“Rencananya sekitar lima Hercules C-130 H akan kita adakan dari Australia dengan format hibah, tapi tentu ada biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Jadi sebetulnya setengah hibah. Setengah kita beli,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan persnya di ruang VVIP Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin (2/7) sesaat sebelum bertolak ke Darwin, Australia.
Menurut SBY, Hercules C-130 merupakan jenis pesawat angkut. Hal ini diperlukan sejalan dengan dikeluarkan kebijakan untuk tidak menerbangkan lagi Fokker F-27. Oleh karena itu, kita memerlukan sarana angkut yang lebih banyak lagi. “Alhamdulilah program N295 telah berjalan dan akan menjadi pengganti dari Fokker F-27 bahkan dengan kapasitas yang lebih besar,” kata Presiden.
Dalam kunjungan kenegaraan ke Australia kali ini, Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat, Wamenhukham Denny Indrayana, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Kepala BKPM Chatib Basri, dan Ketua Kadin Bambang Suryo Sulistio.
Ikut pula dalam rombongan Presiden adalah anggota DPR dan anggota DPD RI, Gubernur Bali, Gubernur NTB dan Gubernur NTT.
Sumber : JURNAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment