KSAD enggan menanggapi mengenai tingkat kecukupan anggaran Rp 14 triliun tersebut untuk membeli dan menyempurnakan alutsista di lingkungan TNI AD. Menurut dia, anggaran Rp 14 triliun tersebut disetujui dan dialokasikan DPR RI untuk kepentingan pengadaan alutsista untuk saat ini.
Sebagai prajurit yang mendapatkan amanah dalam menjaga kedaulatan negara dan keutuhan NKRI, pihaknya berkewajiban untuk mengamankan proses pengadaan alutsista tersebut. "Kalau negara menyiapkan Rp14 triliun, saya harus mengamankan pada saat pengadaan Rp 14 triliun," kata mantan Pangkostrad itu.
KSAD mengakui jika terdapat sejumlah alutsista di lingkungan TNI-AD yang perlu mendapatkan penggantian secara simultan dan bertahap. Setelah adanya persetujuan dari DPR RI tersebut, pihaknya akan melaksanakan pembelian alutsista itu dari negara produsen sesuai dengan aturan jual beli senjata.
Pencairan anggaran untuk pembelian alutsista tersebut sudah sampai tahap akhir di Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan. Untuk lingkungan TNI-AD, alutsista yang akan dibeli tersebut dikaitkan dengan fungsi organisasi dalam sistem pertahanan dan keamanan yang dijalankan guna menjaga keutuhan NKRI.
Ia mencontohkan pembelian tank leopard, meriam, dan roket yang memiliki jarak tembak mencapai 100 km. "Bukan beratnya tetapi jarak tembaknya bisa mencapai 100 km," katanya didampingi Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk F Paulus.
Pihaknya juga akan melengkapi alutsista bagian penerbangan TNI-AD dengan membeli 24 helikopter jenis 412 dan sedang menegosiasikan 20 helikopter jenis blakc hawk. Jika pembelian alutsista tersebut telah direalisasikan, pihaknya akan mendistribusikannya ke berbagai satuan atau cadangan dari pusat yang siap untuk digerakkan sewaktu-waktu.
Namun pendistribusian tersebut akan dilakukan secara bertahap disebabkan adanya daerah lain yang juga membutuhkan penyempurnaan alutsista. Di jajaran Kodam I Bukit Barisan, alutsista yang akan direalisasikan tersebut berupa panser untuk mengganti alat yang telah digunakan cukup lama.
Demikian juga dengan penempatan helikopter serang sekitar enam unit untuk mendukung Kodam I Bukit Barisan yang cukup tinggi. "Di sini bergerak ke utara dan selatan karena menjadi pusat pergerakan kekuatan dalam mengamankan Selat Malaka," katanya.
Sumber : Republika
Berita Terkait:
4 komentar:
KALAU DI LIHAT DARI SATELIT TV PARABOLA, SKY, MPEG 2 & 4, INDOVISION, TOP TV, AURA TV, RUSIA TODAY, VOA, DW JERMAN, NHK JAPAN, KTN KOREA TV, CHINA TV SAMDONG, BEIJING, ITALIA, SPANYOL DAN LIGA ARAB, INDONESIA SEHARUS BISA MENCIPTAKAN/ MEMBUAT SENDIRI ALUSISTA, BELI SATU ATAU DUA SAMPAI SERIBU LEBIH BAGUS LALU DI COPY MENJADI YANG SANGAT BANYAK LALU MENJADI MARKET INTERNASIONAL INDONESIA RAYA PENJUAL ALUASISTA KARENA SDM INDONESIA 3TAHUN SAMPAI 30 TAHUN BERPENDIDIKAN SEKOLAH, SDM YANG CERDAS
SELAIN MEMBELI semoga aja kemenha menawarkan produk alusista hasil anak indonesia ke luar negri sembagai sarana MARKET internasiol indonesia DIYAKINI produk indonesia hasil anak bangsa indonesia raya laris terjual sangat besar keuntungan PENJUALAN , Terimakasih
anggaran pertahanan utuk TNI AD sebesar 14 trilyun lbih harus di awasi oleh KPK,ICW,BPK dll.media masa klo prlu di libatkn agar transparan agar trhindar dari suap maupn korupsi di tubuh TNI AD.
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang 2020 Tesla Model Y Mobil Yang Mainstream
Post a Comment