Hal itu disampaikan Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) Mayjen M Nasir saat ditemui disela-sela kegiatan Rabinniscab TNI AD 2013 di Lapangan Chandra Dimukha, Pusdikif Pussenif, Jalan Supratman Bandung, Rabu (26/6/2013). Untuk satuan Infanteri, Rabinniscab diisi dengan praktek persenjataan yaitu penggunaan mortir dan SLT Latih.
"Ada 105 komandan yang mengikuti Rabinniscab ini. Sebagai komandan mereka harus tahu apa yang harus dilakukan dan kita membekali pengetahuan supaya prajurit makin terampil," ujar Nasir.
Ia mengatakan, keberhasilan dalam pertempuran salah satunya adalah manuver dan tembakan baik kecepatan maupun ketepatannya. "Materi yang diberikan adalah yang penting dilakukan dalam sebuah operasi," katanya.
Pembekalan teknis seperti itu penting diberikan sebagai persiapan untuk kedatangan alutsista baru. "Bulan depan kita akan kedatangan ranpur baru, yaitu IFV Marder. Ada 40 yang dipesan," ujar Nasir. Nantinya ranpur tersebut akan memperkuat batalyon infanteri yang ada saat ini.
Nasir menyebut, sebelumnya kendaraan tempur paling canggih yang dimiliki Infanteri yaitu Panser 6X6 Anoa yang diproduksi Pindad. IFV Marder merupakan kendaraan lapis baja bersenjata juga bisa angkut personel buatan Rheinmetall, Jerman.
Sumber : DETIK
Berita Terkait:
1 komentar:
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang Mobil Hummer H2, Berapa Harganya Di Indonesia ???
Post a Comment