Direktur Perencanaan Dan Pengembangan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Kolonel Laut (P) Imam Musani, ketika dihubungi ANTARA di Surabaya Selasa mengatakan, pesawat Malaysia yang melakukan pelanggaran itu berjenis CN-235 dengan nomor lambung M44-05.
"Peristiwa pengusiran terjadi sekitar pukul 10.32 WITA. Saat itu pesawat patroli TNI-AL jenis Casa NC-212-200 melihat pesawat Malaysia melintas masuk wilayah RI di atas Karang Unarang," katanya.
Pesawat Casa TNI-AL yang dipiloti Mayor Laut (P) Imam Safii dan sedang melakukan Operasi Tameng Hiu di wilayah Tarakan, Perairan Ambalat dan sekitarnya, langsung bergerak membayang-bayangi pesawat milik Malaysia dan selanjutnya melakukan pengusiran.
Kolonel Imam Musani menambahkan, peristiwa pelanggaran batas wilayah yang dilakukan pihak Tentara Diraja Malaysia tersebut, bukan terjadi kali ini saja.
Selain melanggar batas wilayah udara, kapal perang milik Tentara Diraja Malaysia juga beberapa kali memasuki wilayah perairan RI dan diusir kapal perang Indonesia yang sedang patroli.
"Ke depan, kami akan lebih mengintensifkan kegiatan operasi dengan menambah frekuensi kegiatan patroli udara," ujar Musani.
Menurut ia, Puspenerbal saat ini tengah menunggu kedatangan lima unit pesawat baru jenis CN-235-220 yang dipesan TNI-AL dari PT Dirgantara Indonesia untuk memperkuat armada udara yang ada saat ini.
Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno menegaskan bahwa masalah pengamanan di wilayah pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga tetap menjadi prioritas dari TNI-AL.
Sumber : ANTARA
Berita Terkait:
2 komentar:
negara tetangga itu selalu buat masalah.
pak menhan percepat pengadaan alutsista tercanggih dan termoderen perbanyak agar semua wilayah NKRI aman dan masarakat adem tenang terjaga oleh prajurit prajurit TNI merdeka
malasya memang memancing-mancing emosi kita, karena mereka merasa kekuatanya diatas kita lagian seandainya terjai perang mereka dibantu negara-negara kelompok persemakmuran, oleh karena itu Indonesia harus terus mengupayakan alutsista yang modern khususnya pesawat tempur yang kami nilai masih kalah jauh kecanggihannya kalu perlu join production dengan Rusia untuk pesawat sukhoi seperti yang dilakukan oleh India. Malasya punya pesawat tempur canggih 18hornet. 18 sukhoi, hawk, mirrage dan lain2. p MenHan secepatnya diupayakan membeli pesawat sekelas sukhoi BM biar lebih gahar.
Post a Comment