Seperti diketahui, pagu anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan)pada APBN 2013 ini sekitar Rp 78 triliun. Kata Mardani, anggaran itu memang sudah disesuaikan untuk mencapai postur pertahanan TNI yang memenuhi kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force (MEF). Jadi, kalau anggaran dipangkas lagi, pasti akan ada keterlambatan dalam pencapaian target 37-40 persen di tahap satu untuk modernisasi alutsista TNI ini yang direncanakan atau disusun hingga 2024.
Di sela-sela menghadiri raker Komisi I dengan Menhan Purnomo Yusgiantoro, membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 di Gedung DPR, Senin (10/6), Mardani mengatakan, kebijakan pemerintah yang akan melakukan penghematan anggaran di seluruh Kementerian /Lembaga pada perubahan pembahasan APBN 2013 yang tengah berlangsung di DPR saat ini, dikhawatirkan akan memberi dampak gagal tercapainya road map menuju modernisasi alutsista TNI untuk jangka pendek 2010-2014.
"Karena, belanja pegawa tidak mungkin kita kurangi dengan semangat UMR. Justru kesejahteraan bagi prajurit TNI itu diperbaiki. Yang akan dikurangi pasti belanja modal atau belanja alutsista. Dan itu sama saja kita mengingkari komitmen bersama di awal, ketika dengan gegap gempita Presiden SBY pada 5 Oktober di 2011 menyampaikan akan membangun kekuatan TNI yang kuat dengan anggaran memadai," tegasnya seraya mengatakan karena itu Komisi I sepakat tidak ada pengurangan anggaran untuk 2013 ini.
Kata Mardani, yang lebih berat sebenarnya pagu anggaran Kementerian Pertahanan di 2014. Dari Rp 173 triliun anggaran TNI yang diajukan atau diusulkan Menhan, yang disetujui hanya sekitar Rp 80 triliun atau hanya naik Rp 2 triliun dari pagu anggaran Kemhan di 2013 ini.
"Jadi cuma naik Rp 2 trilunan saja. Jadi, jauh sekali usulan anggaran untuk TNI yang diajukan Menhan ke pemerintah. Padahal, di 2014 nanti kita berharap dapat tercapai dari perencanaan tahap satu dari program modernisasi alutsista TNI tersebut," ujarnya.
Sumber : Jurnal Parlemen
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment