Direktur BRI Asmawi Syam mengatakan perseroan mendanai Pindad senilai Rp700 miliar untuk pembuatan panser dan kendaraan tempur.
“Kami juga sediakan fasilitas cash dan noncash loan Rp1 triliun untuk pembuatan alat utama sistem persenjataan [alutsista] oleh Dirgantara,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu 4 Maret 2012.
Asmawi mengatakan BRI juga telah menyediakan fasilitas letter of credit senilai US$71 juta untuk pembuatan 8 helikopter jenis Bell 412 EP oleh Dirgantara.
BUMN strategis tersebut pekan ini baru menyerahkan 2 unit helikopter Bell 412 EP untuk TNI AD dan 1 unit untuk TNI AL.
Tambah laba
Direktur BRI Achmad Baiquni menambahkan kredit ke industri strategis terutama industri persenjataan di Tanah Air akan menambah pundi-pundi laba perseroan.
“Pembiayaan BRI ke industri senjata lebih menguntungkan apalagi pemerintah menggelar pembelian alusista secara besar-besaran,” katanya.
Seperti diketahui, dari 2010 ke 2014, pemerintah berencana membelanjakan alutsista Rp156 triliun dengan peningkatan pada porsi industri strategis dalam negeri.
Menurut Baiquni, kredit ke industri strategis bisa memicu ekspansi pembiayaan. Tahun lalu, kredit BRI meningkat jadi Rp283,58 triliun dari posisi sebelumnya Rp246,97 triliun.
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment