Terkait kecelakaan itu, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Mahfudz Siddiq, mendesak pemerintah untuk mempercepat peremajaan alat utama sistem pertahanan TNI untuk menjamin keamanan prajurit dalam menjalankan tugasnya.
"Pesawat Fokker yang jatuh di Halim memang berusia lanjut. Jika kecelakaan tersebut terbukti akibat kerusakan mesin karena berumur tua, modernisasi alutsista TNI harus dipercepat," kata Mahfudz.
Mahfudz mengatakan, DPR pada prinsipnya mendukung pemerintah untuk percepatan peremajaan alutsista TNI ini. Tak hanya peremajaan, DPR juga mendukung ditambahnya alutsista untuk tiga angkatan di tubuh TNI. "Radar di Halim juga sudah kuno, perlu modernisasi segera," kata dia.
Selain itu, Mahfudz meminta TNI AU dan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) segera mengusut sebab kecelakaan itu. Mabes TNI juga didesak segera memperbaiki perumahan perwira yang rusak akibat kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, TNI AU menyatakan pesawat Fokker yang jatuh itu masih layak terbang. Pesawat yang digunakan TNI AU sejak 1977 itu juga menjalani perawatan secara rutin.
Sumber : Vivanews/WDN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment