Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, mengatakan pembangunan pangkalan kapal selam di Teluk Palu tersebut sudah mencapai tahapan finishing, sehingga 2014 sudah bisa diresmikan. Menurut dia, peresmian pangkalan kapal selam itu tak perlu menunggu kedatangan kapal selam baru dari Korea, pasalnya TNI AL sudah memiliki dua unit kapal selam, KRI Cakra dan KRI Nanggala. “Kita sudah melakukan uji coba kesiapan pangkalan. Kita cukup sering ke sana untuk bersandar,” ujarnya.
Salah satu alasan pemilihan Teluk Palu karena teluk ini cukup strategis di nusantara. Teluk Palu memiliki lebar 10 kilometer dengan lingkar garis pantai sepanjang 68 kilometer. Kedalaman Teluk Palu mencapai 400 meter dan dinilai sangat strategis. “Perlindungan alam” terhadap arus laut yang ekstrim juga dinilai sangat memadai dan menguntungkan untuk dijadikan pangkalan kapal selam.
Untung mengatakan, keberadaan pangkalan tersebut sangat strategis untuk pengamanan wilayah NKRI hingga ke perbatasan dengan negara tetangga Malaysia di Laut Sulawesi. “Daerah Ambalat bisa dikatakan cukup rawan, sehingga bisa jadi pangkalan itu menjadi pangkalan utama, bukan lagi pangkalan aju karena kelengkapan fasilitas di sana,” tutur Kadispenal.
Ia menambahkan, Teluk Palu sangat ideal, sehingga TNI AL tak perlu menggali dan memperlebar karena semua sudah alami, baik kedalaman, kelebaran, maupun ketenangan arus. “Bahkan, sudah ada pintu masuknya. Ini yang membuat daerah itu sangat aman dari ancaman yang bersifat alamiah,” kata Kadispenal. Pangkalan kapal selam TNI AL berada di lahan seluas 13 hektare di Kelurahan Watusampu, Kota Palu.
Sumber : Solopos
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment