Ini bermula ketika Indonesia memesan tiga unit kapal selam berbobot 1.500-16000 ton ke galangan kapal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering. Kedua negara sepakat satu kapal selam pertama dibangun di Korea Selatan. Pembuatan kapal selam kedua tetap dilakukan di Korea Selatan, namun dikerjakan bersama dengan perwakilan Indonesia, PT PAL. Adapun kapal selam ketiga bakal digarap di galangan PT PAL di Surabaya, Indonesia.
Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis mengatakan, dalam perjanjian alih teknologi itu, Indonesia meminta perwakilan PT PAL ikut serta dalam perakitan kapal selam. Tapi pihak Korea Selatan tidak setuju. “Mereka meminta Indonesia Learning by seeing atau cukup melihat proses pembuatan saja,” kata Rachmad. Korea beralasan, galangan kapal Daewoo dikejar target pemesanan kapal selam dari sejumlah negara. Mereka khawatir keterlibatan Indonesia dalam perakitan akan mengulur waktu mereka.
Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat meminta Kementerian Pertahanan meninjau kembali nota kesepahaman kerja sama pembelian tiga kapal selam itu. “Jangan sampai teledor dan berujung negara merugi karena tidak maksimal mendapatkan transfer teknologi,” kata anggota Komisi Pertahanan, Yahya Sacawiria, kemarin.
Sumber : Koran Tempo/MIK
Berita Terkait:
12 komentar:
nah kan rugi lagi dah negara ini udah gua prediksi kerja sama dengan korea selatan itu kaga bener....
ngeyel di bilangin para formil sih nih pak menhan
Udah diduga dari awal, korsel beli lisensi ke jerman tuh mahal, mana bisa kasih gratisan kalo cuma beli 3 kapal selam doang,.... Udahlah hentikan aja, beli dari rusia aja, bedah di PAL, kan rusia udah setuju tuh mau bikin bengkel kalsel di PAL, nego lagi minta TOT
Low g'boleh trlibat jauh utk pmmbwtn KS mending bralih kngara lain aj..
selalu ada kendala...itu berarti INDONESIA...memang dituntut untuk mandiri dan memang ditakdirkan untuk menjadi negara digdaya
Pada kerjasama pembuatan pesawat tempur Indonesia sudah diKADALIN ama Korsel, masak kerjasama kedua pembuatan kapal selam Kita masih mau juga di BUAYAIN. Kalau ini masih mau ya...memeng Indonesia bangsa yang bodoh (terutama pejabat yang berkuasa)yang gampang dibodohin oleh bangsa lain.
Alasan yg mengada-ada & nampak bgt hanya berpihak pada kepentingan Korsel. Waktu proses lelang, Korsel berusaha mendekati Indonesia dg berbagai cara, setelah kontrak ditandatangani malah berbalik menekan Indonesia...
Dua peristiwa kerjasama alutsista mau coba dimainkan Korsel, dari program KFX/IFX & skrg mau menyentuh program kapal selam... Benar2 tdk ada komitmen & konsistensi. Sangat disesalkan, apa dg dua peristiwa di Korsel kita sdh wktnya mengevaluasi & menghitung ulang kerjasama, bahkan kalau perlu dibatalkan. Sangat mengecewakan...
pejabat indonesia bisa koropsi terus
knapa sih harus terpaku pada satu negara...???
padahal negara yang bisa membuat kapal selam kan bukan korsel aja...gak kapok2 kena tipu ama negara lain....
udh terbukti dua kl di cipoain, pemerintah hrs cepat bertindak, hentikan kerja sm militer sm seol, pindah aja ke korut, iran, bkn ks mini atau ke turky lbh jelas, atau ke rusia sekalian...cepat,,cepat jangan diam aja pemerintah dan dpr ini...!
Ada baiknya d tinjau ulang deh kerjasama dengan korsel........ masak kena tipu ampe 2 kali.
kasian ma keledai dong.... hari gini masih kena saing :)
sebaiknya indonesia kerjasama alih teknologi militer dengan rusia daripada dengan negara-negara sekutu amerika
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang Di Bandrol Seharga Rp. 303 Miliar Aston Martin Ini Jadi Mobil Termahal Di dunia
Post a Comment