Perihal belum cairnya tunjangan tersebut dipaparkan Letnan Satu Marinir DM Suari, Komandan Kompi Satuan Tugas Pengamanan Pulau Nipah-Rondo-Berhala, saat menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Pertahanan Sjarief Sjamsoeddin di Pulau Nipah, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (21/7).
Beberapa kendala yang kami hadapi adalah uang lauk-pauk terlambat. Selain itu tunjangan dua bulan terakhir akan dirapel, kata Suari.
Tunjangan yang dimaksud Suari adalah tunjangan tugas di pulau terluar tak berpenghuni. Nilainya 150 persen gaji pokok yang dibayarkan langsung melalui rekening bank. Sementara uang lauk-pauk yang juga diberikan per bulan, nilainya Rp 21.000 per hari.
Di samping tunjangan, sejumlah kendala yang berhubungan langsung dengan operasional tugas penjagaan pulau terluar dikemukakan Suari. Di antaranya adalah tidak adanya kapal khusus di Pulau Nipah serta keterbatasan akses komunikasi.
Akibat nihilnya kapal khusus di Pulau Nipah, untuk kepentingan berbelanja logistik di pasar terdekat misalnya, prajurit mengandalkan kapal nelayan yang melintas lima hari sekali. ongkos sewanya Rp 600.000 pergi-pulang.
Sementara untuk akses komunikasi, permasalahannya adalah sinyal yang menjangkau Pulau Nipah secara konsisten justru dari operator telepon selular di Singapura. Satu-satunya sinyal dari salah satu operator domestik, kondisinya timbul-tenggelam.
Di tengah situasi tersebut, sebagaimana dikemukakan Komandan Pleton Satuan Tugas Pengamanan Pulau Nipah Letnan Satu Marinir Jarot Witono kepada Kompas, empat kali dalam empat bulan terakhir, kapal aparat Malaysia masuk ke perairan Pulau Nipah. Kapal-kapal itu kemudian kembali ke perairan internasional setelah petugas memberikan tembakan peringatan ke udara.
Kepada para prajurit, Sjafrie mengimbau agar mereka tidak berkecil hati dan tetap melaksanakan tugas dengan maksimal di tengah kendala dan keterbatasan yang ada. Sementara perihal masuknya empat kapal Malaysia ke perairan Pulau Nipah, Sjafrie mengatakan belum menerima laporannya.
Pulau Nipah adalah satu dari 92 pulau kecil terluar milik Indonesia. Dari Pulau Batam, jaraknya hanya satu jam perjalanan kapal cepat ke arah barat. Berhadapan langsung dengan Singapura dan jalur laut internasional menjadikan peta geopolitik maupun ekonomi pulau itu strategis.
Pemerintah berencana mengembangkan Pulau Nipah menjadi kawasan terpadu di sektor ekonomi dan pertahanan-keamanan. Dari 43,37 hektar (ha) luas daratannya, 28,47 ha akan dikembangkan menjadi kawasan industri jasa maritim di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sementara 15 ha lagi akan dikembangkan menjadi kawasan pertahanan-keamanan di bawah Kementerian Pertahanan.
Selama ini, Mabes TNI telah menyiagakan pasukan terdiri atas 90 prajurit di Pulau Nipah. Rotasi dilakukan setiap enam bulan.
Sumber : KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment