"Kita hanya ingin mengganti alat-alat yang sudah tua bukannya menambah," ujarnya saat ditemui seusai meresmikan Gedung Tembak Visual dan Sarana Sekolah di Mako Brigif 13 Galuh, Jln. Nyantong, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Jumat (27/1/12).
Menurut dia, alasan TNI mengajukan penggantian alutsista yang sudah tua tersebut guna mendukung kinerja dan profesionalitas TNI. Tentara yang profesional tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik. Di samping itu butuh peralatan atau alutsista yang memadai.
"Kita ini tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, tentara profesional. Untuk itu harus didukung. Bagaimana mau profesional kalau hanya fisiknya saja jadi harus ada alat-alatnya," katanya.
Terkait penilaian terhadap besarnya anggaran yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan tersebut, Asmyn menilai hal itu merupakan upaya yang positif dalam rangka mengkritisi dan kontrol. Namun yang paling penting pengajuan penggantian alutsista tersebut disetujui. "Kalau disetujui kan enggak apa-apa," ucapnya.
Asmyn pun menuturkan, adapun jumlah alutsista yang diajukan tidak lagi menjadi masalah. Hal itu jangan lagi dibesar-besarkan termasuk penambahan tank Leopard, yang sempat di pertanyakan DPR. Kebutuhan alutsista akan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan seberapa jauh organisasi tersebut berkembang.
Ia menambahkan, alutsista angkatan darat TNI masih sangat kurang dibanding dengan angkatan bersenjata lainnya di wilayah Asia Selatan.
Sumber : Pikiran Rakyat
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment