Satu unit pesawat Sukhoi SU-27 SKM dari total tiga unit yang dipesan Indonesia dari Rusia tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Kamis (16/9) malam. Dua pesawat Sukhoi lainnya yang tiba lebih dahulu di lanud telah diuji coba Jumat pagi. Tewasnya tiga teknisi Sukhoi asal Rusia tidak berpengaruh terhadap perakitan pesawat Sukhoi.
Jakarta, Kompas - Tujuh pesawat Sukhoi tiga di antaranya baru dari sepuluh pesawat asal Rusia milik Indonesia akan tampil dalam rangka upacara hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia, 5 Oktober mendatang.
Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat, Minggu (19/9). ”Dari tujuh Sukhoi yang akan tampil tanggal 5 Oktober, tiga di antaranya baru,” kata Imam.
Walaupun ada sepuluh pesawat Sukhoi yang kini dimiliki Indonesia, berkaitan dengan jumlah pilot yang sebagian besar masih dilatih di Rusia, hanya tujuh pesawat Sukhoi yang akan melintas di depan hadirin pada 5 Oktober. Sebagai catatan, impian untuk menerbangkan Sukhoi baru ini memang menjadi target TNI untuk perayaan ulang tahunnya pada tahun ini.
Menurut Purnomo, tewasnya tiga teknisi asal Rusia tidak menghambat perakitan Sukhoi. Pasalnya, jumlah tim teknisi yang datang dari Rusia sangat banyak. Oleh karena itu, menurut dia, tidak perlu ada teknisi baru yang didatangkan dari Rusia. ”Semuanya sesuai jadwal dan nanti pas ulang tahun TNI akan dipertontonkan di Halim,” kata Purnomo.
Indonesia kini memiliki sepuluh pesawat Sukhoi sejak kedatangan tiga lagi pesawat Sukhoi SU-27 SKM dari Rusia bulan September ini. Sebelumnya, Indonesia telah memiliki tujuh Sukhoi SU-30 MK dan SU-27 SK. Sempat terjadi kekhawatiran, tewasnya tiga teknisi, yaitu Alexander Poltorak (ahli sistem hidrolik), Sergei Voronin (ahli sistem mesin), dan Victor Safonov (ahli sistem radar), akan menghambat perakitan Sukhoi.
Menurut catatan Kompas, tim personel dari Rusia yang mendampingi kedatangan pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM terdiri atas 3 pilot, 11 orang tim garansi, 12 orang tim perakitan, 1 orang spesialis pesawat, 1 orang spesialis Sukhoi, 9 orang subkontraktor, dan 3 orang perwakilan perusahaan negara Rostechnology.
Insiden tewasnya teknisi Sukhoi itu terjadi sebelum serah terima Sukhoi kepada Pemerintah Indonesia. Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin hanya menjadi tempat perakitan. Serah terima, menurut Purnomo, baru akan dilaksanakan pada 27 September mendatang.
”Dari Rusia diserahterimakan ke Pemerintah Indonesia diwakilkan Kementerian Pertahanan, lalu diserahkan ke Panglima TNI, baru diserahkan kepada TNI AU,” kata Purnomo.
Tes penerbangan
Menurut Imam, saat ini telah dilakukan flight test terhadap salah satu pesawat. Tes tersebut dianggap memuaskan dan kini tinggal menunggu kesiapan untuk dilakukan flight test bagi dua pesawat lainnya.
”Awal minggu ini pasti sudah bisa flight test lagi,” kata Imam.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment