Untuk mencukupi kebutuhan itu, Menristek Suharna Surapranata mengajak TNI, LIPI, Ristek, ITB dan UI untuk membangun sinergi. Diharapkan, industri seperti PT LEN Industri dan PT INTI juga ikut berperan.
Sinergi diharapkan mampu meningkatkan kapasitas nasional di bidang penelitian dan pengembangan iptek radar sebagai sebuah model strategi nasional berbasiskan konsorsium riset. Suharna juga mengajak pihak swasta untuk ikut berperan.
"Kita harus paham bahwa urusan pertahanan ini bukan cuma domain pemerintah. Di negara maju, lebih dari 80 persen kebutuhan dipenuhi oleh swasta," katanya. "Swasta yang tadinya hanya trader, kita harapkan juga ikut meneliti," lanjut Suharna usai Seminar Radar Nasional V di Jakarta, Kamis (21/4/2011).
Menurut Suharna, Indonesia saat ini masih ada pada paradigma dimana segala hal disuplai pemerintah. Suharna mengatakan bahwa pemerintah secara serius mendukung pengembangan industri pertahanan seperti radar. Anggaran sebesar Rp 10 triliun disediakan dan didistribusikan ke berbagai lembaga.
"Sekarang tinggal sinerginya. Dana Rp 10 triliun itu sudah cukup besar. Misalnya nanti Ristek punya berapa, lalu LIPI punya berapa, tinggal bekerjasama. Ristek sendiri menyediakan 8-20 milyar tahun ini untuk mendukungnya," kata Suharna.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment