Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, saat ini belum bisa ditentukan berapa kebutuhan anggaran untuk perbaikan keempat pesa wat tersebut. Estimasi baru bisa diketahui setelah tim inspeksi yang terdiri atas unsur TNI Angkatan Udara, Mabes TNI, dan Kemhan kembali ke Tanah Air dan melaporkan hasil kerjanya di Australia.
Tim sudah di Negeri Kanguru sejak sekitar 2 Juli lalu. Hasil inspeksi akan dilaporkan ke manajemen TNI Angkatan Uda ra dilanjutkan ke Mabes TNI dan diteruskan ke Kemhan. “Setelah fix baru kita ajukan,” katanya seusai menghadiri sertijab Kalakhar Bakorkamla di akhir pekan kemarin. Jika disebutkan biaya perbaikan USD60 juta, lanjut dia, itu perkiraan sebelumnya dan sekarang sudah ada dinamika perubahan harga.
“Belum tentu menjadi lebih mahal, bergantung tim inspeksi,” sebutnya. Kepala Staf Angkatan Uda ra (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat menuturkan, proses hibah Hercules itu masih ber ja lan. “Sudah ada pe nan da ta ngan an empat pesawat,” katanya. Menurut dia, hanya satu dari tiga pesawat itu yang sekarang ini masih bisa beroperasi. Sisanya harus dilakukan overhoul.
Sumber : SINDO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment