Lockheed Martin dan PT CMI melakukan kerjasama dalam percepatan program pengawasan udara nasional Republik Indonesia (NASRI). Dalam program tersebut akan memproduksi lebih dari 20 radar baru untuk meningkatkan manajemen pengawasan wilayah udara, keamanan di atas wilayah Indonesia, program revialisasi ini didukung penuh oleh Departemen Pertahanan Indonesia.
“Keberhasilan ini karena segi kesiapan produksi, sebab didukung oleh tenaga ahli PT CMI selaku perakit row receivers pada radar yang merupakan sebuah langkah besar dalam proses persyaratan yang telah ditentukan,” kata James Gribbon selaku Presiden Lockheed Martin di kawasan Asia Pasifik.
“Hal ini merupakan sebuah kunci sukses keberhasilan dalam membuat solid-state design dan L-band dimana radar ini mempunyai kemampuan kinerja yang baik dan telah dioperasikan di 25 negara di seluruh dunia.”
Dari hasil peninjauan, kesiapan produksi merupakan langkah awal dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk lebih meningkatkan wilayah kedaulatan dan pengawasan udara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan Indonesia.
Radar ini akan menjadi penyedia data dari jaringan baru juga akan meningkatkan kontrol lalu lintas penerbangan sipil, termasuk manajemen lalu lintas penerbangan sipil yang selama ini di kontrol oleh radar milik Singapura.
PT CMI Teknologi yang terletak di Bandung, Jawa Barat merupakan perusahaan teknologi swasta yang fokus dalam mendesain dan memproduksi microwave. Perusahaan tersebut saat ini memegang kontrak untuk pengembangan dan pendukung sistem radar militer Indonesia. Pihak Lockheed Martin sendiri telah menandatangani kontrak kerjasama dengan PT CMI pada awal tahun ini dan bulan Agustus, pihak Lockheed Martin menjadikan PT CMI sebagai partner subkontraktor dalam proses kualifikasi dalam membangun radar row receivers.
Lockheed Martin saat ini telah memproduksi lebih dari 170 unit radar jarak jauh yang telah beroperasi di seluruh dunia serta memiliki jangkauan pengawasan hingga 250 mil. Selain itu radar ini memiliki kemampuan untuk beroperasi tanpa menggunakan awak, berbeda dengan radar lain yang selama ini telah dilakukan selama bertahun-tahun di daerah terpencil dan ekstrim dalam pengoperasionalan selama beberapa dekade lalu.
Bermarkas di Bethesda, Md, Lockheed Martin merupakan perusahaan keamanan global dan kedirgantaraan yang telah mempekerjakan sekitar 120.000 orang di seluruh dunia dan fokus dalam pengembangan, desain penelitian, manufaktur, produksi, integrasi, jasa dan memelihara kelangsungan sistem teknologi canggih. Perusaahaan ini memiliki keuntungan bersih sekitar $ 46.5 miliar dollar.
Sumber : Lockheed Martin/MIK
Berita Terkait:
3 komentar:
saat indonesia mempunyai pertahanan udara yang handal di liat lagi mata dunia yaitu roket s300 atau s400 Rusia yang khusus memperkuat indonesia
Radar kalau tdk ada sama saja tdk punya mata, jadi sangat penting sekali utk pengawasan lalu lintas pesawat terbang dan data2 pesawat yg datang serta pesawat yg keluar dr Indonesia.
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang Toyota Telah Mengeluarkan Penarikan Untuk Prius 2013
Post a Comment