Sepenuhnya, penunjukan PT Trimarga itu atas inisiatif Sukhoi, bukan pihak Indonesia.
"Sebenarnya Trimarga Rekatama tidak ditunjuk oleh Kementerian Pertahanan. Trimarga itu ditunjuk oleh Rosoboronexport. Jadi hubungan kita itu dengan Kementerian Pertahanan Rusia, dan Kementerian Pertahanan Rusia itu menunjuk Rosoboronexport," jelas Purnomo di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (22/5/2012).
Indonesia membeli beberapa Sukhoi tempur untuk melengkapi pertahanan udara. Purnomo melanjutkan terkait Trimarga itu, sepenuhnya urusan pihak Rosoboron. Mereka yang bertanggung jawab penuh dan menentukan mitra mereka di Indonesia.
"Menunjuk siapa pun itu adalah diskresi dari mereka, bukan kita. Seperti juga misalkan sekarang ini mereka menunjuk agen dari Sukhoi yang SuperJet, itu juga saya kira bukan pembeli Indonesia yang menunjuk mereka. Tetapi yang menunjuk mereka itu adalah dari pihak Rusianya sendiri, bukan dari kita," jelas Purnomo.
Jadi, Purnomo menegaskan untuk urusan Sukhoi tempur, pihaknya tidak melalui PT Trimarga. Kontrak ditandatangani langsung dengan pihak Rosoboronexport.
"Jadi secara de facto dan de jure itu hubungan kita itu dengan Rosoboronexport," tegasnya.
Soal kemudian Rosoboron itu memerlukan representatif, memerlukan proses administrasi, dan misalkan karena mereka tidak hafal dengan sistem di Indonesia, itu sepenuhnya urusan Rosoboron untuk menunjuk mitra.
"Karena beberapa produsen asing, beberapa pabrikan asing itu kan tidak paham dengan Indonesia. Dan di Keppres 54 pun itu didorong agar ada partisipasi aktif dari pihak Indonesia. Tetapi itu tidak ada kaitannya dengan kami sebagai penjual," tuturnya.
PT Trimarga diketahui merupakan mitra Sukhoi di Indonesia. PT Trimarga berkantor di Pasar Asemka, Kota, Jakarta. Kantor PT Trimarga hanya berupa ruko saja.
Sumber : DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment