ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, July 17, 2010 | 10:51 AM | 0 Comments

    TNI AU dan US Air Force Latihan Bersama

    ilustrasi (Foto: AIRLINERS)

    Bandung (ANTARA News) - TNI-AU dan US Air Force akan melakukan latihan bersama dengan sandi "Teak Iron II" di Lanud Husein Sastranegara Kota Bandung, 17-31 Juli 2010.

    "Latihan bersama kali ini merupakan yang kedua kalinya digelar di Lanud Husein Sastranegara ini. Latihan bersama kali ini fokus pada distribusi logistik dan penerjunan personil," kata Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel (Pnb) Asep Adang Supriyadi di Bandung, Jumat.

    Latihan bersama kedua angkatan perang tersebut akan melibatkan 110 personil US Air Force dan 155 personil TNI-AU dengan dukungan tiga unit pesawat Hercules.

    Tujuan dari latihan bersama yang kedua kalinya di Bandung itu dalam rangka latihan kerjasama dan saling memberi pengalaman masing-masing saat menjalankan tugas di lapangan.

    Selain itu menjalin hubungan yang lebih erat lagi, terutama dalam melakukan teknik penerbangan penerjunan personil.

    "Penerjunan akan dilakukan di kawasan Lanud Sulaeman Margahayu Bandung yang menjadi `droping zone`," kata Asep Adang.

    Menurut dia, latihan bersama yang akan berlangsung hampir setengah bulan itu juga akan diisi dengan berbagai kegiatan latihan militer lainnya terkait dengan operasi penerjunan, intelijen dan pengamanan.

    "Latihan ini mempererat hubungan antara TNI-AU dengan US Air Force," kata Danlanud Husein Sastranegara menambahkan.

    Sementara itu latihan bersama TNI-AU dan US Air Force yang pertama digelar pada 29 September 2009 lalu yang juga mengerahkan pesawat angkut militer jenis Hercules.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> TNI AU dan US Air Force Latihan Bersama

    Komisi I DPR Pertanyakan Kerjasama Pembuatan Pesawat Tempur KF-X

    BANDUNG(SI) - PT Dirgantara Indonesia (DI) menyatakan siap membuat pesawat tempur KF-X guna mendukung kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel).

    Perusahaan dirgantara nasional tersebut memiliki kompetensi untuk membuat pesawat tempur dengan kemampuan di atas rata-rata. “Desain, sumber daya manusia, teknologi, dan quality control kami menyatakan siap,” ujar Kepala Humas PT DI Rakhendi Triyatna kepada wartawan di Bandung kemarin. KesiapanPTDIbukanlahisapan jempol. Rakhendi menyebutkan, antara tahun 1986-1990 saat masih bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN),pihaknya pernah memproduksi tujuh komponen untuk 40 pesawat tempur F-16. Hasilnya excellent,”tandasnya.

    Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI I Wayan Midhio mengatakan,RI akan berusaha agar pembuatan KFX dapat dilakukan di Tanah Air, khususnya di PT DI.Dengan demikian, diharapkan Indonesia bisa mendapat transfer teknologi. Namun di mana kepastian pesawat tempur KF-X akan diproduksi, menurut dia,sejauh ini belum dibicarakan. “Kami berharap pesawatnya dapat dibuat di sini (Indonesia). Ini akan dibahas dalam kesepakatan selanjutnya.Kalau yang ditandatangani Pak Erris Herryanto (Sekjen Kemhan) kemarin itu baru perjanjian awal,”ujar I Wayan.

    I Wayan menuturkan, nota kesepahaman dengan Korsel berkaitan dengan rencana produksi bersama (joint production), riset hingga terbentuknya prototipe pesawat tempur. Prototipe tersebut dapat diproduksi di Indonesia tahun 2020 oleh PT DI. Lebih jauh dia menjelaskan, Indonesia tidak akan mendapat lisensi dari pesawat KF-X karena rancangan awal dari jet tempur tersebut adalah milik Korsel sepenuhnya. Indonesia dalam hal ini hanya menjadi mitra kerja sama, terutama dalam hal pemasaran. Kendati demikian, dia menjamin Indonesia akan mendapat keuntungan dari kerja sama ini karena dapat menyerap teknologi, sedangkan pihak Korsel dapat memangkas biaya produksi dan terbantu di urusan penjualan produk pesawat tempur.

    Dia menambahkan, selain sudah mempunyai kemampuan membuat pesawat, Indonesia dipilih Korsel karena memiliki kedekatan dengan banyak negara berkembang.“ Pasar dari KF-X yang utama adalah negara berkembang dan Indonesia sebagai negara berkembang memiliki banyak kolega dengan negara-negara lain,”katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kemhan RI meneken kesepakatan dengan Korsel untuk memproduksi dan memasarkan jet tempurKF- Xyang tertunda beberapa tahun karena terbentur masalah teknis dan pendanaan. Kesepakatan bukan hanya menjadi kebanggaan bangsa karena tidak banyak negara yang bisa memproduksi pesawat tempur,tapi juga untuk melepaskan ketergantungan alat utama sistem senjata (alutsista) dari negara lain.

    Dalam kesepakatan yang diteken Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekjen Kemhan RI Marsekal Madya TNI Erris Herryanto, Indonesiaakanmenanggung 20% biaya dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebih F-16 ini. Sekjen Kemhan Erris Herryanto sebelumnya pernah mengungkapkan, anggaran yang dibutuhkan untuk proyek strategis tersebut sebesar USD8 miliar dengan jangka waktu kerja sama hingga 2020. Selama waktu itu diharapkan sudah bisa disiapkan lima prototipe. Berdasar informasi yang berkembang, KF-X tergolong pesawat tempur generasi baru.

    Pesawat single seat bermesin ganda ini adalah jenis pesawat siluman (stealth) yang kemampuannya di atas pesawat Dassault Rafale atau Eurofighter Typhoon, tapi masih di bawah Lokheed Martin F-35.Kemampuan tempurnya juga tidak usah diragukan karena lebih unggul dibandingkan pesawat F-16 Block 60. Untuk mendukung ketersediaan peranti canggih,produksi KF-X akan merangkul sejumlah perusahaan internasional untuk menyediakan sistem radar, data link, desain, mesin jet, teknologi stealth, persenjataan,dan lainnya. Pengamat militer MT Arifin berharap dalam kerja sama pembuatan pesawat KF-X tersebut Indonesia bisa memastikan adanya alih teknologi. Proses alih teknologi dapat terjadi dengan melibatkan PT DI dalam pembuatan KF-X.

    Menurutnya, tanpa adanya transfer teknologi, kerja sama yang memakan banyak biaya tersebut akan sia-sia,bahkan mendatangkan kerugian.“Kita harus melihat dulu perjanjiannya seperti apa? Yang terpenting,Indonesia harus mendapatkan transfer ilmu dari adanya kerja sama pembangunan pesawat ini,”ujarnya. Dia pun menilai Indonesia sudah saatnya memproduksi sendiri materi keperluan pertahanan dan keamanan.Jika ilmuwan Tanah Air mampu dengan optimal menyerap teknologi dari Korsel, hal itu dinilainya sebagai perkembangan yang luar biasa.Selama ini Indonesia masih banyak membeli senjata, pesawat,dan kapal dari luar. “PT DI memang begitu bagus di era Habibie. Namun setelah itu banyak ilmuwan terbaik kita yang lebih memilih bekerja di Singapura dan negara-negara lain.

    Ini bisa menjadi momentum yang bagus untuk PT DI,”imbuhnya. Selain harus terdapat alih teknologi, menurut Arifin,ada satu lagi syarat yang mesti diperhatikan Indonesia dalam perjanjian ini,yakni harus tetap menjaga netralitasnya di dunia internasional. Dia berharap Indonesia jangan sampai terpicu untuk mengikuti paham atau blok yang tengah berkonflik. Sementara itu,anggota Komisi I DPR RI Sidarta Danusubroto mengaku pihaknya sama sekali belum mendengar rencana kerja sama Indonesia dengan Korsel untuk membuat pesawat tempur. Karena itu, Komisi I DPR akan meminta keterangan pemerintah,terutama Kemhan, tentang tujuan dan latar belakang kerja sama tersebut. “Saya baru mendengar ini.

    Apakah ini berupa MoU atau malah baru sekadar wacana? Seharusnya kami diajak rembuk dulu dong.Kalau tidak diajak rembuk,mana kita tahu apakah ini bisa bermanfaat atau tidak? Sebab prinsipnya, setiap kerja sama yang akan dilakukan harus memberi manfaat bagi kita.Termasuk dalam pengadaan pesawat maupun dalam penguatan kemampuan personel,”katanya. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengingatkan agar pemerintah lebih berhatihati dalam membuat kebijakan kerja sama dengan luar negeri.

    Selain itu,pemerintah harus menjelaskan sumber dana yang akan dipakai untuk membiayai program kerja sama tersebut.Sebab,lanjut dia,masalah biaya menjadi pertanyaan mendasar karena bisa menjadi pemborosan anggaran jika sasaran yang dicari tidak bernilai signifikan. “Kalau ada kerja sama begini, harus jelas juga anggarannya dari mana? Siapa yang membiayai? Jangan seperti sebelum-sebelumnya yang tahu-tahu sudah terjadi baru DPR diberi tahu,”pungkasnya.

    Dukungan Blogger

    Kerja sama Indonesia-Korsel ini ternyata sudah sampai ke telinga para blogger sista (sistem pertahanan), Facebookerdan menjadi perbincangan hangat di Kaskus. Berdasarkan penelusuran harian Seputar Indonesia hingga sore kemarin,sudah ada akun Facebookdengannama Dukung RI Produksi Pesawat Tempur Ini. Tampilan depan akun menunjukkan dua buah pesawat kuno yang mengudara dengan tiga foto pahlawan di atasnya.Adapun tagline yang ditampilkan adalah “Indonesia harus mampu produksi pesawat tempur”.

    Salah seorang anggota bernama Anggih Romadhon menulis statusnya dalamlamantersebutterkaitkerja sama ini: “Alhamdulillah akhirnya kerja sama Indonesia-Korsel buat produksi pesawat tempur jadi juga. Bukan sekadar wacana-wacana kosong belaka.Hidup Indonesia!”.

    Sumber: SI / KASKUS
    Readmore --> Komisi I DPR Pertanyakan Kerjasama Pembuatan Pesawat Tempur KF-X

    Komisi I DPR Pertanyakan Kerjasama Pembuatan Pesawat Tempur KF-X

    BANDUNG(SI) - PT Dirgantara Indonesia (DI) menyatakan siap membuat pesawat tempur KF-X guna mendukung kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel).

    Perusahaan dirgantara nasional tersebut memiliki kompetensi untuk membuat pesawat tempur dengan kemampuan di atas rata-rata. “Desain, sumber daya manusia, teknologi, dan quality control kami menyatakan siap,” ujar Kepala Humas PT DI Rakhendi Triyatna kepada wartawan di Bandung kemarin. KesiapanPTDIbukanlahisapan jempol. Rakhendi menyebutkan, antara tahun 1986-1990 saat masih bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN),pihaknya pernah memproduksi tujuh komponen untuk 40 pesawat tempur F-16. Hasilnya excellent,”tandasnya.

    Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI I Wayan Midhio mengatakan,RI akan berusaha agar pembuatan KFX dapat dilakukan di Tanah Air, khususnya di PT DI.Dengan demikian, diharapkan Indonesia bisa mendapat transfer teknologi. Namun di mana kepastian pesawat tempur KF-X akan diproduksi, menurut dia,sejauh ini belum dibicarakan. “Kami berharap pesawatnya dapat dibuat di sini (Indonesia). Ini akan dibahas dalam kesepakatan selanjutnya.Kalau yang ditandatangani Pak Erris Herryanto (Sekjen Kemhan) kemarin itu baru perjanjian awal,”ujar I Wayan.

    I Wayan menuturkan, nota kesepahaman dengan Korsel berkaitan dengan rencana produksi bersama (joint production), riset hingga terbentuknya prototipe pesawat tempur. Prototipe tersebut dapat diproduksi di Indonesia tahun 2020 oleh PT DI. Lebih jauh dia menjelaskan, Indonesia tidak akan mendapat lisensi dari pesawat KF-X karena rancangan awal dari jet tempur tersebut adalah milik Korsel sepenuhnya. Indonesia dalam hal ini hanya menjadi mitra kerja sama, terutama dalam hal pemasaran. Kendati demikian, dia menjamin Indonesia akan mendapat keuntungan dari kerja sama ini karena dapat menyerap teknologi, sedangkan pihak Korsel dapat memangkas biaya produksi dan terbantu di urusan penjualan produk pesawat tempur.

    Dia menambahkan, selain sudah mempunyai kemampuan membuat pesawat, Indonesia dipilih Korsel karena memiliki kedekatan dengan banyak negara berkembang.“ Pasar dari KF-X yang utama adalah negara berkembang dan Indonesia sebagai negara berkembang memiliki banyak kolega dengan negara-negara lain,”katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kemhan RI meneken kesepakatan dengan Korsel untuk memproduksi dan memasarkan jet tempurKF- Xyang tertunda beberapa tahun karena terbentur masalah teknis dan pendanaan. Kesepakatan bukan hanya menjadi kebanggaan bangsa karena tidak banyak negara yang bisa memproduksi pesawat tempur,tapi juga untuk melepaskan ketergantungan alat utama sistem senjata (alutsista) dari negara lain.

    Dalam kesepakatan yang diteken Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekjen Kemhan RI Marsekal Madya TNI Erris Herryanto, Indonesiaakanmenanggung 20% biaya dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebih F-16 ini. Sekjen Kemhan Erris Herryanto sebelumnya pernah mengungkapkan, anggaran yang dibutuhkan untuk proyek strategis tersebut sebesar USD8 miliar dengan jangka waktu kerja sama hingga 2020. Selama waktu itu diharapkan sudah bisa disiapkan lima prototipe. Berdasar informasi yang berkembang, KF-X tergolong pesawat tempur generasi baru.

    Pesawat single seat bermesin ganda ini adalah jenis pesawat siluman (stealth) yang kemampuannya di atas pesawat Dassault Rafale atau Eurofighter Typhoon, tapi masih di bawah Lokheed Martin F-35.Kemampuan tempurnya juga tidak usah diragukan karena lebih unggul dibandingkan pesawat F-16 Block 60. Untuk mendukung ketersediaan peranti canggih,produksi KF-X akan merangkul sejumlah perusahaan internasional untuk menyediakan sistem radar, data link, desain, mesin jet, teknologi stealth, persenjataan,dan lainnya. Pengamat militer MT Arifin berharap dalam kerja sama pembuatan pesawat KF-X tersebut Indonesia bisa memastikan adanya alih teknologi. Proses alih teknologi dapat terjadi dengan melibatkan PT DI dalam pembuatan KF-X.

    Menurutnya, tanpa adanya transfer teknologi, kerja sama yang memakan banyak biaya tersebut akan sia-sia,bahkan mendatangkan kerugian.“Kita harus melihat dulu perjanjiannya seperti apa? Yang terpenting,Indonesia harus mendapatkan transfer ilmu dari adanya kerja sama pembangunan pesawat ini,”ujarnya. Dia pun menilai Indonesia sudah saatnya memproduksi sendiri materi keperluan pertahanan dan keamanan.Jika ilmuwan Tanah Air mampu dengan optimal menyerap teknologi dari Korsel, hal itu dinilainya sebagai perkembangan yang luar biasa.Selama ini Indonesia masih banyak membeli senjata, pesawat,dan kapal dari luar. “PT DI memang begitu bagus di era Habibie. Namun setelah itu banyak ilmuwan terbaik kita yang lebih memilih bekerja di Singapura dan negara-negara lain.

    Ini bisa menjadi momentum yang bagus untuk PT DI,”imbuhnya. Selain harus terdapat alih teknologi, menurut Arifin,ada satu lagi syarat yang mesti diperhatikan Indonesia dalam perjanjian ini,yakni harus tetap menjaga netralitasnya di dunia internasional. Dia berharap Indonesia jangan sampai terpicu untuk mengikuti paham atau blok yang tengah berkonflik. Sementara itu,anggota Komisi I DPR RI Sidarta Danusubroto mengaku pihaknya sama sekali belum mendengar rencana kerja sama Indonesia dengan Korsel untuk membuat pesawat tempur. Karena itu, Komisi I DPR akan meminta keterangan pemerintah,terutama Kemhan, tentang tujuan dan latar belakang kerja sama tersebut. “Saya baru mendengar ini.

    Apakah ini berupa MoU atau malah baru sekadar wacana? Seharusnya kami diajak rembuk dulu dong.Kalau tidak diajak rembuk,mana kita tahu apakah ini bisa bermanfaat atau tidak? Sebab prinsipnya, setiap kerja sama yang akan dilakukan harus memberi manfaat bagi kita.Termasuk dalam pengadaan pesawat maupun dalam penguatan kemampuan personel,”katanya. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengingatkan agar pemerintah lebih berhatihati dalam membuat kebijakan kerja sama dengan luar negeri.

    Selain itu,pemerintah harus menjelaskan sumber dana yang akan dipakai untuk membiayai program kerja sama tersebut.Sebab,lanjut dia,masalah biaya menjadi pertanyaan mendasar karena bisa menjadi pemborosan anggaran jika sasaran yang dicari tidak bernilai signifikan. “Kalau ada kerja sama begini, harus jelas juga anggarannya dari mana? Siapa yang membiayai? Jangan seperti sebelum-sebelumnya yang tahu-tahu sudah terjadi baru DPR diberi tahu,”pungkasnya.

    Dukungan Blogger

    Kerja sama Indonesia-Korsel ini ternyata sudah sampai ke telinga para blogger sista (sistem pertahanan), Facebookerdan menjadi perbincangan hangat di Kaskus. Berdasarkan penelusuran harian Seputar Indonesia hingga sore kemarin,sudah ada akun Facebookdengannama Dukung RI Produksi Pesawat Tempur Ini. Tampilan depan akun menunjukkan dua buah pesawat kuno yang mengudara dengan tiga foto pahlawan di atasnya.Adapun tagline yang ditampilkan adalah “Indonesia harus mampu produksi pesawat tempur”.

    Salah seorang anggota bernama Anggih Romadhon menulis statusnya dalamlamantersebutterkaitkerja sama ini: “Alhamdulillah akhirnya kerja sama Indonesia-Korsel buat produksi pesawat tempur jadi juga. Bukan sekadar wacana-wacana kosong belaka.Hidup Indonesia!”.

    Sumber: SI / KASKUS
    Readmore --> Komisi I DPR Pertanyakan Kerjasama Pembuatan Pesawat Tempur KF-X

    PT DI Bisa Produksi Jet Tempur

    Rancangan Pesawat Tempur KFX Tipe 101(foto: defencepolicy.com)

    BANDUNG(SI) – PT Dirgantara Indonesia (DI) menyatakan siap membuat pesawat tempur KF-X guna mendukung kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel).

    BUMN ini memiliki kompetensi membuat jet tempur berkemampuan di atas rata-rata. ”Desain,sumber daya manusia,teknologi, dan quality control kami menyatakan siap,”ujar Kepala Humas PT DI Rakhendi Triyatna di Bandung kemarin. Kesiapan PT DI bukanlah isapan jempol.Rakhendi menyebutkan, antara tahun 1986-1990 saat masih bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara(IPTN),pihaknya pernah memproduksi tujuh komponen untuk 40 pesawat tempur F-16. Hasilnya excellent,”tandasnya. Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI I Wayan Midhio mengatakan bahwa RI akan berusaha agar pembuatan KF-X dapat dilakukan di Tanah Air, khususnya di PT DI.

    Dengan demikian, diharapkan Indonesia bisa mendapat transfer teknologi.Namun di mana kepastian pesawat tempur KF-X akan diproduksi, menurut dia, sejauh ini belum dibicarakan. ”Kami berharap pesawatnya dapat dibuat di sini (Indonesia). Ini akan dibahas dalam kesepakatan selanjutnya.Kalau yang ditandatangani Pak Erris Herryanto (Sekjen Kemhan) kemarin itu baru perjanjian awal,” ujar I Wayan. I Wayan menuturkan, nota kesepahaman dengan Korsel berkaitan dengan rencana produksi bersama (joint production), riset hingga terbentuknya prototipe pesawat tempur.

    Prototipe tersebut dapat diproduksi di Indonesia tahun 2020 oleh PT DI. Lebih jauh dia menjelaskan, Indonesia tidak akan mendapat lisensi dari pesawat KF-X karena rancangan awal dari jet tempur tersebut adalah milik Korsel sepenuhnya. Indonesia dalam hal ini hanya menjadi mitra kerja sama, terutama dalam hal pemasaran. Kendati demikian, dia menjamin Indonesia akan mendapat keuntungan dari kerja sama ini karena dapat menyerap teknologi, sedangkan pihak Korsel dapat memangkas biaya produksi dan terbantu di urusan penjualan produk pesawat tempur.

    Dia menambahkan, selain sudah mempunyai kemampuan membuat pesawat, Indonesia dipilih Korsel karena memiliki kedekatan dengan banyak negara berkembang. ”Pasar dari KF-X yang utama adalah negara berkembang dan Indonesia sebagai negara berkembang memiliki banyak kolega dengan negara-negara lain,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kemhan RI meneken kesepakatan dengan Korsel untuk memproduksi dan memasarkan jet tempur KF-X yang tertunda beberapa tahun karena terbentur masalah teknis dan pendanaan.Kesepakatan bukan hanya menjadi kebanggaan bangsa karena tidak banyak negara yang bisa memproduksi pesawat tempur, tapi juga untuk melepaskan ketergantungan alat utama sistem senjata (alutsista) dari negara lain.

    Dalam kesepakatan yang diteken Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekjen Kemhan RI Marsekal Madya TNI Erris Herryanto, Indonesia akan menanggung 20% biaya dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebih F-16 ini. Sekjen Kemhan Erris Herryanto sebelumnya pernah mengungkapkan, anggaran yang dibutuhkan untuk proyek strategis tersebut sebesar USD8 miliar dengan jangka waktu kerja sama hingga 2020. Selama waktu itu diharapkan sudah bisa disiapkan lima prototipe. Pengamat militer MT Arifin berharap dalamkerjasamapembuatan pesawat KF-X tersebut Indonesia bisa memastikan adanya alih teknologi.

    Proses alih teknologi dapat terjadi dengan melibatkan PT DI dalam pembuatan KF-X.Menurutnya, tanpa adanya transfer teknologi, kerja sama yang memakan banyak biaya tersebut akan sia-sia,bahkan mendatangkan kerugian. ”Kita harus melihat dulu perjanjiannya seperti apa? Yang terpenting, Indonesia harus mendapatkan transfer ilmu dari adanya kerja sama pembangunan pesawat ini,”ujarnya. Dia pun menilai Indonesia sudah saatnya memproduksi sendiri materi keperluan pertahanan dan keamanan.Jika ilmuwan Tanah Air mampu dengan optimal menyerap teknologi dari Korsel, hal itu dinilainya sebagai perkembangan yang luar biasa. Selama ini Indonesia masih banyak membeli senjata, pesawat,dan kapal dari luar.

    ”PT DI memang begitu bagus di era Habibie. Namun setelah itu banyak ilmuwan terbaik kita yang lebih memilih bekerja di Singapura dan negara-negara lain. Ini bisa menjadi momentum yang bagus untuk PT DI,”imbuhnya. Kerja sama Indonesia-Korsel ini ternyata sudah sampai ke telinga para blogger sista (sistem pertahanan) dan Facebooker di Indonesia. Berdasarkan penelusuran harian Seputar Indonesia hingga sore kemarin,sudah ada akun Facebook dengan nama Dukung RI Produksi Pesawat Tempur Ini.

    Salah seorang anggota bernama Anggih Romadhon menulis statusnya dalam laman tersebut terkait kerja sama ini: ”Alhamdulillah akhirnya kerja sama Indonesia- Korsel buat produksi pesawat tempur jadi juga. Bukan sekadar wacana- wacana kosong belaka.Hidup Indonesia!”.

    Sumber: SEPUTAR INDONESIA
    Readmore --> PT DI Bisa Produksi Jet Tempur

    Friday, July 16, 2010 | 7:30 PM | 0 Comments

    Duo Korsel-AS Bakal Getarkan Korut

    SEOUL, KOMPAS.com — Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) akan melakukan beberapa latihan angkatan laut tahun ini untuk menggetarkan Korea Utara (Korut) setelah penenggelaman kapal perang milik Seoul, kata Kementerian Pertahanan Korsel pada Jumat (16/7/2010).

    Kemhan Korea juga mengumumkan sebuah latihan angkatan laut anti-proliferasi yang akan diadakan Korsel pada Oktober sebagai bagian dari reaksi militer Seoul.

    Korsel dan sekutu terdekatnya, AS, mengutip hasil temuan dari tim investigasi multinasional, menuduh Korut menorpedo kapal perang Cheonan pada Maret dan menewaskan 46 pelaut.

    Korut dengan murka menyangkal keterlibatan dan mengatakan bahwa pernyataan Dewan Keamanan PBB pada 9 Juli sudah cukup menyimpulkan—berisi kutukan terhadap serangan tersebut tanpa menjelaskan pelakunya.

    Seoul dan Washington akan melakukan simulasi perang pada bulan ini untuk menggetarkan Pyongyang. Namun, Kemhan Korsel mengatakan bahwa lokasi latihan, yang awalnya pada Laut Kuning, dipindahkan ke Laut Timur (Laut Jepang), setelah menerima keluhan dari China.

    Sebagai tambahan, seorang juru bicara Kemhan mengatakan kepada AFP, akan ada beberapa latihan bersama angkatan laut di sekitar semenanjung, kira-kira 10 latihan, dengan pasukan AS pada tahun ini.

    Beberapa latihan merupakan latihan bersama tahunan dan beberapa yang baru akan dijadwalkan, katanya, menambahkan bahwa hingga sekarang tidak ada rencana untuk dilaksanakan di perbatasan Laut Kuning yang bersengketa dengan Korut.

    Kementerian tersebut mengatakan akan mengadakan latihan Keamanan Inisiatif Proliferasi (PSI) pada 13-14 Oktober di lepas pantai selatan kota pelabuhan Busan. AS, Australia, Jepang, dan Singapura juga akan turut serta dalam latihan tersebut.

    PSI pertama kali dibentuk pada 2003 oleh presiden AS saat itu, George W Bush, menargetkan untuk menghentikan pengiriman senjata pemusnah masal melalui air atau udara.

    Korut, yang telah dituduh mengekspor misil dan pengetahuan senjata konvensional dan nuklir, telah menggambarkan keterlibatan Korsel dalam latihan tersebut sebagai pernyataan perang.

    Rincian dari rencana latihan bilateral akan diumumkan pekan depan saat Menteri Pertahanan AS Robert Gates dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton berkunjung ke Seoul.

    Mereka akan berdiskusi dengan Menhan dan Menlu Korsel untuk menunjukkan kedekatan persekutuan pada tahun yang bertepatan dengan perayaan 60 tahun dari Perang Korea yang terjadi pada 1950-53. "Kami mempersiapkan sebuah pernyataan bersama untuk memperkokoh persekutuan dan kerja sama pada isu kunci," kata seorang sumber yang dikutip oleh kantor berita Korea, Yonhap.

    "Ini akan menjadi pesan penting kepada Korut dan negara lain yang berkaitan setelah tenggelamnya kapal tersebut," tambahnya.

    Hillary dan Gates dijadwalkan berkunjung ke peringatan perang di Seoul untuk memberi hormat kepada 46 pelaut yang tewas pada kapal Cheonan.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Duo Korsel-AS Bakal Getarkan Korut

    6.170 Personel Siap Amankan Sail Banda

    KOMPAS/AGUNG SETYAHADI
    Pasukan TNI AD dari Kompi 733 Masariku Komando Daerah Militer XVI Pattimura melakukan simulasi pengamanan antiteror, Senin (15/6/2007).

    AMBON, KOMPAS.com - Sebanyak 6.170 personel aparat keamanan dari TNI dan Polri siap mengamankan kegiatan pelayaran bertaraf internasional Sail Banda 2010 pada 24 Juli hingga 17 Agustus 2010. Kesiapan personel TNI dan Polri itu ditandai dengan gelar pasukan yang dipimpin Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Hatta Syafruddin di Ambon, Jumat (16/7/2010).

    Gelar pasukan pengamanan itu dihadiri Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Wagub Said Assagaff, Kapolda Maluku Brigjen Pol Totoy Herawan Indra, dan Wali Kota Ambon Jopi Papilaja.

    "Kesiapan ini juga termasuk pengamanan VVIP untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan menghadiri puncak Sail Banda di Kota Ambon pada 2-3 Agustus 2010," kata Pangdam Syafruddin.

    Menurut Pangdam, kegiatan Sail Banda merupakan agenda nasional yang perlu disukseskan, mengingat dampaknya sangat besar bagi kelangsungan program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Maluku. "Sail Banda adalah momentum tepat untuk menggerakkan pembangunan karena berdampak bagi terbukanya peluang investasi skala besar di daerah ini," katanya.

    Kendati kondisi keamanan di Maluku semakin aman, tetapi personel keamanan diingatkan untuk selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan, termasuk upaya oknum-oknum tertentu yang ingin menggagalkan kegiatan pelayaran internasional tersebut.

    "Kesiapasiagaan aparat keamanan harus terus ditingkatkan untuk mengantisipasi setiap pergerakan yang akan mengganggu stabilitas keamanan, sehingga penyelenggaraan Sail Banda berjalan sukses," ujarnya.

    Pangdam melanjutkan, tugas pengamanan tidak saja menjadi tanggung jawab TNI/Polri, tetapi juga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk memelihara kondisi secara aktif. "Laporkan segera kepada aparat keamanan di pos terdekat jika mengetahui ada tindakan oknum-oknum tertentu yang dapat memicu terjadinya kekacauan agar bisa diambil tindakan tegas," katanya.

    Apel gelar pasukan itu berjalan lancar di bawah guyuran hujan lebat. Sejumlah peralatan tempur milik TNI dan Polri juga digelar dalam apel itu sebagai bukti kesiapan aparat keamanan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dalam Sail Banda 2010.


    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> 6.170 Personel Siap Amankan Sail Banda

    Morotai-Filipina Minim Pengamanan

    Sisa-sisa peninggalan PD II di Morotai, Maluku Utara.(Foto: KOMPAS)

    MOROTAI, KOMPAS - Pengamanan wilayah perbatasan laut Indonesia-Filipina di Pulau Morotai masih minim. Akibatnya, praktik penyelundupan barang dan manusia serta pencurian ikan oleh nelayan asing hingga kini masih terus berlangsung.

    Demikian disampaikan Gubernur Maluku Utara Thaib Armayin dalam kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke Morotai, Maluku Utara, Kamis (15/7/2010).

    ”Illegal fishing (pencurian ikan) oleh nelayan asing dan masuknya imigran gelap masih terjadi di Morotai. Wilayah perbatasan laut di sini masih menjadi pintu keluar yang paling bebas. Nelayan Filipina dan China hampir setiap bulan tertangkap (mencuri ikan di Morotai),” kata Thaib.

    Bahkan, pada masa konflik sosial di Poso, Sulawesi Tengah, menurut Thaib, banyak senjata api dari luar yang masuk melalui perbatasan Morotai. Pasca-perdamaian Poso, senjata itu banyak yang diserahkan masyarakat kepada aparat keamanan.

    Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Ternate, Kolonel Untung mengungkapkan, prajurit TNI AL yang menjaga wilayah perairan di Kabupaten Halmahera Utara dan perbatasan Kabupaten Pulau Morotai hanya berjumlah tiga orang. Itu pun belum ditunjang dengan sarana kapal patroli. Pengawasan wilayah perbatasan laut dilakukan Kapal Perang Republik Indonesia yang berpatroli secara periodik di wilayah perairan di Indonesia timur.

    Menurut Sjafrie, pemerintah berupaya meningkatkan pengamanan di perbatasan melalui kebijakan ekonomi yang mendukung pertahanan dan kebijakan pertahanan yang mendukung ekonomi. Pangkalan Udara Pitu, yang merupakan peninggalan Amerika Serikat semasa Perang Dunia II, ditargetkan bisa didarati pada malam hari sebelum 17 Agustus 2010.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Morotai-Filipina Minim Pengamanan

    Lima Kapal Asing Berpartisipasi di Sail Banda

    KRI Dewa Ruci pada Sail Bunaken 2009 tahun lalu(Foto: KOMPAS)

    Surabaya - Sedikitnya lima unit kapal asing akan berpartisipasi menyemarakkan "Sail Banda 2010" di Maluku pada 27 Juli-6 Agustus 2010.

    Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Surya Wiranto dalam rilis yang dikirimkan Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) di Surabaya, Kamis, mengatakan kelima kapal itu merupakan armada pasukan angkatan laut dari Amerika Serikat, Australia, dan Singapura.

    Angkatan Laut AS mengirimkan satu unit kapal rumah sakit USNS Mercy lengkap dengan petugas medis. Sementara Angkatan Laut Australia mengerahkan dua unit kapal pendukung, yakni HMAS Tarakan dan HMAS Labuan.

    Angkatan Laut Singapura mengirimkan satu unit kapal perang jenis LPD, yakni RSS Endeavour legkap dengan personel medisnya.

    TNI-AL juga telah mengirimkan kapal rumah sakit, KRI dr. Soeharso-990 sekaligus membawa 126 personel kesehatan dan 375 personel untuk menggelar bakti sosial di sejumlah pulau di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara, di antaranya Morotai, Halmahera, Ternate, Tidore, Buru, Seram, Ambon, dan Banda Naira, sejak 13 Juni lalu.

    Koarmatim juga akan mengerahkan delapan unit kapal perang, satu unit pesawat udara, satu unit helikopter, dan 797 personel.

    Untuk menyemarakkan "Sail Banda 2010", TNI-AL melibatkan 1.667 personel. Acara tersebut juga didukung kalangan pemerintah dan swasta serta masyarakat Maluku.

    "Kegiatan ini kami gelar berdasarkan Keppres Nomor 35 Tahun 2009 tentang Panitia Nasional Sail Banda 2010," kata Surya.

    Sementara itu, dalam kegiatan bakti sosial yang dilakukan Satuan Tugas Surya Baskara Jaya di Maluku dan Maluku Utara, para personel TNI-AL yang berada di KRI dr. Soeharso telah mendistribusikan 354 koli obat-obatan, 81 koli buku pelajaran agama, 1.450 koli bakan makanan, dua koli mainan anak-anak, 40 unit kursi roda, dan bahan bangunan.

    Para personel TNI-AL juga merrenovasi bangunan Masjid Al-Fatah dan Gereja Maranatha serta gedung sekolahan di dua provinsi itu.

    Mereka juga mengadakan pengobatan massal, penyuluhan bidang kesehatan, hukum, kelautan, perikanan, dan bela negara.

    Sumber: ANTARA JATIM
    Readmore --> Lima Kapal Asing Berpartisipasi di Sail Banda

    Thursday, July 15, 2010 | 8:16 PM | 0 Comments

    Korsel-AS Pastikan Gelar Latgab Militer

    kapal induk usa pada waktu dikorea (foto: wuxinghongqi.blogspot.com)

    SEOUL, KOMPAS.com - Latihan bersama angkatan laut Korsel-AS diperkirakan akan digelar bulan ini, di perairan lepas pantai timur negara itu, demikian dikatakan kementerian pertahanan, Kamis (15/7/2010).

    Seorang pejabat senior kementerian itu mengatakan, Korea Selatan dan AS sepakat melakukan latihan militer gabungan itu di Laut Timur, pada akhir bulan ini.

    Latihan perang laut itu akan diikuti kapal induk bertenaga nuklir AS USS George Washington, kemudian latihan dipindahkan ke perairan di Laut Kuning.

    Menurut pejabat itu, tanggal pasti latihan itu akan diputuskan pekan depan ketika menteri-menteri pertahanan dan luar negeri kedua negara bertemu di Seoul, pada perundingan keamanan yang dinamai dua tambah dua.

    Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Menteri Pertahanan Robert Gates akan berkunjung ke Seoul pekan depan untuk membahas persekutuan kedua negara.

    Pejabat itu mengatakan, Seoul dan Washington semua merencanakan latihan angkatan laut itu diikuti oleh kapal induk AS di lepas pantai barat (Laut Kuning), namun kemudian disepakati diubah ke lokasi tersebut.

    "Selain latihan militer, Seoul juga menggelar sekitar 10 latihan di perairan lepas pantai timur, barat dan selatan pada akhir tahun ini," katanya menambahkan.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Korsel-AS Pastikan Gelar Latgab Militer

    Indonesia-Korsel Menandatangani Proyek Jet KF-X



    SEOUL, KOMPAS.com — Indonesia, Kamis (15/7/2010), sepakat bergabung dalam proyek pengembangan jet tempur KF-X, Korea Selatan, yang tertunda selama beberapa tahun akibat masalah teknis dan pendanaan.

    "Indonesia akan memperoleh sekitar 50 jet tempur KF-X dengan menanggung 20 persen biaya pengembangan proyek bernilai miliaran dollar AS itu," kata Kementerian Pertahanan Korsel dalam sebuah pernyataan.

    Kedua negara juga sepakat untuk bekerja sama dalam produksi dan pemasaran jet tempur tersebut.

    Kesepakatan ini ditandatangani di Seoul oleh Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Indonesia, Eris Herryanto.

    Korsel telah meluncurkan proyek tersebut pada tahun 2000 untuk memproduksi jet tempur buatan dalam negeri.

    Setelah lama ditangguhkan karena masalah teknis dan ekonomi, Presiden Lee Myung-Bak pada Januari lalu setuju untuk mendorong proyek tersebut di tengah meningkatnya ketegangan antara Korsel dan Korut.

    Korsel berencana menonaktifkan semua jet tempur F-4 dan F-5 pada 2020. Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan, sekitar 170 jet tempur F-5 beroperasi di Korsel.

    Pesawat-pesawat tersebut kali pertama terbang pada 1975 dan telah mengalami sejumlah kecelakaan udara.

    "Pengaktifan kembali proyek itu akan dimulai awal tahun depan, dan kami berencana memproduksi jet-jet tempur baru setelah studi kelayakan rampung pada akhir 2012," kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel.

    "Kami memerlukan mitra asing yang akan mentransfer teknologi dan suku cadang utama jet tempur tersebut," ujarnya, tanpa menyebutkan total dana yang diperlukan.

    Menurut juru bicara tersebut, di samping pengembangan proyek kunci KF-X itu, Korsel juga akan terus membeli jet-jet tempur canggih dari perusahaan asing.


    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Indonesia-Korsel Menandatangani Proyek Jet KF-X

    Simulasi Tempur Kopassus



    Sejumlah anggota Kopassus melakukan simulasi pertempuran pada upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (15/7). Pendidikan Komando merupakan kualifikasi tertinggi di Angkatan Darat yang terdiri dari tahap basis, gunung hutan, rawa laut, dan Long March Bandung-Cilacap sejauh 500 Km ini, berlangsung selama 7 bulan.



    Pembaretan Kopasus


    Sejumlah anggota Kopassus mengarak Wakil KSAD Letjen Y Suryo Prabowo usai mengikuti upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (15/7). Pendidikan Komando merupakan kualifikasi tertinggi di Angkatan Darat yang terdiri dari tahap basis, gunung hutan, rawa laut, dan Long March Bandung-Cilacap sejauh 500 Km ini, berlangsung selama 7 bulan.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Simulasi Tempur Kopassus

    Jelang Sail Banda 2010, TNI AL Gelar Operasi Bhakti Sosial

    Surabaya - Menjelang pelaksanaan Sail Banda 2010, Maluku, TNI AL menggelar kegiatan operasi bhakti sosial Surya Bhaskara Jaya (SBJ) ke 59. Untuk mendukung operasi tersebut, dikerahkan Kapal Rumah Sakit TNI AL dr Suharso-990 dan Kapal Rumah Sakit USNS Mercy milik Amerika Serikat.

    Juga ada 2 kapal LCH sebagai kapal pendukung dari Australia yakni Kapal HMAS Tarakan dan HMAS Labuan. Kapal dari Singapura menerahkan 1 Kapal LPD RSS
    Endeavour dengan personel medis on board.

    Di Kapal RS TNI AL sebanyak 126 personel dan didukung satgas SBJ sebanyak 375 personel. Dalam oeprasi SBJ dalam rangka persiapan pelaksanaan Sail Banda 2010,
    juga melibatkan sebanyak 1.667 personel TNI AL dan melibatkan unsur dari pemerintahan maupun swasta, pemuda dan pelajar, pramuka dari Provinsi Maluku.

    Juga mendapatkan bantuan yang diterima dalam bentuk in cash, in kind maupun in program dari instansi pemerintah maupun swasta diantaranya, obat-obatan sebanyak 354 koli, buku pelajaran agama 81 koli, bahan bangunan, bahan makanan 1450 koli, alat permainan usia dini 2 koli dan kursi roda sebanyak 40 unit.

    Selain personel yang dikerahkan dan kapal rumah sakit, juga diturunkan alat pendukung pengamanan SAR seperti 8 unit kapal perang (KRI), 1 pesawat udara, 1
    Helly dengan jumlah personel sebanyak 797 orang. Bidang humas, protokol, seminar dan sekretariat total sebanyak 155 personel.

    Dari rilis yang diterima detiksurabaya.com, Kadispotmar TNI AL Laksamana Pertama TNI Surya Wiranto mengatakan, berdasarkan Kepres Nomor 35 Tahun 2009
    tentang Panitia Nasional Sail Banda 2010, telah dilaksanakan kegiatan mulai tanggal 21 Mei sampai 6 Agustus 2010.

    "Di lokasi wilayah Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara antara lain Pulau Morotai, Halmahera, Ternate, Tidore, Buru, Seram, Ambon dan Pulau Banda Naira,"
    tuturnya, Kamis (15/7/2010).

    Selain menggelar pengobatan gratis ke masyarakat seperti pengobatan umum, gigi atau mulut, THT, operasi kecil, khitanan massal dan pelayanan KB. Kemudian,
    penyuluhan di biddang kesehatan, hukum, kelautan, perikanan dan bela negara.

    Penyerahan bantuan paket sembako, peralatan olah raga dan paket sekolah,
    penghijuan, juga memberikan bantuan sosial lainnya seperti merenovasi tempat ibadah Masjid Al Fatah dan Gereja Maranatha, pembangunan MCK, renovasi sekolah
    dan kegiatan sosial lainnya.

    Sumber: DETIK SURABAYA
    Readmore --> Jelang Sail Banda 2010, TNI AL Gelar Operasi Bhakti Sosial

    BIN Diminta Segera Selidiki Isu Freeport Gali Uranium

    Jakarta - Isu penggalian uranium oleh PT Freeport Indonesia terus mendapatkan perhatian luas elite Jakarta. Badan Intelijen Negara (BIN) diminta segera turun tangan untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dan menindaklanjuti jika memang terbukti.

    "Menurut saya, BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) dan BIN harus segera bikin tim untuk membuktikan ini. Karena walaupun secara geologi struktur yang menghantarkan emas dan tembaga sulit bercampur dengan struktur yang menghasilkan uranium, faktanya di Australia ada, dan ditambang bersamaan," kata anggota DPR Zulkieflimansyah kepada detikcom, Kamis (15/7/2010).

    Menurut anggota Komisi Pertambangan ini, jika melihat sejarah masa lalu yang mana antara Papua dan Australia pernah tersambung oleh lempeng bumi yang sama dan menyatu, bukan tidak mungkin penggalian uranium memang terjadi. Namun untuk membuktikan semua ini, perlu penelitian yang jeli dan bebas intervensi dan kepentingan.

    "Di Freeport mungkin (penambangan emas dan uranium bersamaan) kalau melihat sejarah bahwa dulu lempeng Australia dan Papua itu memang sama dan menyatu. Jadi walaupun secara geologis mustahil, tapi faktanya ada di Australia. Jadi sangat mungkin juga di Papua ini ada," tegas politisi muda PKS ini.

    Politisi muda potensial yang ikut Research Fellow di Harvard University di Kennedy School of Government ini menilai jika memang informasi yang diungkap anggota DPRD Papua soal penggalian uranium ini benar, akan menjadi isu panas dan menarik. Karena itu pemerintah harus bertindak cepat dan tegas.

    "Ini tentu temuan yang menarik. Karena kalau benar ini ada, secara geopolitik, menjadi sangat strategis isunya. Jadi pemerintah jangan terlambat lagi bergerak dan mengambil keputusan," tegasnya.

    Sejumlah media memberitakan protes dari beberapa anggota DPRD Papua soal dugaan penggalian bahan baku uranium secara diam-diam yang dilakukan oleh Freeport.

    Sementara itu, Freeport membantah telah menambang uranium di Papua. Mereka pun siap jika diminta klarifikasi ke DPR.

    "Berita itu tidak benar, kami perusahaan tambang umum dengan produk akhir berupa konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak," kata Humas PT Freeport Budiman Moerdijat kepada detikcom.

    Menurut Budiman, Freeport terikat dengan kontrak karya. Mereka mengaku tidak berani menambang di luar kontrak yang disepakati.

    Sumber: DETIK NEWS
    Readmore --> BIN Diminta Segera Selidiki Isu Freeport Gali Uranium

    GUBERNUR MINTA TNI-AU BANGUN POS DI MAMUJU



    Alutsista Pertahanan Udara (Foto: TNI AU)


    Mamuju, Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Anwar Adnan Saleh, meminta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) membangun pos pangkalan pertahanan udara di Bandara Tampapadang, Kabupaten Mamuju.

    "Pemerintah di Provinsi Sulbar sangat berharap pos pangkalan udara dibangun di Bandara Tampapadang, Kabupaten Mamuju," kata Gubernur saat melakukan silaturrahmi dengan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II, Marsekal Muda (Marsda) TNI, Agus Munandar, di Mamuju, Rabu. Ia mengatakan, pos udara perlu dibangun di Bandara Tampapadang, Mamuju, untuk menambah pertahanan dan keamanan udara di wilayah perbatasan Provinsi Sulbar agar tetap utuh dan tidak diganggu kepentingan luar.

    "Sulbar merupakan daerah yang memiliki perbatasan yang berbatasan dengan negara lain yakni negara Malaysia sehingga pertahanan udara di Sulbar perlu ditingkatkan dengan membangun pos pangkalan udara,"katanya. Menurut dia, pos pertahanan udara juga perlu dibangun di Mamuju dalam rangka mengamankan masuknya investasi karena daerah Sulbar merupakan daerah yang sedang dalam proses berkembang secara ekonomi. "Sulbar merupakan daerah yang sedang berkembang meningkatkan ekonominya olehnya itu investasi yang masuk didaerah ini perlu diamankan melalui pertahanan udara,"katanya.

    Oleh karena itu ia meminta agar Kepala Staf TNI-AU di Jakarta dapat merealisasikan usulan pembangunan pos TNI-AU di Bandara Tampapadang Kabupaten Mamuju untuk meningkatkan stabilitas keamanan wilayah di Provinsi Sulbar "Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan agar semua lembaga keamanan negara segera di bangun di Sulbar dalam menjaga stabilitas keamanan untuk meningkatkan pembangunan daerah ini termasuk TNI-AU untuk menjaga pertahanan udara ,"katanya.

    Menanggapi itu panglima koopsau II Marsda TNI, Agus Munandar berjanji akan menindaklanjuti usulan pembangunan pos angkatan udara di bandara Tampapadang Mamuju tersebut demi menjaga perbatasan dan meningkatkan keamanan investasi di Sulbar.

    "Kami sangat apresiatif terhadap keinginan Gubernur salaku pemerintah di Sulbar, untuk itu usulan pembangunan pos TNI-AU di Provinsi Sulbar akan disampaikan kepada kepala Staf TNI-AU di Jakarta,"katanya.

    Sumber: DEPHAN
    Readmore --> GUBERNUR MINTA TNI-AU BANGUN POS DI MAMUJU

    Wednesday, July 14, 2010 | 11:44 PM | 0 Comments

    N-250 Cikal Bakal Hakteknas

    Jakarta (ANTARA News) - Keberhasilan uji terbang pesawat Gatotkaca N-250 karya anak bangsa untuk pertama kalinya pada 10 Agustus 1995, menjadi cikal bakal lahirnya peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas).

    "Setiap 10 Agustus diperingati Hakteknas karena pada tanggal tersebut dunia telah menyaksikan keberhasilan bangsa Indonesia menerbangkan secara perdana pesawat yang diproduksi sendiri oleh putra-putri Indonesia," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata di Jakarta, Rabu.

    Usai membuka rangkaian peringatan ke-15 Hakteknas 2010 di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang ditandai dengan pelepasan balon, Suharna mengatakan bahwa momen tersebut sangat penting untuk bersama-sama bercermin pada masa lalu untuk pembangunan teknologi.

    "Tepat 15 tahun lalu, pesawat N-250 membumbung tinggi di langit. Saat itu secara sadar kita deklarasikan kepada dunia kemajuan kita dalam teknologi," kata salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) itu.

    Pesawat N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia). Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya pada 1995.

    Pesawat berbaling baling enam bilah ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 610 km/jam (330 mil/jam) dan kecepatan ekonomis 555 km/jam yang merupakan kecepatan tertinggi di kelas turprop 50 penumpang dan ketinggian operasi 25.000 kaki (7620 meter) dengan daya jelajah 1480 km.

    Keberhasilan menciptakan pesawat tersebut merupakan bukti nyata prestasi putra-putri Indonesia yang membanggakan dalam upaya mengembangkan, menerapkan serta menguasai iptek khususnya dibidang kedirgantaraan.

    Keberhasilan itu juga mencerminkan bahwa sebuah sistem inovasi telah tercipta dalam proses produksi pesawat terbang di Indonesia maka pada 10 Agustus setiap tahunnya ditetapkan dengan Keputusan Presiden nomor 71 tahun 1995 sebagai peringatan Hakteknas.

    Meski kebangkitan teknologi nasional telah terjadi 15 tahun lalu, namun makna dari kebangkitan teknologi itu menjadi berarti jika peringatan yang dilakukan setiap tahun mampu mendorong semangat memanfaatkan dan mengembangkan teknologi dalam bingkai sistim inovasi.

    "Dalam peringatan ke-15 Hakteknas kita harus tetap meningkatkan kebersamaan dan sinergi sejalan dengan pembangunan iptek nasional," kata Suharna.


    Sumber: ANTARA
    Readmore --> N-250 Cikal Bakal Hakteknas

    Presiden Mau Lihat Wilayah Perbatasan

    JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta penanganan pengelolaan perbatasan ditingkatkan, termasuk penanganan kejahatan transnasional. Presiden juga meminta agar penanganan perbatasan dilakukan dengan baik oleh para pemangku kepentingan.

    "Badan Nasional Pengelola Perbatasan bersama gubernur, wali kota, dan pemerintah pusat harus dapat memastikan penanganan pengelolaan perbatasan ke depan semakin baik," kata Presiden pada jumpa pers bersama Ketua DPR Marzuki Alie seusai melakukan pertemuan konsultasi pemerintah-DPR, Rabu (14/7/2010) di Istana Negara, Jakarta.

    Secara geografis, Indonesia memiliki kawasan-kawasan yang berbatasan dengan 10 negara, baik di wilayah darat maupun laut. Wilayah darat Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia, Papua Niugini, dan Timor Leste yang berada di tiga pulau, yaitu Kalimantan, Papua, dan Pulau Timor.

    Untuk wilayah laut, Indonesia berbatasan dengan 10 negara tetangga, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Niugini.

    Terkait pengelolaan perbatasan itu, Marzuki Alie mengatakan bahwa DPR memberikan usulan kepada pemerintah. Usulan tersebut yaitu melakukan berbagai pendekatan, termasuk pendekatan keamanan; kelestarian lingkungan; dan turut melibatkan semua pemangku kepentingan.

    Saat ini, Indonesia masih terus melakukan negosiasi terkait perbatasan dengan negara tetangga. Presiden menekankan, penyelesaian masalah perbatasan dengan negara tetangga sebaiknya dilakukan menggunakan pendekatan diplomasi.

    Presiden juga meminta agar patroli darat, laut, dan udara terus dilakukan. "Dewan dan pemerintah sepakat bahwa kita harus melakukan langkah serius dalam penanganan pengelolaan perbatasan, termasuk dalam hal anggaran, peran pemda, dan perekrutan badan nasional pengelola perbatasan," kata SBY.

    Presiden juga mengatakan akan menyempatkan diri mengunjungi wilayah perbatasan untuk memastikan bahwa wilayah tersebut masih bagian dari NKRI. Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya pekerjaan fisik dalam mengamankan daerah-daerah terluar di Indonesia.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Presiden Mau Lihat Wilayah Perbatasan

    KRI Dewa Rucii Tinggalkan Belgia

    Diiringi dentuman meriam dan disaksikan ratusan warga Belgia, KRI Dewa Ruci, Selasa (13/7/2010) petang waktu setempat atau Rabu (14/7/2010) pagi, meninggalkan Pelabuhan Antwerpen, Belgia. Selanjutnya kapal latih TNI AL ini akan mengikuti Tall Ships Races 2010 di Denmark.

    BRUSSELS, KOMPAS.com- Diiringi 14 kali dentuman meriam, Kapal Latih TNI AL KRI Dewaruci bertolak meninggalkan Pelabuhan Antwerpen, Belgia, Selasa (13/7/2010) petang waktu setempat atau Rabu pagi tadi. Ratusan warga Antwerpen menyemut untuk menyaksikan prosesi pelepasan kapal yang baru saja menyabet tiga penghargaan dalam ajang Tall Ships Races 2010 itu.

    Keberangkatan KRI Dewa Ruci diantar KUAI KBRI Brussel, Minister Counsellor Sri Hartiningsih, Atase Pertahanan RI untuk Belanda dan Belgia, Kol Wisnu, serta Roy Wahab, dan Punjul Nugraha dari Pensosbud KBRI Brussel.

    Minister Counsellor Pensosbud dan Diplomasi Publik KBRI Brussel dalam surat siaran persnya yang diterima Kompas.com, Rabu, menyatakan, ratusan warga Belgia yang hadir tak hentinya melambaikan tangan, mengiringi kapal yang berlayar ke tengah laut.

    “Kedatangan dan keberangkatan KRI Dewaruci adalah yang paling spektakuler dari seluruh peserta, sehingga akan dijadikan atraksi penutup Tall Ships Races di Antwerpen,” kata Letkol Patrick Janssens, perwira penghubung AL Belgia yang bertugas mendampingi KRI Dewaruci.

    KRI Dewaruci merupakan kapal tiang tinggi terakhir dari 75 peserta lomba yang meninggalkan pelabuhan Antwerpen. Sebelumnya, kapal-kapal yang berukuran lebih besar, seperti Shabab Oman dari Oman, MIR dari Russia, dan Christian Radich dari Norwegia, hanya memperoleh satu kali tembakan meriam.

    Menurut Priatna, keberhasilan KRI Dewaruci merupakan salah satu bentuk konkrit diplomasi total, yang telah berhasil merebut hati dan pikiran (win hearts and minds) warga Belgia, khususnya Antwerpen.

    Panitia memang membatasi hanya tiga penghargaan yang bisa diberikan kepada peserta dari sebuah negara. Akan tetapi, kata Priatna, KRI Dewa Ruci sesungguhnya mendapat empat penghargaan. Yang satu lagi adalah berhasil merebut hati dan pikiran (win heart and mind).

    "Tidak hanya di hati warga Belgia, tapi juga masyarakat internasional. Itu jauh lebih berharga dan amat terhormat”, tulis Priatna dalam siaran persnya.

    Kembali antusias

    Menurut Priatna, antisiasme masyarakat Antwerpen kembali ditunjukkan saat KRI akan meninggalkan Antwerpen. Mereka bahkan sudah mulai berkumpul ketika kapal latih TNI AL itu tengah dalam tahap persiapan meninggalkan pelabuhan. Pengunjung semakin bertambah ketika para kadet menampilkan atraksi Korps Musik yang memainkan lagu-lagu populer, serta meneriakkan yel-yel yang bersahabat.

    Sebelum bertolak, Komandan KRI Dewaruci, Letkol (Laut) Suharto Ladjide memberikan penghormatan kepada seluruh pengunjung dari tangga kapal, yang dibalas secara serentak oleh para pengunjung.

    Aplaus meriah kembali diberikan oleh masyarakat ketika Korps Musik Kadet AAL RI mulai memainkan irama Auld Lang Syne, mengiringi ditariknya KRI Dewaruci dari dermaga oleh kapal tunda Pelabuhan Antwerpen.

    Masyarakat dan pengunjung tetap berada di pinggir dermaga Pelabuhan Antwerpen, ketika KRI Dewaruci memutar untuk melintas lagi, dan baru bubar ketika KRI Dewaruci menghilang dari pandangan. Beberapa peserta bahkan sempat tidak dapat menahan rasa harunya ketika melepas keberangkatan KRI Dewaruci.

    Beberapa pengunjung menyuarakan harapan agar KRI Dewaruci dapat kembali mengunjungi Antwerpen, atau pelabuhan Belgia lainnya. “Para kadet dan awak kapal sangat ramah dan bersahabat,” puji seorang pengunjung. “Penampilan dan atraksi keseniannya juga sangat menarik dan unik,” ujar pengunjung lainnya.

    Setelah dari Antwerpen, KRI Dewaruci akan mengikuti lomba Tall Ships Races 2010 dari Antwerpen di Belgia ke Aalborg di Denmark. Bendera start akan dikibarkan secara resmi pada tanggal 14 Juli 2010 pukul 15.00 di Laut Utara.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> KRI Dewa Rucii Tinggalkan Belgia

    Militer AS Kembangan Mobil Terbang

    Mobil terbang (foto:dvice)

    INILAH.COM, Jakarta- Militer AS mengembangkan mobil terbang yang memiliki fleksibelitas seperti saat di tanah. Mobil terbang ini memiliki kemampuan mendarat secara vertikal.

    Seperti dikutip dari Dvice, DARPA yang merupakan badan departemen pertahanan AS yang bertanggung jawab untuk menghasilkan teknologi baru untuk digunakan oleh militer meluncurkan kendaraan yang dapat menampung 4 orang tentara.

    Kendaraan ini tidak terlalu besar dibandingkan sebuah helikopter, atau setara dengan mobil rata-rata yang biasa dikendarai.

    Masih belum jelas kapan produk terbaru ini akan hadir. Namun kendaraan itu tampak seperti mobil dengan baling-baling helikopter di bagian atas.

    Kendaraan dengan 4 kursi penumpang ini didesain untuk membawa beban sekitar 1000 pound dengan jarak tempuh 250 mil untuk satu kali pengisian bahan bakar, serta dapat berkendara sejauh 80 mil per jam di udara dan berada 140 mil dari daratan.

    Saat berada di darat, kendaraan ini membutuhkan waktu 60 detik untuk berubah ke bentuk terbang dan siap untuk lepas landas.

    Sumber: INILAH
    Readmore --> Militer AS Kembangan Mobil Terbang

    Venezuela protes penyusupan pesawat tempur Belanda

    J-055 pesawat tempur belanda(Foto: AIRPLANE)

    Caracas - Pemerintah Venezuela, Selasa (Rabu, 14/7 WIB) memprotes pelanggaran wilayah udaranya oleh pesawat militer Belanda. Caracas mengingatkan, pelanggaran berulang itu dapat merusak hubungan diplomatik kedua negara.

    Dalam pernyataan yang dirilis pemerintahan Presiden Hugo Chavez, dikutip washingtonpost.com, militer venezuela mendeteksi tiga pelanggaran pekan lalu, meskipun pesawat tempur itu berusaha menggunakan teknologi anti-radar.

    "Venezuela menuntut pemerintah Belanda mengambil langkah untuk memastikan hal provokatif itu tidak terulang. Jika tidak hubungan diplomatik akan memburuk," ujar pernyataan itu.

    Venezuela tidak merinci asal penerbangan pesawat tempur itu, namun sebelumnya Presiden Chavez menyindir bahwa di masa lalu Belanda pernah mempersilakan Amerika Serikat menggunakan wilayah kepulauan di lepas pantai Venezuela yang didudukinya, untuk menyerang Venezuela.

    Sumber: PRIMAIRONLINE
    Readmore --> Venezuela protes penyusupan pesawat tempur Belanda

    Pelayanan Kesehatan Lampaui Target

    KRI Dr Suharso(foto:img143.imageshack.us)

    AMBON, KOMPAS.com - Pelayanan kesehatan gratis di kapal laut milik TNI AL, KRI dr Soeharso, dalam operasi Surya Bhaskara Jaya di Pulau Buru melampaui target semula. Hari ini, Rabu (14/7/2010), KRI dr Soeharso tiba di Ambon untuk melanjutkan pengobatan gratis.
    Jumlah ini melampaui target kami, bahkan bisa tiga kali lipat dari target semula.
    -- Kol dr Arie Zakaria

    Kepala Dinas Kesehatan Komando Armada Timur TNI AL, Kolonel dr Arie Zakaria, di Pelabuhan Yos Sudarso mengatakan ada 2.007 warga Buru yang mengikuti pengobatan gratis di Buru yang dilangsungkan sejak tanggal 11 Juli sampai 13 Juli.

    Mulai besok KRI dr Soeharso akan melakukan pengobatan gratis di Liang, Waii, Passo, dan Hutumuri di Ambon. Selanjutnya kapal akan ke Masohi, Maluku Tengah dan dilanjutkan ke Pulau Banda.

    Operasi Surya Bhaskara Jaya ini merupakan bagian dari pelaksanaan acara Sail Banda di Maluku. Nantinya tidak hanya KRI dr Soeharso yang akan melayani pengobatan gratis di kapal tetapi juga USNS Mercy dari Amerika Serikat dan RSS Endeavour dari Australia. Kedua kapal direncanakan akan mulai mengobati masyarakat Ambon tanggal 26 Juli 2010.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Pelayanan Kesehatan Lampaui Target

    RI-AS Berupaya Tekan Kecelakaan Pesawat Militer

    Pesawat Hercules C-130 TNI AU(Foto: farm4.static.flickr.com)

    Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Cameron R Hume mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat terus berupaya untuk menekan risiko kecelakaan pesawat militer khususnya pesawat angkut berat C-130 Hercules.

    "Kedutaan Amerika dengan TNI AU telah mengadakan berbagai upaya untuk menemukan cara mengurangi risiko kecelakaan penerbangan, dan melaksanakan program berkelanjutan yang dirancang untuk memperbaiki keamanan udara sesegera mungkin," katanya, di Jakarta, Selasa.

    Berbicara pada pelepasan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara ke Oklahoma, Amerika Serikat, ia mengatakan, "Keberangkatan pesawat ini merupakan simbol bahwa hubungan militer antara Amerika dan Indonesia sangatlah erat dan kooperatif,".

    Pesawat buatan tahun 80-an tersebut idealnya dipakai sekitar delapan tahun atau 3.000 jam terbang. Rencananya pesawat Hercules bernomor register A-1323 itu akan menjalani pemeliharaan berat selama enam bulan di hanggar fasilitas perusahaan ARINC Company, Oklahoma, AS.

    "Di sana, pesawat akan dipreteli, diinspeksi, dan diperiksa kerusakan-kerusakannya," ungkap Hume.

    Pada kesempatan yang sama Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Soekirno mengatakan, "Program pemeliharaan (Programmed Depot Maintenance/PDM) tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada `technical order` yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angkatan udara RI dan AS,".

    Soekirno menambahkan, program pemeliharaan yang dibiayai dengan hibah AS itu bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara.

    "Pengerjaan pemeliharaan itu akan dilangsungkan selama enam bulan, melibatkan 10 teknisi TNI Angkatan Udara dalam rangka alih teknologi. Ke-14 teknisi itu akan diberangkatkan besok9Rabu, red) ," kata Soekirno.

    Ia menambahkan, hibah bagi pemeliharaan C-130 Hercules TNI Angkatan Udara akan dilakukan bertahap.

    "Jika satu unit ini telah selesai dan berhasil ditingkatkan kemampuannya, maka dua unit pesawat angkut berat sejenis, juga akan menjalani pemeliharaan di Oklahoma," tutur Soekirno.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> RI-AS Berupaya Tekan Kecelakaan Pesawat Militer

    Freeport Produksi Uranium Secara Diam-diam

    komplek PT FREEPORT(Foto: nurray)

    Jayapura (ANTARA News) - Freeport diduga menggali bahan baku uranium secara diam-diam sejak delapan bulan silam, kata Yan Permenas Mandenas S.Sos Ketua Fraksi Pikiran Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua kepada ANTARA di Jayapura, Selasa, di ruang kerjanya.

    "Kegiatan ini dilakukan secara tersembunyi dan telah berlangsung cukup lama," ungkapnya yang juga anggota Komisi C DPRDP.

    Ia menambahkan, Freeport telah mencuri hasil kekayaan masyarakat Papua dan membohongi pemerintah dengan hasil tambang yang disalurkan lewat jaringan pipa-pipa bawah tanah.

    "Selain emas, uranium juga diproduksi oleh Freeport," tambahnya.

    Informasi ini menurutnya, didapatkan dari sejumlah masyarakat dan karyawan Freeport di Timika.

    "Selain karyawan dan masyarakat, saya juga mendapat laporan dari sumber yang dapat dipercaya," tandasnya.

    Hal ini sangat disayangkan mengingat pajak yang didapatkan dari perusahaan emas terbesar didunia ini, hanya berjumlah Rp30 milyar pada tahun lalu.

    Mandenas juga mengeluhkan, bahwa dewan belum bisa bergerak karena terkendala masalah klasik, yaitu belum ada alokasi dana untuk turun ke lapangan.

    "Kami belum bisa ke lapangan karena terkendala dana," katanya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Freeport Produksi Uranium Secara Diam-diam

    AU Rusia Akan Beli 60 Pesawat Tempur Generasi Ke 5

    Pesawat Tempur T-50 Generasi Ke 5(Foto: RIA)

    AU Rusia akan menerima lebih dari 60 pesawat generaasi ke 5 oada tahun 2015-2016, komandan pasukan mengatakan pada hari Selasa.

    "AU akan mulai mengambil pengiriman pesawat generaasi ke 5 oada tahun 2015-2016. Jumlah awal ini lebih dari 60," kata Kolonel Jenderal Alexander Zelin.

    Dia juga mengatakan batch pertama pesawat generaasi ke 5 akan diberikan dengan yang lebih tua, "non-kelima" mesin generasi.

    Pada pertengahan Juni Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengamati uji terbang 16 prototipe pesawat generaasi ke 5.

    Deputi Menteri Pertahanan Pengadaan Senjata Vladimir Popovkin mengatakan Departemen Pertahanan akan membeli pesawat 6-10 gelombang pertama setelah tahun 2012, berdasarkan hasil tes awal. Dia mengatakan pesawat tempur akan menjadi lebih unggul dari F-22 milik US.

    Perdana menteri mengatakan 30000000000 rubel (sekitar $ 1 miliar) telah dihabiskan untuk proyek dan lainnya 30 miliar akan diminta untuk menyelesaikannya, setelah itu mesin, persenjataan dan komponen lainnya akan ditingkatkan.

    Dia mengatakan pesawat tempur generasi ke 5 bisa dipakai sampai 30-35 tahun, jika modernisasi dan upgrade yang diperhitungkan, dan akan menjadi sekitar tiga kali lebih murah dari luar negeri.

    hanya diketahui proyek Rusia generasi kelima adalah Sukhoi PAK FA dan prototipe saat ini adalah T-50. Hal ini dirancang untuk bersaing dengan AS F-22 Raptor, sejauh ini hanya di dunia tempur generasi kelima, dan F-35 Lightning II.

    Rusia telah mengembangkan tempur terbarunya sejak tahun 1990. pejabat tinggi negara ini militer mengatakan pesawat tempur stealth jet dengan kisaran hingga 5.500 km harus memasukkan layanan dengan Angkatan Udara pada tahun 2015.

    PAK FA harus bersenjata dari udara ke udara , udara ke permukaan, dan rudal udara ke kapal, dan memiliki dua 30-mm meriam.

    Sumber: RIA / MIK
    Readmore --> AU Rusia Akan Beli 60 Pesawat Tempur Generasi Ke 5

    KBRI London siap dukung peningkatan kerjasama bisnis RI-UK di sektor keamanan dan pertahanan

    Dubes RI London, Yuri O. Thamrin menyatakan bahwa KBRI London siap mendukung peningkatan kerjasama yang saling menguntungkan antara industri keamanan dan pertahanan Inggris dengan Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan sekitar 50 wakil dari industri keamanan dan pertahanan Inggris yang hadir pada briefing UK Trade and Investment Defence and Security Organization (UKTI DSO) yang diselenggarakan di Kingsgate House, London Kamis 8 Juli 2010.
    Briefing tersebut diselenggarakan oleh UKTI-DSO yang menghadirkan Dubes RI London, Dubes Inggris untuk Indonesia serta beberapa ahli dari kalangan bisnis keamananm sebagai pembicara.

    Selain menyampaikan apresiasi atas inisiatif UKTI-DSO, Dubes Yuri juga menyampaikan bahwa stabilitas demokrasi dan politik, kepemimpinan nasional yang kuat, serta pertumbuhan ekonomi yang positif di dalam negeri, membuka peluang yang besar dalam kerjasama bisnis sektor keamanan di Indonesia.
    Peluang tersebut antara lain mengacu pada perkembangan isu-isu keamanan yang mencakup terorisme, separatisme, sengketa perbatasan, bencana alam, ancaman perompakan di perairan Indonesia, pencurian ikan, penebangan liar, serta penyakit menular.

    Dalam kaitan tersebut, Dubes RI yang didampingi oleh Athan, Minister Counselor Fungsi Politik, serta Minister Counselor Ekonomi KBRI London, akan menjadikan KBRI London sebagai salah satu poin kontak dalam memberikan penjelasan kepada para pelaku bisnis keamanan Inggris tentang potensi bisnis di Indonesia.

    Sementara itu, Dubes Inggris untuk Indonesia, Martin Hatfull mengungkapkan bahwa hubungan Indonesia dan Inggris telah terjalin dengan sangat baik. Kerjasama Indonesia-Inggris yang sangat baik tersebut dilakukan baik dalam skala internasional seperti di PBB dan G20, maupun dalam kerangka hubungan bilateral baik di bidang politik maupun ekonomi. Khusus di sektor keamanan, Dubes Martin Hatfull mengungkapkan bahwa kesempatan dalam peningkatan hubungan bisnis antara Indonesia dan Inggris masih terbuka luas.

    Briefing UKTI DSO ini bertujuan untuk menggali potensi dan meningkatkan hubungan bisnis antara Indonesia dan Inggris di bidang keamanan. Berbagai potensi bisnis baik yang terkait dengan kebutuhan peralatan militer dan kepolisian maupun peralatan keamanan lainnya seperti sistem pemadam kebakaran, sistem keamanan publik, perlengkapan penanganan bencana alam, dll telah dibahas secara serius selama berlangsungnya kegiatan tersebut.
    Selain itu dibahas pula masalah perijinan ekspor dari Inggris baik peralatan maupun teknologi, peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia, dan masalah teknis lainnya. Pada akhir kegiatan, pihak UKTI DSO menjelaskan bahwa peningkatan hubungan bisnis bidang keamanan dan pertahanan Indonesia-Inggris akan didukung penuh oleh pemerintah Inggris.

    Sumber: KBRI UK / DEPLU
    Readmore --> KBRI London siap dukung peningkatan kerjasama bisnis RI-UK di sektor keamanan dan pertahanan

    Tuesday, July 13, 2010 | 10:29 PM | 0 Comments

    Enam Pesawat Tempur Thailand Singgahi Bali

    F-16 Thailand

    Denpasar (ANTARA News) - Enam pesawat tempur jenis F16 milik Thailand telah menyinggahi Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali di Tuban, Kabupaten Badung, Selasa, kemudian melanjutkan penerbangan ke Australia.

    "Keenam pesawat F16 Thailand itu sudah mendapatkan izin mendarat di Ngurah Rai. Kami sebagai tuan rumah berupaya menyambutnya dengan baik," kata Komandan Lanud Ngurah Rai, Letkol Pnb Aldrin P Mongan di Tuban, Kuta, Kabupaten Badung.

    Seusai menyambut kedatangan keenam pesawat super canggih tersebut, dijelaskan bahwa hal itu dalam rangka transit untuk melakukan pengisian bahan bakar, kemudian langsung bertolak meneruskan perjalanan ke Australia.

    "Keenam pesawat tempur itu diterbangkan dalam misi latihan perang bersama dengan negara Australia," kata Aldrin.

    Dijelaskan bahwa keenam pesawat tersebut mendarat dengan selamat sekitar pukul 11.30 Wita, kemudian terbang lagi pukul 13.30 Wita menuju Australia. "Praktis hanya transit tiga jam. Sejak mendarat dan terbang kembali berjalan aman serta lancar," imbuhnya.

    Pesawat tempur buatan Amerika Serikat itu mendarat di "base ops" Lanud Ngurah Rai, langsung mendapat pengamanan cukup ketat dari aparat TNI AU dan tidak ada warga yang bisa mendekat.

    Selama melintas di Pulau Dewata itu bunyi suara enam pesawat tersebut cukup keras dan menggelegar, sehingga warga masyarakat di sekitar bandara banyak yang penasaran untuk melihatnya.

    Banyak warga melihat ke langit guna menyaksikan pesawat tempur tersebut terbang berkecepatan tinggi dan mengeluarkan suara cukup menggelegar.

    Menurut Aldrin, meski kedatangan pesawat tempur asing, namun tidak sampai terjadi perubahan atau penundaan jadwal penerbangan pesawat lainnya.

    "Semua jadwal dan prosedur penerbangan sudah diatur otoritas bandara, sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan yang ada," jelas Aldrin.

    Setelah tiga jam singgah, empat pesawat secara berturutan "take off" dan selang seperampat jam diikuti dua pesawat F16 lainnya.

    "Semenjak saya menjabat, ini untuk pertamakalinya pesawat F16 asing mendarat di sini," akunya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Enam Pesawat Tempur Thailand Singgahi Bali

    Pemerintah Akan Bangun Industri Alutista Skala Besar di Surabaya

    CV Sari Bahari yang dikunjungi oleh Menhan ini berlokasi di Muharto, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

    Malang - Pemerintah berencana membangun kawasan industri Alutista dalam skala besar. Pembangunan ini untuk menunjang kebutuhan alutista di dalam negeri.

    Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, saat melakukan kunjungan kerja di CV Sari Bahari, perushaan yang memproduksi casing Bomb P 100 di Jalan Muharto, Kota Malang, Selasa (13/7/2010).

    "Industri alutista skala besar akan kita bangun. Untuk lokasi kita pilih di Surabaya," kata Purnomo Yusgiantoro.

    Wacana itu muncul setelah melihat perkembangan industri alutista di dalam negeri yang terus menunjukkan perkembangan cukup baik. Seperti CV Sari Bahari kini mampu memenuhi kebutuhan bom latih bagi personel TNI.

    Cashing Bomb P 100 yang ditinjau Menhan ini mempunyai diameter 273 mili meter dengan total berat 100 sampai 125 kilogram.

    Purnomo mengaku, melalui industri alutista ini akan mampu meningkatkan perekonomian dalam negeri. Khususnya daerah dimana industri tersebut berdiri. Selain itu juga dengan berdirinya industri alutista skala besar di dalam negeri, akan mendorong jumlah produksi hingga tidak bergantung pada luar negeri.

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meninjau cashing Bomb P 100 dan Roket P 100


    "Akan mampu meningkatkan ekonomi dengan mengembangkan bisnis ini, termasuk juga menyediakan lapangan pekerjaan," terangnya.

    Menurutnya, kebutuhan alutista terus meningkat dari tahun ke tahun. "Kebutuhan alutista terus meningkat dan harus didukung dengan melalui produksi dengan jumlah besar," ungkapnya.

    Meski demikian, Purnomo tidak menyebutkan secara jelas kapan industri tersebut akan mulai memproduksi alutista.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Pemerintah Akan Bangun Industri Alutista Skala Besar di Surabaya

    Robot Penjaga Perbatasan Korsel (Foto: techovelgy)

    Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan telah menyebarkan robot penjaga yang mampu mendeteksi dan membunuh musuh di sepanjang perbatasan yang dijaga ketat dengan Korea Utara, kata pejabat Selasa.

    "Militer kami telah menguji robot-robot itu di sepanjang perbatasan," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada AFP.

    Dua robot berkemampuan penyelidikan, menjejak, menembak dan sistem mengenali suara dipadukan ke dalam satu unit tunggal, menurutnya, menolak untuk memberikan rincian selanjutnya.

    Robot yang per unitnya seharga 400 juta won (330.000 dolar) itu dipasang bulan lalu di satu pos penjagaan di bagian tengah Daerah Bebas Militer, yang membelah semenanjung, kata kantor berita Yonhap.

    Seorang perwira militer yang tidak disebut namanya mengatakan, kementerian akan menyebarkan robot-robot penjaga di sepanjang garis depan Perang Dingin dunia yang lalu, jika uji coba itu berhasil.

    Robot menggunakan alat deteksi gerak dan panas untuk mengindera kemungkinan ancaman, dan pusat komando siaga, kata Yonhap.

    Jika operator pusat komando tak bisa mengidentifikasi kemungkinan pengacau melalui sistem komunikasi audio atau video robot, operator bisa memerintahkannya untuk menembakkan senjata atau peluncur granat otomatis 40mm.

    Korea Selatan kini juga sedang mengembangkan robot tempur canggih bersenjata, dengan senjata-senjata dan sensor-sensor yang bisa melengkapi tentara di medan perang.

    Korea Selatan memiliki pasukan wajib militer 655.000 dibanding dengan kekuatan pasukan Pyongyang yang mencapai 1,2 juta.

    Sementara itu terdapat perkiraan, menurunnya angka kelahiran berarti Seoul di masa depan akan berjuang untuk mempertahankan jumlah tentaranya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore -->

    Unmanned Stealth Jet



    The concept demonstrator will test the possibility of developing the first ever autonomous stealthy Unmanned Combat Air Vehicle (UCAV) that would ultimately be capable of precisely striking targets at long range, even in another continent

    KOMPAS.com - Looming ominously like a space ship from Star Wars, this is the future of unmanned flight. Defence firm BAE Systems today officially unveiled its first ever high-tech unmanned stealth jet.

    The Taranis, named after the Celtic god of thunder, is about the same size as a Hawk jet and is equipped with stealth equipment and an 'autonomous' artificial intelligence system.

    The plane will test the possibility of developing the first ever autonomous stealthy Unmanned Combat Air Vehicle (UCAV) that would ultimately be capable of precisely striking targets at long range, even in another continent.

    The trial aircraft cost £143 million pounds to construct and spearheads BAE's drive to convince the Ministry of Defence to invest in the next generation of unmanned aircraft.

    Almost invisible to ground radar, it is designed to travel at high jet speeds and cover massive distances between continents. The plane is built to carry out intelligence, surveillance and reconnaissance on enemy territory using onboard sensors.

    And it has been designed to carry a cache of weapons - including bombs and missiles -, giving it a potential long-range strike capability. It can be controlled from anywhere in the world with satellite communications.

    Experts say the cutting-edge design is at the forefront of world technology and as advanced as any US development. The plane began development in December 2006, and is intended to prove the UK's ability to produce a stealthy UAV.

    Taranis will be stealthy, fast, able to carry out use a number of on-board weapons systems and be able to defend itself against manned and other unmanned enemy aircraft.

    Any future need hinges on the outcome of the Strategic Defence and Security Review, which will conclude around October.

    Speaking at the unveiling ceremony at BAE Systems in Warton, Lancashire, Minister for International Security Strategy Gerald Howarth said: 'Taranis is a truly trailblazing project.

    'The first of its kind in the UK, it reflects the best of our nation’s advanced design and technology skills and is a leading programme on the global stage.'

    He added: 'Taranis shows the UK's advanced engineering, research, technology and innovation sector at its world-beating best.'

    Taranis is an informal partnership of the UK MoD and industry British engineering firms including BAE Systems, Rolls Royce, QinetiQ and GE Aviation. Rolls-Royce will focus on the next generation propulsion system for the Taranis demonstrator.

    Speaking on behalf of the industry team, Nigel Whitehead, Group managing director of BAE Systems' Programmes & Support business, said: 'Taranis has been three and a half years in the making and is the product of more than a million man-hours.

    'It represents a significant step forward in this country's fast-jet capability. This technology is key to sustaining a strong industrial base and to maintain the UK's leading position as a centre for engineering excellence and innovation."

    The Taranis prototype will provide the MOD with knowledge on the technical and manufacturing challenges and the potential capabilities of Unmanned Combat Air Systems. Test flights for the Taranis plane are due to start in 2011.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Unmanned Stealth Jet

    KRI Dewa Ruci Rebut 3 Penghargaan


    Marching band Gita Taruna yang diawaki para kadet KRI Dewa Ruci tampil memukau dalam parade di Antwerpen, Belgia, Senin (12/7/2010). Mereka membawa banner panjang bertuliskan Indonesia, berjalan sepanjang 3 km ini. KRI Dewa Ruci menyabet tiga penghargaan dalam Tall Ships Race 2010 di Antwerpen.

    JAKARTA, KOMPAS.com- Luar biasa. Kapal Latih KRI Dewa Ruci mampu merebut tiga penghargaan di Belgia. Ketiga penghargaan itu adalah kapal dengan formasi terbaik saat berlabuh (the most spectaculer ship entering port), kapal asal terjauh, dan tim olah raga basket terbaik.

    Penghargaan telah diberikan oleh panitia Tall Ship Race 2010 kepada Letkol (Laut) Suharto selepas parade di lapangan terbuka di pusat kota Antwerpen, Belgia, Senin (12/7/20010) waktu setempat.

