Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengungkapkan, anggaran untuk pembelian 54 pesawat tersebut sudah masuk dalam minimum essential force (MEF) tahap pertama sehingga dapat segera direalisasi. ”Penambahan pesawat ini dalam rangka penguatan alutsista (alat utama sistem senjata). Karena itu, penguatan nanti tidak hanya di Angkatan Laut saja,tetapi juga Angkatan Darat dan Angkatan Udara,” ujar Armida saat kunjungan kerja di Puspenerbal Juanda, Surabaya,kemarin.
Dia menjelaskan,kebijakan penambahan pesawat dilakukan karena banyak fasilitas operasional, khususnya pesawat milik Puspenerbal yang sudah tua dan tidak layak pakai. Pertimbangan lain karena didasarkan pada kebutuhan.”Indonesia adalah negara kepulauan. Karena itu, kekuatan alutsista harus dipertimbangkan. Tidak hanya kapal-kapal laut saja,tetapi juga kombinasi pesawat udara,”tuturnya.
Armida mengaku belum bisa mengakomodasi semua kebutuhan pesawat yang diinginkan Puspenerbal, terutama untuk pesawat latih dan amfibi.Kendati demikian, dia mempersilakan TNI AL untuk mengajukan ke pemerintah. ”Itu adalah urusan internal TNI AL,silakan dibahas dan diajukan ke Mabes TNI AL untuk selanjutnya dibahas diputuskan Kementerian Pertahanan,” tegasnya.
Komandan Puspenerbal Juanda Laksamana Pertama TNI Sugianto menuturkan, saat ini jumlah pesawat yang dimiliki Puspenerbal jauh dari kebutuhan. Selain karena banyaknya pesawat yang sudah rusak karena usia,jumlah alutsista tersebut juga ketinggalan jauh dari alutsista negara-negara di Asia Tenggara. Sugianto menyebut, dari total 62 pesawat yang ada, hanya 40 yang normal,sedangkan sisanya mengalami kerusakan.
Di luar itu,kebutuhan pesawat yang mendesak dipenuhi adalah pesawat latih, amfibi, dan pesawat anti-kapal selam (AKS). ”Dengan kondisi saat ini, alutsista kita jauh tertinggal dari negeri tetangga seperti Malaysia, Singapura, Australia. Nah,ini yang harus diatasi,” ujarnya.
Sumber : SINDO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment