"Tank ini datang dengan persenjataan beberapa kaliber dengan lengkap pemeliharaan, dengan transfer of technology (TOT) Rosoboron yang telah memiliki komitmen untuk memberikan bantuan pemeliharaan bisa dilakukan korps marinir kita yang ada di Surabaya," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo kepada wartawan usai penandatangan kontrak pembelian tank tersebut di kantornya, Jakarta, Jumat (9/5/2012).
Ediwan mengatakan dengan pembelian 37 tank amfibi baru ini, kekuatan Korps Marinir menjadi 54 unit. Sebelumnya, Korps Marinir telah menerima 17 tank yang sama pada tahap pertama sejak Desember 2010.
"Dan dari segi teknologi, kendaraan tempur lapis baja ini bisa dikatakan sempurna, karena sesuai dengan kebutuhan pertempuran masa kini (Asimetris War)," ungkapnya.
Tank jenis ini juga masing-masing sudah dilengkapi dengan meriam atau canon kaliber 100 mm yang masuk kategori balistik sedang dengan kecepatan tembak 250 meter/menit. Selain itu, untuk alat pendingin di dalam ruangan telah disesuaikan dengan kondisi iklim dan cuaca di Indonesia, memiliki pelindung untuk peperangan nuklir, serta memiliki tameng tombak.
Sementara, Kepala Perwakilan Rosoboronexport Rusia untuk Indonesia, Vadim Varaksin menyampaikan, dengan ditandatangani kontrak pembelian 37 tank amfibi tahap kedua ini, menunjukan pihaknya dianggap telah memuaskan kebutuhan alutsista bagi TNI. Dalam kontrak ini termasuk juga adanya kerjasama Rosoboronexport dengan PT Pindad untuk roket canon, training dan maintenence untuk BMP-3F ini.
"Rusia akan akan membangun workshop dengan korps marinir di Surabaya untuk melakukan maintenance dari kendaraan BMP-3F ini," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Varaksin berharap, proses pembayaran harus sudah dilakukan sebelum Juli 2013 sesuai perjanjian. Artinya, sebelum bulan Juli, ke-37 tank baru itu sudah bisa tiba di Indonesia.
"Ini jadwal yang ketat dan dibutuhkan yang keras dari kedua belah pihak sehingga kita bisa memenuhi target tersebut," ujarnya lagi.
Sekilas Tentang Tank BMP-3F
Dari segi teknologi, kendaraan tempur lapis baja ini bisa dikatakan sempurna karena sesuai dengan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris). Keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki dari Tank BMP 3F ini antara lain, computer balistik telah di up grade dengan sistem digital yang lebih akurat, lubang penembakkan untuk pasukan yang semula diperuntukkan senapan serbu tipe AK-47 telah disesuaikan dengan senapan serbu tipe SS-1 Pindad, kemudian dilengkapi pula dengan rantai (track) yang dapat digunakan di aspal sehingga tidak merusak aspal, adanya penyempurnaan pada perlindungan terhadap peperangan nuklir biologi kimia (Nubika) serta perbedaan lainnya yang bersifat minor change pada tameng tombak (anti surge vane) yang semula tebal 5 mm menjadi 10 mm dan system pemanas ruangan yang disesuaikan dengan iklim di Indonesia.
Selain itu, keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki Tank BMP 3F diantaranya, mampu beroperasi di laut selama 7 jam dan untuk menunjang kemampuan amfibinya, tank ini dapat dilengkapi snorkel. Dalam hal meriam, Tank BMP 3F dilengkapi kanon kaliber 100 mm, dimana kanon ini dirancang untuk menembakkan peluru/ roket non-kendali (shell). Kanon jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik.
Konstruksi persenjataan Tank BMP 3F merupakan penggabungan dalam satu komponen antara meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini, memungkinkan awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara. Tank BMP 3F memiliki berbobot kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas awak 3 orang serta 7 personel pasukan bersenjata lengkap.
Sumber : DETIK/DMC
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment