"Bukannya tidak mendukung TNI, tapi kami memprioritaskan anggaran," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, saat dihubungi Tempo, Kamis, 18 April 2013.
Untuk pembelian alat sistem pertahanan Angkatan Darat, dia menambahkan, diprioritaskan tank tempur utama Leopard. "Lagi pula tank ini kan baru, diprioritaskan."
Batalnya pembelian Apache bukan berarti Indonesia tak jadi membeli helikopter serbu. Indonesia kini mengalihkan pandangan kepada 16 helikopter Bell buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Menurut Hasanuddin, ini karena harga Bell lebih murah ketimbang Apache. "Memang Bell tidak sehebat Apache, tapi kita belum mendesak untuk beli Apache," kata dia.
Saat ditanya apakah pembelian Apache dibatalkan karena ada kontrak dengan PT DI, politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menjawab tidak. Dia bersikeras masalah utamanya adalah harga yang kemahalan.
"Lagi pula kalau beli produk PT DI, kita ikut mengembangkan industri pertahanan dalam negeri," ujarnya.
Pemerintah Amerika Serikat pernah menawarkan untuk menjual delapan helikopter AH-64 D Longbow Apache kepada Indonesia. Produk tempur bikinan Boeing ini memang sudah termasyhur di dunia lantaran sukses dalam banyak misi Angkatan Darat Amerika Serikat.
Sumber : TEMPO
Berita Terkait:
6 komentar:
kembangkan saja Gendiwa
setuju, cetak aja 100 unit heli seperti apece lenbong di PTDI, pasti bisa INDONESIAKU
yang paling tepat TNI AD beli heli serbu GANDIWA buatan PT DI yg sudah dilengkapi persenjataan dan peralatan canggih minimal 3 skuadron.ayo beli jangan ragu..!!
Betul batalin aja, daripada di belakang hari kita didikte Amrik....
jalan tengah aja...beli beberapa Apache trus nyampek rumah ilmu chinanya dipakek.buat riset hasilya peralatan/senjata canggihnya dikloning dan dipasang ke gendiwa... lepas dari itu sbnrnya mslh utamanya indonesia blum bisa bikin mesinnya sendiri...
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang 2020 Hyundai Ioniq Hybrid Dengan Toyota Prius
Post a Comment