Penutupan pendidikan berlangsung meriah karena para siswa (karbol) sebanyak 108 orang melakukan penerjunan di hadapan petinggi TNI AU dan keluarganya. Selepas upacara juga dilakukan penyematan "wing" penerjun yang dilakukan orangtua dan keluarga siswa.
Menurut Hari, upaya menjaga kedaulatan negara hanya bisa dilakukan TNI yang profesional dan andal. "Persaingan termasuk di dalamnya penguasaan teknologi yang bukan lah pekerjaan mudah. Untuk itu, lembaga pendidikan TNI AU seperti Skadik 204 Lanud Sulaiman memiliki posisi strategis untuk menghasilan TNI yang profesional, efektif, efisien, dan modern," ucapnya.
Pendidikan para dasar selama empat minggu yang dilaksanakan di kelas dan lapangan termasuk penerjunan dengan jumlah 56 jam. Penerjunan menggunakan Hercules C-130 dari Bandara Husein Sastranegara dan tempat pendaratan di Lanud Sulaiman.
Sumber : Pikiran Rakyat
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment