ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, August 8, 2011 | 9:44 AM | 0 Comments

    Pindad Butuh Pasokan Bahan Baku Dalam Negeri

    Bandung - Direktur Utama PT Pindad (Persero) Adik Avianto Soedarsono mengatakan sejak 2007, perusahaan persenjataan nasional ini berkembang dari sisi produksi, pangsa pasar hingga penjualan.

    Tahun 2009, total penjualan untuk alutsista mencapai Rp773 miliar dan nonalutsista mencapai Rp213 miliar, kemudian 2010, total penjualan alat utama sistem persenjataan (alutsista) menembus Rp675 miliar dan nonalutsista mencapai Rp416 miliar.

    "Tahun ini, total penjualan alutsista mencapai Rp903 miliar dan non alutsista mencapai Rp510 miliar," ujar Adik.

    Menurut dia, kendala yang masih dihadapi dalam pengembangan industri persenjataan nasional adalah kebutuhan bahan baku karena kebanyakan masih merupakan impor dari negara lain.

    "Kami lebih senang kalau dapat bahan baku dari dalam negeri karena proses lebih mudah dipantau dan diperhatikan. Kami sedang mengupayakan itu," katanya.

    Dari total penjualan PT Pindad tahun ini, 80 persen untuk kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI), 10 persen untuk kepolisian, 5 persen untuk ekspor, dan 5 persen untuk kebutuhan lainnya.

    Sementara dari produksi dan penjualan alutsista hingga saat ini masih didominasi oleh kendaraan khusus tempur sebesar Rp398 miliar, amunisi yang mencapai Rp341 miliar, dan senjata Rp164 miliar.

    Sedangkan dalam nota keuangan APBN 2011, PT Pindad memperoleh alokasi anggaran Rp400 miliar dan meningkat menjadi Rp558 miliar dalam APBN Perubahan 2011.

    Sumber : MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.