"Saat ini sarana dan prasarana intelijen masih belum memadai," terang Agus saat RDPU dengan Komisi I DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2012). Tanpa sarana dan prasarana memadai, kata Agus, personil tangguh menjadi kurang berarti.
Agus berharap agar sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja personil intelijen maksimal. Ia menegaskan, operasi intelijen tetap berjalan seperti biasa kendati sarana dan prasarana kekurangan.
Hal itu terjadi untuk semua personel intelijen TNI yang tergabung dalam Badan Intelijen Strategis (BAIS), dan juga intelijen di setiap angkatan, tetap terlaksana. "Personel intelijen kita tangguh," paparnya.
Operasi intelijen TNI dilaksanakan guna memantau kondisi pertahanan negara. Personil intelijen ini disebar, utamanya di wilayah perbatasan. Informasi ini lalu ditindaklanjuti dalam proses pengamanan perbatasan dan pertahanan negara.
Dalam RDPU ini, selain dihadiri Panglima TNI beserta jajarannya dari Mabes TNI, ikut juga hadir Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Wakil Menteri Pertahanan Syafrie Syamsuddin. Satu yang ditanyakan Komisi I kepada mereka adalah alat utama sistem senjata.
Sumber : Tribunnews
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment