana saja yang sudah menyatakan minatnya tapi terhalang masalah pembiayaan. Saya sudah sampaikan negara-negara dimaksud termasuk Filipina," ujar Dahlan lewat siaran pers kepada merdeka.com, Selasa (6/8).
Menurut Dahlan, selama tiga tahun ke depan IDB akan menyediakan fasilitas pendanaan mencapai Rp 30 triliun atau USD 3,3 miliar. IDB juga akan membuka kantor di Jakarta pada akhir tahun ini. Selama ini untuk Asia Tenggara IDB masih berkantor di Kuala Lumpur.
Selain lobi yang dia usahakan, Dahlan menyebut Ahmed mengenal baik mantan Presiden B.J Habibie, sekaligus pendiri BUMN itu yang dulu bernama IPTN. Nama besar pakar pesawat itulah yang mendorong bos IDB ini mau membantu Indonesia
"Dr Ahmed mengatakan mengenal baik industri pesawat Indonesia karena pernah diajak Prof Habibie ke Bandung di awal tahun 1990-an. Dia berharap apa yang saya inginkan tersebut bisa dilakukan oleh IDB. Dr Ahmed menyatakan kegembiraannya mendengar paparan saya bahwa kini PT DI memperoleh kemajuan besar dan untuk pertama kalinya tidak lagi rugi," katanya.
Selain promosi PT DI, Ahmed juga mempromosikan IDB yang telah berkembang pesat sejak beberapa tahun terakhir dan selalu memperoleh rating tertinggi AAA. Ahmed juga berharap dapat menjalin kerjasama dengan BUMN Indonesia.
Dalam pertemuan ini, Dahlan turut bertemu Dr Ahmed Saleh Hariri pimpinan IDB divisi Asia Selatan dan Tenggara. Pertemuan ini dilakukan dalam rangka umrah sekaligus melihat dan mencari proyek untuk BUMN di Timur Tengah.
Sumber : Merdeka