Hal itu dungkapkan, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Hartind Asrin saat ditemui di Gedung Kemenhan, Jakarta, Kamis, 26 Juli 2012.
"Kami sudah mengubah strategi di perbatasan. Sekarang kita kirim pasukan pemukul (Kostrad dan Marinir) sejak pertengahan tahun ini. Pasukan elit kita masuk ke sana," kata Hartind.
Ditambahkan Hartind, wilayah perbatasan antar negara tetangga, selama ini memang kerap menjadi wilayah yang rawan konflik. Untuk itulah, maka terjadi penambahan pengiriman pasukan elit ke daerah tersebut.
Kostrad diperuntukkan untuk menjaga wilayah perbatasan darat, sedangkan Marinir berjaga wilayah perbatasan laut. "Mereka itu kan memang dilatih untuk perang, makanya kita taruh di perbatasan," ucapnya.
Di samping menjelaskan soal penambahan pasukan elit, Hartind juga mengungkapkan, kekuatan militer Indonesia melalui keberadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutista) berada dalam 20 besar dunia. "Kalau kekuatan angkatan bersenjata dalam totalitasnya kita itu ada di peringkat 18 dunia," ujarnya.
Meski begitu, Indonesia mengalami penurunan peringkat yang sebelumnya berada di peringkat 16 dunia. "Turun karena ada Alutsista yang tidak efektif. Tapi untuk kawasan Asia Tenggara masih terkuat, nomor satu," ujar dia.
Sumber : Vivanews
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment