Pemerintah dan Komisi I DPR hari ini melakukan Rapat Dengar Pendapat di kantor PTDI di Bandung. Dalam rapat tersebut, dibahas kelanjutan proyek pesawat tempur Indonesia-Korea Selatan. Kemenhan menggandeng Defense Industry Cooperation Committe (DICC) dalam membangun jet tempur.
Menurut Sjafrie, program pesawat tempur PTDI yang bekerjasama dengan pemerintah Korea Selatan ini harus selesai pada tahun 2020, sehingga siapapun yang akan menjadi presiden yang akan datang harus memiliki komitmen melanjutkan program ini.
Saat ini, PTDI sedang mempersiapkan diri masuk dalam tahap kedua, yaitu Engineering Manufacturing Development, pengembangan pesawat tempur IFX/KFX. Dari 72 teknologi, masih ada 30 item yang harus disiapkan oleh PTDI.
“Program pesawat tempur IFX/KFX adalah program nasional demi kepentingan bangsa dan Negara. Oleh karena itu kita harus mewujudkannya demi kemandian bangsa ini dalam membangun kekuatan pertahanannya,” katanya dalam keterangan tertulis.
Ketua Komisi I DPR, TB Hasanudin, menyatakan DPR sejalan dengan pemerintah untuk melanjutkan program ini. "Siapapun kekuatan politik di masa depan tetap harus mendukung program ini berjalan," katanya.
Sumber : Vivanews
Berita Terkait:
4 komentar:
proyek pesawat kfx walau pun nanti tegnologinya ada dan sudah jadi pesawat kfx/ ifx korea - indonesia tetapi menurut sejarah sejarah tidak ada yang bisa mengalahkan amerika dan rusia yaitu f22 dan sukhoi su 27 skm untuk indonesia menjadi negara besar raksasa, sejarah pendidikan sma, smp indonesia"
Siip lanjut pak..saya rakyat indonesia sangat mendukung..
kalau menurut saya pendapat Bp B J Habibie yaitu serahkan ke PT DI utk membuat jet Indonesia sejumlah 250 buah, baru bapak BJ Habibie dikejar bgmn PT DI bisa buat/siapa nantinya yg bertanggung jawab dan kalau beliau mau masuk utk merencanakan/pembuatan jet malahan lebih bagus. Bgmn?............................
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang Diuji: 1982 Audi Quattro Merevolusi Mobil Performa
Post a Comment