    Dalam siaran persnya yang diterima Kompas.com, Selasa (13/7/2010), Minister Counsellor Penerangan Sosial-Budaya dan Diplomasi Publik KBRI Brussels PLE Priatna menyatakan, parade dan pengumuman itu disaksikan oleh Walikota Anwerpen, Komandan Pelabuhan Laut Antwerpen, KUAI KBRI Brussel, serta warga Indonesia dan ribuan masyarakat Belgia.

    Ditambahkan Priatna, parade itu diikuti peserta dari berbagai negara. Dalam parade itu, Marching band Gita Taruna yang dimainkan para kadet KRI Dewa Ruci membawa banner panjang bertuliskan Indonesia. Mereka berjalan sepanjang 3 km dan amat memukau.

    Ribuan masyarakat Belgia berjajar menyaksikan parade dan atraksi drum band kadet Dewa Ruci yang mengalunkan 4 lagu berbahasa Inggris populer yang bernada enerjik dan rapi: Besame Mucho, La Bamba, Oh Carol, dan lagu natal Jingle Bell. Masyarakat bersorak dan bertepuk mengucapkan kekagumannya mendengar lagu Barat yang tidak asing di telinga mereka dimainkan secara apik para taruna KRI Dewa Ruci, yang berasal dari negeri yang mayoritas berpenduduk Muslim.

    KRI Dewa Ruci mampu menyedot ribuan pengunjung setiap harinya. Open ship yang dilakukan praktis lebih dari 12 sejam sehari hampir tidak pernah kosong dari para pengunjung yang ingin menyaksikan kapal layar bertiang tinggi yang cukup tua ini.

    “Kami menyiapkan kunjungan ini secara serius, agar publik Belgia seluas mungkin dapat melihat Indonesia secara dekat”, demikian kilah Roy N Wahab, Sekretaris III Pensosbud KBRI Brussel , didampingi Sdr Punjul Nugraha, Sekretaris III Pensosbud yang telah menyiapkan acara kunjungan berlangsung lancar.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> KRI Dewa Ruci Rebut 3 Penghargaan

    Perbaikan Hercules C130-1323 telan US$6,5 juta

    Hercules TNI AU (Foto: WARTA KOTA)

    JAKARTA (Bisnis.com): Pesawat C130 Hercules nomor ekor 1323 milik TNI AU hari ini diberangkatkan ke Oklahoma, AS, untuk dilakukan perbaikan menyeluruh yang menelan biaya senilai US$6,5 juta.

    Marsekal Madya Sukirno, Wakil Kepala Staf TNI AU, mengatakan perbaikan total 1323 merupakan buah dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan AS.

    "Ini [perbaikan total] juga lanjutan dari itu [dicabutnya embargo militer AS terhadap Indonesia]. Ada grant dan kerja sama yang baik antarkedua negara," katanya seusai sambutan pelepasan C130 1323, pagi ini di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma.

    Di tempat yang sama, Duta Besar AS untuk Indonesia Cameron Hume mengatakan perbaikan 1323 akan menyangkut seluruh aspek, termasuk perbaikan mikroskopik.

    "Pesawat ini akan merasakan perbaikan menyeluruh, yang terbaik sejak keluar dari pabrik pada 1980-an. Perbaikan termasuk pengecatan ulang seluruh badan pesawat, sehingga nantinya bobot akan bertambah sekitar 500 kg," jelasnya.

    Setibanya di Oklahoma, pesawat Hercules 1323 itu diparkir di hangar selama 6 bulan untuk dilakukan perbaikan. "Selama 6 hari ke depan, awak 1323 akan melewati lebih dari 16.000 km, dari Indonesia menuju AS. Awak kami [AS] akan terbang berdampingan dengan awak Indonesia," katanya.

    Perjanalan Hercules 1323 itu menempuh rute dari Halim Perdanakusuma, menuju Papua, Guam, Pulau Wake, Hawaii, California, dan berakhir di Oklahoma.

    Hume mengatakan program kali ini hanya melibatkan satu unit pesawat Hercules milik Indonesia. Ke depannya tidak menutup peluang akan ada lagi pesawat Hercules lainnya yang diperbaiki secara menyeluruh.

    Sumber: BISNIS
    Readmore --> Perbaikan Hercules C130-1323 telan US$6,5 juta

    Jajaran Menarhanud-1/F Memerlukan Rudal

    Multi Mobile Launcher(foto: DETIK)

    Jakarta, Pelita
    Tim Komisi I DPR RI yang dipimpin oleh Haryono Isman mengadakan kunjungan kerja ke jajaran Resimen Arhanudse 1/Faletehan yang dipusatkan di Markas Batalyon Arhanudse-6/Rangkok, di Jala Lagoa Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pekan lalu.
    Rombongan diterima oleh Kasdam Jaya/Jayakarta Brigjen TNI M Munir didampingi Irdam Jaya, Komandan Resimen Arhanud-1/Faletehan beserta jajarannya, para Asisten Kasdam Jaya, dan Dandim 0502/JU. Sedangkan Tim Komisi I DPR RI beserta rombongan berjumlah 25 orang, jelas Kapendam Jaya Letkol Inf Drs Ruminta.
    Dalam paparan yang disampaikan oleh Danmen Arhanud-1/Faletehan Kolonel Art Irianto kepada Tim Komisi I DPR RI menyampaikan bahwa perkembangan teknologi dirgantara dan alat utama sistem senjata pesawat udara saat ini demikian pesatnya, sehingga memungkinkan adanya potensi ancaman udara terhadap suatu negara. Hal ini menjadikan semakin dominannya penggunaan Alutsista wahana udara dalam menyelesaikan suatu konflik atau perang antarnegara.
    Resimen Arhanud-1/F sebagai satuan jajaran Kodam Jaya/Jayakarta sebagai sebagai unsur Komando Pertahanan Udara Nasional berperan dalam perlindungan udara terhadap obyek vital nasional di wilayah Ibukota Negara sehingga diperlukan kesiapan operasional alutsista yang memadai. Oleh karenanya perlu diketahui kondisi dan permasalahan kesiapan operasional satuan, apakah alutsista yang dimiliki masih efektif dan tepat hasil dalam mengemban misi Komando Pertahanan Udara Nasonal.
    Dengan ini Danyon Arhanudse-6/Rangkok Letnan Kolonel Arh AM Suharyadi, SIP menyarankan agar alutsista Meriam 57 MM/S-60 yang dimiliki oleh satuan jajaran Men Arhanudse-1/F saat ini perlu diganti dengan rudal tertentu. Sedangkan pengadaannya dengan mempertimbangkan dukungan anggaran yang tersedia. Untuk alternatif alutsista yang cocok sebagai pengganti alutsista yang lama adalah jenis rudal jarak pendek yang ditempatkan di atas kendaraan atau MML (Multi Mobile Launcher) dan jenis rudal portabel yang dapat dipanggul serta dapat dioperasikan di berbagai tempat.
    Setelah menerima paparan Tim Komisi I DPR RI meninjau kondisi Alutsista yang dimiliki oleh Batalyon Arhanudse-6/Rangkok.

    Sumber: PELITA
    Readmore --> Jajaran Menarhanud-1/F Memerlukan Rudal

    TNI Butuh Pesawat Tempur Sergap dan Peluru Kendali

    illustrasi F-16 CD

    JAKARTA (Suara Karya): TNI Angkatan Udara (AU) sangat membutuhkan alat utama sistem senjata (alutsista) modern dan canggih untuk mengamankan wilayah udara nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Paling substansi dibutuhkan, yakni pesawat tempur sergap dan angkut, peluru kendali, serta radar pendeteksi pesawat musuh.
    "Untuk mampu mengamankan wilayah udara nasional, Kohanudnas harus didukung dengan peralatan alutsista yang memadai agar dapat mengawasi seluruh wiludnas sehingga tugas pokok Kohanudnas akan dapat dilaksanakan dengan baik," ujar Panglima Komando Pertahana Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsekal Muda TNI Dradjad Rahardjo di sela-sela kunjungan Komisi I DPR ke Markas Kohanudnas Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (11/7).
    Kunjungan Komisi I DPR, untuk mengetahui dan menyerap aspirasi satuan-satuan TNI secara langsung. Masukan dari TNI AU akan dibawa dalam rapat dengar pendapat DPR dengan Kementerian Pertahanan/TNI dalam rangka pemenuhan alutsista ideal.
    Menurut Dradjad, keberadaan alutsista TNI AU masih jauh dari ideal. Bahkan, secara kuantitas dan kualitas, alutsista yang dimiliki TNI AU sangat minim. "Kondisi ini merupakan kemunduran dan harus diperjuangkan," ujarnya.
    Selain alutsista, Panglima Komando Operasi TNI AU I melalui Kepala Staf Kroops TNI AU I Marsma TNI Bagus Puruhito mengatakan, TNI AU membutuhkan pesawat angkut untuk mendukung operasi Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) ke daerah. "Pesawat angkut yang kita miliki cukup minim," ujarnya.
    Wakil Ketua Komisi I DPR Hayono Isman menjanjikan akan memperjuangkan kebutuhan TNI.
    "Kami sangat merespons tentang kondisi alutsista yang dibutuhkan TNI khususnya masalah Hanudnas, maupun dukungan alutsista lainnya. Kami akan memperjuangkan agar TNI ke depan lebih baik," ujarnya.
    Bela Negara

    Secara terpisah, 60 mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran yang tergabung dalam kegiatan Integrasi Mahasiswa Dewasa (Simada) IV mengunjungi Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Senin (12/7). Rombongan yang dipimpin Rektor UPN Veteran Laksda Purn Budiman Djoko Said diterima Pangarmabar Laksda TNI Marsetio.
    Menurut Marsetio, peran dan kepedulian mahasiswa terhadap pulau-pulau terluar di Indonesia punya nilai strategis untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatn NKRI, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga.
    "Dengan adanya program dari UPN Veteran untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sekaligus melaksanakan kerjasama dengan masyarakat yang berada di pulau-pulau terluar, karena mahasiswa memilki peran yang penting dalam hal bela negara," ujarnya.
    Bela negara bukan hanya tugas TNI, melainkan juga tugas seluruh warga negara termasuk mahasiswa. Dijelaskan Budiman, Simada diarahkan pada kegiatan pembangunan masyarakat yang cinta tanah air dan memiliki kesadaran bela negara.

    Sumber: SUARA KARYA
    Readmore --> TNI Butuh Pesawat Tempur Sergap dan Peluru Kendali

    Lanud Balikpapan Dukung Misi Penerbangan



    Bertempat di depan hangar pelita, (12/07) Lanud Balikpapan kedatangan empat pesawat F-5/tiger dari skadron udara 14 Lanud Iswahjudi dan juga tiga pesawat F-16/ Fighting Falcon dari skadron udara 3. Selain Terbang Jelajah Medan, pesawat tempur tersebut juga melaksanakan Operasi Pagar Camar 2010. Dalam misi tersebut juga melibatkan pesawat Hercules masing-masing dari skadron udara 32 Abd Saleh dan juga skadron udara 31 Halim Perdana Kusuma sebagai dukungan ground crew.

    Terbang Jelajah Medan dimaksudkan untuk melatih para penerbang tempur dalam bernavigasi menuju Pangkalan-Pangkalan Udara yang telah ditentukan. Sedang Operasi Pagar Camar melaksanakan patroli udara di wilayah Timur Indonesia dengan tujuan mengamankan Yurisdiksi wilayah udara nasional dari pelanggaran penerbangan pesawat asing.

    Operasi udara ini juga merupakan operasi udara yang dilaksanakan sepanjang tahun, yang dilaksanakan secara acak untuk kepentingan intern. Selama pelaksanaan terbang jelajah tersebut Pangkalan-Pangkalan Udara yang disinggahi meliputi Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Lanud Samratulangi, Manado dan Lanud Balikpapan serta Lanud Eltari Kupang.


    Sumber: TNI AU
    Readmore --> Lanud Balikpapan Dukung Misi Penerbangan

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.