Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan pesawat milik TNI AU, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus menangani satuan terbang dan kerja. "Ya, memang TNI AU dihadapkan kepada tugas yang cukup berisiko tinggi dan kita paham bersama, maka kita membentuk satuan tugas yang khusus menangani satuan terbang dan kerja selain tugas dan tanggung jawab yang melekat kepada komandannya," kata Bagus Putu di sela-sela Rapim TNI AU di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).
Menurutnya, hingga saat ini timnya masih menyelidiki apa penyebab dari kejadian gagal terbangnya pesawat TNI AU di Pekanbaru, Riau. "Kita mencari akar permasalahannya dan kemudian kita ambil tindakan-tindakan apa yang seharusnya dan mudah-mudahan itu tidak terjadi dikemudian hari," harapnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya bersyukur awak pesawat yang mengendarai pesawat tempur TNI AU jenis Hawk 100 milik Skuadron 12 itu bisa selamat dan tidak ada masalah yang berarti. Begitu juga dengan pesawatnya hanya mengalami masalah di sistem pengeremannya saja.
"Mudah-mudahan di dalam rapim kali ini kita juga membahas yang terkait dengan kecelakan-kecelakaan itu. Artinya kita harus mencari akar permasalahannya. Sehingga kita bisa menyimpulkan secara bulat dan dapat mencari solusinya," jelasnya.
Sumber : Liputan 6
Berita Terkait:
2 komentar:
menurut saya wajar kecelakaan pesawat tempur ini bagian strategi tegnologi menuju yang sempurna yaitu yang tepat, seperti pesawat tempur amerika mendarat di kapal induk sangat sulit mengakibat kan kecelakaan karena kapal induk as kecil sangat sulit mendarat, ini namanya strategic harus tepat , semoga aja tidak terjadi kecelakaan pesawat pesawat di udara indonesia
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang 1997 Honda CR-V Meluncurkan Honda Balap SUV
Post a Comment