"Hasil verifikasi terhadap rencana pembelian enam pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2, memang Kemhan mendapat dukungan alokasi anggaran USD 470 juta via fasilitas kredit ekspor tahun 2010-2014. Mengacu kepada harga tahun 2007 adalah USD 45.550.000 per pesawat," kata Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddik, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2012).
Dalam perjalanan, negosiasi sempat menemui jalan buntu, karena pihak produsen menuntut ongkos pengiriman yang mahal. Namun kemudian disepakati angka biaya pengiriman yang sama.
"Namun dalam perjalanan negosiasi, pihak JSC Rosoboron Export mengajukan perubahan harga USD 55.980.000 untuk delivery 2012 dan USD 59.000.000 untuk 2013. Dalam 6 tahap negosiasi antara pihak Kemhan dan JSC Rosoboron Export, telah disepakati spec tech, fasilitas training plus penurunan harga menjadi USD 54.800.000 per pesawat tanpa membedakan tahun delivery," kata Mahfudz.
Kontrak pun telah diteken. Sekarang dalam proses pembayaran dan pemboyongan ke Indonesia.
"Kontrak ini sudah ditandatangani pada 29 Desember 2011, dan sekarang dalam proses pencabutan tanda bintang di DPR dan proses loan agreement di Kemkeu. Jadi perbedaan harga dibanding tahun 2007 adalah perubahan penawaran dari pihak Rusia," tandasnya.
Sumber : DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment