"Untuk pembelian pesawat (intai) ada ke arah sana, tapi belum harga mati dari Israel, itu hanya opsi saja," kata Iskandar kepada detikcom, Rabu (1/2/2012).
Iskandar tidak menyebutkan pertimbangan keperluan pembelian pesawat intai tersebut. Dia beralasan seluruh pertimbangannya ada di TNI AU yang mengusulkan pengadaan pesawat intai untuk operasional.
Mengenai pertimbangan Israel yang masuk dalam opsi rencana pembelian pesawat intai, menurut pria kelahiran Banda Aceh ini, Israel hanya satu dari sekian banyak negara yang memiliki pesawat intai.
"Semua negara punya pesawat intai, Israel salah satu opsi saja. Opsi itu muncul dari obrolan, apalagi Israel tidak punya hubungan diplomatik denga Indonesia," jelasnya.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik mengungkap rencana TNI membeli pesawat pengintai buatan Israel. Komisi I DPR belum menyetujui rencana ini.
Pesawat yang dibeli adalah jenis pesawat pengintai tanpa awak. Tujuan utamanya untuk memantau daerah perbatasan.
Namun Komisi I DPR menyoroti rencana pembelian pesawat ini dari Israel. TNI diminta mencari opsi yang lain. Alasannya, Israel adalah negara pelanggar HAM. Utamanya menyangkut Palestina.
Sumber : DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment