Pemanfaatan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kedirgantaraan bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) ini diharapkan semakin memperkuat pengamanan wilayah laut dan pengawasan pulau-pulau terpencil Indonesia. Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengungkapkan, pemanfaatan teknologi penginderaan jarak jauh menjadi bagian dari program jangka panjang dalam kerja sama TNI AL dengan Lapan.
Teknologi tersebut akan dimanfaatkan dalam tugas-tugas misi TNI AL demi menjaga kedaulatan negara seperti pengawasan kapalkapal yang melintas di wilayah perairan Indonesia. ”Juga nanti untuk mengawasi pulau-pulau terluar,” katanya seusai penandatanganan naskah kerja sama di Mabes TNI AL, Jakarta, kemarin. Kerja sama itu meliputi bidang penelitian, pengkajian, pengembangan, dan pemanfaatan iptek kedirgantaraan.
Iptek kedirgantaraan tersebut di antaranya mencakup pengideraan jauh, sains dirgantara , dan teknologi kedirgantaraan. Kerja sama ini juga meli puti pertukaran ilmu pengetahuan, data, informasi, tenaga ahli, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Untuk program pemanfaatan teknologi penginderaan jarak jauh tersebut dikembangkan dalam kurun lima tahun dan diperpanjang lagi hingga dicapai teknologi yang sesuai ke inginan.
Selanjutnya teknologi itu dimanfaatkan untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) yang sekarang ini sudah dimiliki TNI AL. ”Kapal kita sekarang ini mempunyai indera untuk yang dekat, kemudian punya pesawat terbang untuk menambah jangkauannya nanti. Dari Lapan menambah lagi jangkauan nya dengan pesawat tanpa awak (UAV),” katanya. Menurut dia, pemanfaatan UAV akan sangat membantu kelancaran misi TNI AL. Selain bisa digunakan untuk pengawasan, teknologi itu juga mampu mendukung sasaran tembak.
Karena itu, Soeparno menilai kerja sama ini akan sangat membantu penguatan pengamanan laut. ”Khusus untuk hal itu tidak ada anggaran,” ujarnya. Kepala Lapan Bambang S Tedjasukmana menerangkan, antariksa merupakan in frastruktur penting untuk pertahanan sehingga pengem bangan tidak terbatas pada waktu.
”Proyeksi ini akan terus diulang. Lima tahun diulang lagi sampai jelas bentuknya,” ujarnya. Untuk tahap lima tahun pertama akan difokuskan pada penginderaan jauh, pemantauan pulau kecil, dan pemanfaatan satelit untuk kegiatan TNI AL.
Sumber : SINDO
Berita Terkait:
1 komentar:
Sangat berterimakasih kpd TNI AL sdh mau memanfaatkan teknologi UAV anak2 bangsa, semangat cinta produk teknologi anak2 bangsa akan memberi dampak dan kemajuan teknologi militer NKRI serta mengurangi penyusupan intelejen dr luar. Bravo...Anak2 Bangsa...yg cinta NKRI RAYA
Post a Comment