"Rencananya sebelum Lebaran perwakilan pemerintah akan berangkat ke Brazil untuk megurusi pengiriman pesawat," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind Asrin, saat dihubungi Tempo.
Namun, pengiriman pesawat tersebut akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, untuk tahun ini baru akan dikirim enam unit pesawat dari satu skuadron atau 16 unit pesawat yang dipesan Indonesia.
"Kalau urusan pengiriman itu masalah teknis saja," tambahnya.
Rencananya, pesawat Super Tucano akan dioperasikan oleh Skadron Udara 21 untuk menggantikan peran OV-10 Bronco. Pesawat itu dinyatakan grounded atau tidak lagi dioperasikan oleh Markas Besar TNI Angkatan Udara pada 2009 setelah mengalami sejumlah kecelakaan.
Selain pesawat Super Tucano EMB-314, pemerintah juga tengah menanti kedatangan 24 pesawat hibah dari Amerika Serikat, F16. Namun kedatangan pesawat bekas negeri Paman Sam ini masih membutuhkan waktu cukup lama, pasalnya pesawat tersebut masih dalam proses up-grade.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan menyatakan sedang menunggu kedatangan dua dari enam pesawat jet tempur Sukhoi SU-30 MK2 pada November mendatang. Keenam pesawat itu akan dikirim secara berangsur oleh pabrikan di Rusia sebanyak tiga kali dalam jangka waktu tiga tahun.
Pembelian enam pesawat jet tempur ini diharapkan mampu menambah kekuatan dirgantara Indonesia. Keenam pesawat tersebut rencananya akan melengkapi 10 pesawat serupa yang telah dimiliki TNI AU, hingga genap menjadi satu skuadron. Skuadron Sukhoi ini rencananya akan di tempatkan di Pangkalan Udara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Sumber : TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment