Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan negara-negara seperti Korea atau Amerika mempunyai pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang cukup lama digudang penyimpanannya.
"Korea itu punya simpanan BBM di bawah tanah yang di atasnya hanya hamparan rumput selama 6 (enam) bulan, Amerika juga lebih lama lagi setahun, jadi Amerika punya pasokan yang sangat cukup untuk perang," kata Karen pada Kuliah Umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Indonesia, Jumat (8/6/2012).
Bagaimana dengan Indonesia? menurut Karen, kalau Indonesia sampai perang, pasokan BBM-nya hanya cukup untuk sampai satu hari saja.
"Jadi Indonesia tidak usah perang, karena BBM nya cuma cukup 1 hari saja," ujar Karen.
Menurutnya pasokan BBM yang disimpan seperti yang dilakukan Korea dan Amerika memiliki konsekuensi ada uang yang mengendap di gudang BBM, yang harus ditanggung oleh negara.
"Bandingkan dengan di Indonesia, 22 hari stok BBM nasional di setiap depo-depo Pertamina, uang Pertamina yang mengendap ditanggung Pertamina sendiri," ucapnya.
Diungkapkan Karen, untuk uang Pertamina yang mengendap di depo-depo Pertamina 1 harinya saja mencapai US$ 150 juta (Rp 1,3 triliun), jika dikali selama 22 hari uang yang mengendap sebesar US$ 3,3 miliar (Rp 29 triliun).
"Itu belum termasuk cost of fund, belum lagi untuk membayar tagihan ke Pemerintah, Pertamina harus menunggu jeda selama 1 bulan, makanya saya hampir tiap hari melototi cost of fund. Dan semua itu ditanggung Pertamina, betapa super body-nya Pertamina," tandasnya.
Sumber : DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment