"Harus 'Ok' (maju)...," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie saat tiba di Apron PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam rangkaian kunjungan kerja ke beberapa produsen alutsista di daerah, Selasa (20/12).
Sjafrie menambahkan sudah saatnya produsen alutsista di daerah untuk diberdayakan lebih maju dalam mendukung modernisasi peralatan militer.
Kunjungan kerja ke beberapa produsen alutsista daerah diawali dengan peninjauan ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia di Bandung.
Kunjungan ke kedua Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan itu, dimaksudkan untuk melihat perkembangan pembuatan kendaraan taktis dan pesawat angkut.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan ke PT Lundin Banyuwangi untuk memonitor akselerasi proses produksi kapal combatan dan noncombatan.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Hartind Asrin mengatakan peninjauan ke beberapa produsen alutsista daerah bertujuan memantau percepatan pengadaan sekaligus sebagai bentuk pengawasan terhadap kualitas produk alat utama sistem senjata yang dihasilkan.
"Apalagi, Kementerian Pertahanan tengah mengawasi pengelolaan manajemen keuangan modernisasi persenjataan militer TNI, sehingga kualitasnya bisa terjamin," imbuh Hartind.
Tak hanya itu, peninjauan juga dimaksudkan untuk mempercepat atau mengakselerasi produksi alutsista TNI, sehingga pada Agustus 2014 seluruh pengadaan segala jenis peralatan militer dapat dipastikan terpenuhi.
Sumber : Media Indonesia
Berita Terkait:
1 komentar:
Pak BeYe.. Tolong dukung program ini...Gw mau liat negara2 tetangga bisa ngomong apa kl kita punya:
50 unit kapal Induk
500 unit Kapal selam...
20.000 kapal Perang
10.000 Pesawat Terbang
7000 Helikopter
100.000 MBT
100.000 Ampibi
1 juta radar
2 Stasiun peluncur satelit
1.000 Rudal Hulu ledak Nuklir
15.000 Rudal jarak Menengah
5.000 Rudal jarak Jauh Lintas Benua
40 juta Personel TNI
dll...
Dijamin biar itu Amerika gk bs ngaceng kl ketemu orang INDONESIA...harus Bisa pak BeYe..
Post a Comment