Manado - Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VIII (Danlantamal VIII) Manado bersama Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Guspurlatim) bekerjasama dengan Gubernur Sulawesi Utara akan menggelar operasi rutin di wilayah perbatasan.
Operasi rutin itu juga dirangkaikan dengan kegiatan kunjungan kerja Pemerintah Provinsi Sulut di pulau-pulau terluar yang masuk wilayah Sulawesi Utara. Kegiatan yang rencananya akan dimulai Senin (11/7), telah mendapat dukungan dan apresiasi dari petinggi TNI AL, yang langsung menunjuk KRI Oswald Siahaan-354 yang merupakan kapal keempat dari kapal perang kelas perusak.
Kapal berpeluru kendali itu, sebagai kapal operasional pada kegiatan operasi rutin menjaga kemanan wilayah perbatasan. Sekaligus dengan kegiatan kunjungan kerja pemerintah provinsi Sulut di pulau-pulau terluar wilayah Sulut, untuk memantau dan meninjau proses pembangunan masyarakat di kawasan-kawasan pulau terluar. Hal tersebut disampaikan Danlantamal VIII Laksma TNI Sugiono saat menggelar konfrensi pers di Markas Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VIII, Jumat (8/7).
"Kegiatan operasi ini direncanakan berlangsung selama tiga hari dengan rute perjalanan dimuali dari Bitung menuju perbatasan paling utara Indonesia (Miangas) ke mudian Marore setelahnya ke Melonguane lalu kembali ke Bitung. Kegiatan ini sifatnya kegiatan rutin namun jalur rutenya tentu akan random atau acak, tergantung hasil deteksi radar," ujar Sugiono.
Danlantamal juga mengekspose laporan hasil operasi jajaranya di lapangan, dimana selang tahun 2011 ini telah berhasil mengamankan 30 pelanggaran di laut dengan berbagai jenis dan motif. 30 unit kapal ikan jenis Pamboot ikut diamankan sebagai barang bukti di lanal-lanal yang ada dalam jajaran Lantamal VIII beserta 32 orang nelayan warga asal Philipina, sebagai awak kapal yang ternyata sebagian adalah milik warga Indonesia.
Sumber : Tribun
Readmore --> TNI AL Akan Gelar Operasi di Wilayah Perbatasan
Operasi rutin itu juga dirangkaikan dengan kegiatan kunjungan kerja Pemerintah Provinsi Sulut di pulau-pulau terluar yang masuk wilayah Sulawesi Utara. Kegiatan yang rencananya akan dimulai Senin (11/7), telah mendapat dukungan dan apresiasi dari petinggi TNI AL, yang langsung menunjuk KRI Oswald Siahaan-354 yang merupakan kapal keempat dari kapal perang kelas perusak.
Kapal berpeluru kendali itu, sebagai kapal operasional pada kegiatan operasi rutin menjaga kemanan wilayah perbatasan. Sekaligus dengan kegiatan kunjungan kerja pemerintah provinsi Sulut di pulau-pulau terluar wilayah Sulut, untuk memantau dan meninjau proses pembangunan masyarakat di kawasan-kawasan pulau terluar. Hal tersebut disampaikan Danlantamal VIII Laksma TNI Sugiono saat menggelar konfrensi pers di Markas Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VIII, Jumat (8/7).
"Kegiatan operasi ini direncanakan berlangsung selama tiga hari dengan rute perjalanan dimuali dari Bitung menuju perbatasan paling utara Indonesia (Miangas) ke mudian Marore setelahnya ke Melonguane lalu kembali ke Bitung. Kegiatan ini sifatnya kegiatan rutin namun jalur rutenya tentu akan random atau acak, tergantung hasil deteksi radar," ujar Sugiono.
Danlantamal juga mengekspose laporan hasil operasi jajaranya di lapangan, dimana selang tahun 2011 ini telah berhasil mengamankan 30 pelanggaran di laut dengan berbagai jenis dan motif. 30 unit kapal ikan jenis Pamboot ikut diamankan sebagai barang bukti di lanal-lanal yang ada dalam jajaran Lantamal VIII beserta 32 orang nelayan warga asal Philipina, sebagai awak kapal yang ternyata sebagian adalah milik warga Indonesia.
Sumber : Tribun