"Ya kan kita kaitannya banyak sekali dengan Jerman, kita ada pesawat latih untuk TNI AU, ada beberapa lagi alutsista dari sana. Jadi saya beri masukan lah mengenai dari sisi pertahanan kepada presiden. Terkait dengan nanti kunjungan beliau ke sana. Kalau ke Hungaria kita katakan bahwa kalau TNI kita dari dulu terbiasa dengan alat-alat dari blok timur. Karena itu kan sisa-sisa yang terjadi pada tahun 1965-an itu kan perwira perwira kita menggunakan alutsista dari timur," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai bertemu dengan Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/3).
Purnomo mengatakan alutsista dari eropa timur lebih murah dan memiliki frame yang kuat dan kokoh. Selain itu dari segi teknologi, alutsista dari eropa timur tidak kalah dengan alutsista dari negara lainnya.
"Sebetulnya imbang juga, kayak Sukhoi. Itu sebetulnya Sukhoi yang kita punya comparable untuk F-15 di mana negara tetangga kita kan juga punya F-15. Bahkan kemarin waktu latihan bersama di Australia dengan Super Hornet, kita cukup bisa mengimbangi mereka, cukup baik. Ya kita memberikan perkembangan modernisasi TNI, sekarang ini kan cukup besar dan beberapa memang dari Jerman," paparnya.
Kemenhan sendiri sejauh ini tidak akan menambah alutsista dari Jerman. Sebab, sebelumnya sudah ada kerja sama pengadaan tank Leopard dan tank Marder yang kini dimiliki TNI Angkatan Darat.
"(Kerja sama lagi) Belum. Ini just in case saja. Kan presiden akan bertemu pimpinan negara di sana, bicara berbagai sektor kan harus siap. Tidak ada kan lagi proses akhir, dalam arti kata sekarang kita kan akan dapat cukup banyak dari sana," imbuhnya.
Akan ada penambahan ke depannya?
"Nggak sudah cukup itu. Waduh, itu saja sudah efek penggentarnya sudah cukup baik bagi kita," jawabnya.
Sebelumnya Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah mengatakan selama kunjungan ke Jerman, Presiden RI akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Federal Jerman dan Kanselir Republik Federal Jerman, Angela Merkel. Kedua pertemuan bilateral tersebut akan membahas tindak lanjut Kemitraan Komprehensif yang diluncurkan oleh Presiden RI dan Kanselir Jerman di Jakarta, 10 Juli 2012.
"Selain itu juga akan dibahas secara mendalam prioritas kerja sama di bidang ekonomi (perdagangan, investasi dan pembangunan), kesehatan, pendidikan, riset dan teknologi, serta industri pertahanan. Juga akan dibahas kerja sama terkait ketahanan pangan, ketahanan energi, dan transportasi," kata Faizasyah.
Sumber : Analisa Daily
Berita Terkait:
2 komentar:
setujuh, dan mantaaaaap sempurna tunggu kabar selanjuuutnya
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang Diuji: 2019 Porsche Cayenne E-Hybrid Kinerja dan Efisiensi Yang Sangat Bagus
Post a Comment