Bandung - Kepercayaan Pemerintah Korea Selatan terhadap produk PT Dirgantara Indonesia merupakan sinyalemen yang baik untuk meningkatkan hubungan Korea Selatan dengan Indonesia. Hal itu dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat serah terima pesawat CN235/MPA (Maritime Patrol Aircraft) kepada Korean Coast Guard (KCG) di Hanggar CN-235 PT Dirgantara di Bandung, Jumat (9/3).
"Pemerintah berharap kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan bisa diperdalam lagi. Penyerahan pesawat ini menjadi titik awal," kata Sjafrie. Selain Sjafrie, hadir pula Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun, Direktur Utama PT Dirgantara Budi Santoso, anggota Komisi I DPR Tritamtomo dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Young-Sun.
Menurut Sjafrie, pesawat CN-235/MPA merupakan versi terbaru produksi PT Dirgantara dengan spesialisasi patroli maritim. Pesawat dilengkapi radar untuk mendeteksi kapal-kapal di perairan.
"Versi MPA saat ini menjadi unggulan dan tren, terutama bagi negara yang memiliki wilayah perairan. Produk PT Dirgantara tidak kalah dengan produk pesawat terbang dari negara lain yang sejenis. PT Dirgantara telah memenuhi syarat sebagai perusahaan internasional. Tolok ukurnya kualitas, delivery dan rights," ujarnya.
Duta Besar Korea Selatan Kim Young-Sun mengatakan, pihaknya berharap dapat memperdalam kerja sama dengan Indonesia. "Bukan hanya pada jual-beli pesawat, tapi hingga kemitraan strategis. Korea Selatan memandang penting Indonesia sebagai mitra," katanya.
Selain empat unit pesawat untuk kebutuhan KCG, PT Dirgantara menjual 8 unit pesawat jenis CN-235 ke Angkatan Udara Korea Selatan (Republic of Korea Air Force), masing-masing enam buah dengan konfigurasi paratroop, satu unit dengan konfigurasi VIP dan satunya lagi dengan konfigurasi VVIP.
"Total sudah 12 pesawat buatan kami dipakai Korea Selatan," kata Budi Santoso. Kendati begitu, pasar CN-235 di Korea Selatan masih cukup potensial. "Saya lihat Korea Selatan masih membutuhkan banyak pesawat jenis ini. Kami sudah mengajukan lagi tawaran, semoga diterima," katanya.
Anggota Komisi I DPR Tritamtomo mengatakan, ke depan pemerintah wajib membeli alutsista dari dalam negeri yang mampu diproduksi PT Dirgantara, PT Pindad, maupun PT PAL. "Pemerintah harus mendukung industri pertahanan dalam negeri," kata Tritamtomo.
Sumber : Metro TV
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment