Menurut Wakil Presiden Airbus Military, Ignacio Alonso mengatakan "Jika Indonesia membeli pesawat ini, kita akan melakukan pembicaraan denga industri penerbangan Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam melakukan hubungan komersial, strategi, dan industri penerbangan di Asia, tetapi untuk saat ini terlalu dini untuk mengatakan Indonesia turut berkerjasama, namun kami akan terbuka bila Indonesia bersedia untuk membahas kerjasama".
Pihak Airbus Military juga menambahkan bahwa pesawat angkut A400M sangat sesuai dengan kebutuhan Indonesia untuk saat ini dan masa yang akan datang, baik untuk keperluan militer dan bantuan kemanusiaan.
Dia juga membicarakan kesimpulan setelah A400M melakukan tur ke Asia pada bulan april. Dalam perjalanan pihak Airbus juga melihat A400M melakukan tes terbang aircraft MSN4 dalam kunjungan ke Malaysia, Indonesia Dan Thailand. Malaysia merupakan pelanggan pertama diluar Eropa yang memesan empat unit pesawat ini. Selama kunjungannya ke Thailand, Menteri Pertahanan Thailand ikut terbang dari Chiang Mai sampai ke Bangkok.
Alonso juga memberikan rincian lebih lanjut tentang pengadaaan pembelian sembilan pesawat C-295 oleh Indonesia dalam pemeran Singapore Airshow pada bulan februari yang lalu. Pesawat ini akan dioperasikan oleh TNI AU dan nama pesawat ini akan diubah menjadi CN-295. Pemerintah Indonesia juga masih melakukan negosiasi dalam pembiayaan pesawat ini dan Alonso berharap dua pesawat pertama akan dikirim pada tahun ini.
Ketika pengumuman kesepakatan pengadaan CN-295 pada bulan Februari, pihak Airbus Military mengatakan PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi ekor, badan bagian belakang serta panel pesawat tersebut. Setelah pihak Airbus Military menyelesaikan pesawat tersebut, PT Dirgantara Indonesia akan merakit dua pesawat tersebut dan juga menjadi pusat pemeliharaan di Indonesia.
Sumber : FG/MIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment