"Saya tidak suka kalau ada yang tidak menjadi pahlawan di negeri sendiri. Berbuatlah sesuatu untuk negeri kita," kata Presiden seusai menyaksikan penandatanganan kerja sama produksi pesawat transportasi CN 295 antara PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Airbus Military Industry (AMI) di Hanggar CN 235N PT DI, Bandung, Rabu (26/10/2011).
Turut mendampingi Presiden, antara lain, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo.
Presiden meminta institusi itu tidak membuat Indonesia menjadi tidak mandiri terkait alat utama sistem persenjataan, serta menimbulkan ketergantungan. Kepala Negara menambahkan, kebijakan agar membeli alutsista produksi dalam negeri tak membuat usaha jual-beli alutsista buatan negara asing terhambat.
"Saya tahu ada bisnis usaha di bidang alutsista. Silakan jalankan bisnis, tapi tetap segaris dengan kebijakan pemerintah," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, selain nota kesepahaman antara PT DI dan AMI, Presiden juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan dan PT DI untuk pengadaan/pembelian pesawat CN-295 produk, penandatanganan letter of intent antara Kepolisian Negara RI dan PT DI terkait pembelian sejumlah pesawat produk PT DI, serta penandatanganan perjanjian kerja sama pemasaran pesawat CN-295 untuk kawasan Asia Pasifik kepada PT DI.
Sumber : KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment