Menurut Sjafrie usai uji coba Roket R-Han 122 di Puslatpur TNI AD di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, Rabu, pengembangan kemandirian roket Indonesia diharapkan bisa terus ditingkatkan, termasuk kemampuan jangkauannya dari dua digit menjadi tiga digit.
"Berdasarkan hasil ini, maka kemandirian roket pada tahun 2014 harus tercapai," ujar Sjafrie.
Budi Teguh Rahardjo, Deputi Menristek Bidang Produktivitas dan Relevansi Riset Iptek meyakini, 90 persen industri roket di Indonesia dapat berkembang dengan pesat dan masuk dalam ranah industri, serta mampu memasok alat utama sistem pertahanan (alusista) dalam jumlah yang besar.
Guna menuju kemandirian dalam pengadaan alutsista, sejak tahun 2007 lalu, Kementerian Riset dan Teknologi dalam konsorsium bersama komunitas iptek serta industri strategis, melakukan pengembangan roket yang kali ini kembali diujicobakan.
Uji coba 50 buah roket ini merupakan hasil pengembangan yang terbaru dan diberi nama Roket R-Han 122.
Konsorsium pengembangan roket ini mendayagunakan para pihak (stakeholders), dengan masing-masing pihak memiliki peranan strategis, di antaranya PT Pindad yang mengembangkan peluncurannya (launching), GAZ menangani `firing system`, sedangkan PT Dahana berperan dalam menyediakan propellant, dan PT KS mengembangkan material tabung maupun struktur roket.
Roket ini dari pengembangan sebelumnya adalah kaliber yang mencapai 122 mm dengan kecepatan maksimum 1,8 mach.
Roket yang berdaya ledak optimal ini, dapat menempuh sasaran jarak tembak hingga 15 km.
Pada uji coba yang dilakukan di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja Sumsel, sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 produksi Indonesia, berhasil ditembakkan ke sasaran di udara.
Selain Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, sejumlah pejabat Pemptov Sumsel dan Pemkab OKU, beberapa petinggi TNI, antara lain Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo dan Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jenderal TNI Gatot Numantyo ikut pula saat menyaksikan uji coba roket R-Han 122.
Usai peluncuran, Wamenhan juga berkesempatan mengecek mobil peluncur roket, untuk selanjutnya akan terus dikembangkan sebagai bagian program kemandirian penyediaan alutsista nasional.
Menurut Kepala Biro Hukum dan Humas Kemenristek, Anny Sulaswatty, Roket R-Han 122 itu merupakan produksi hasil kerja sama anak bangsa Indonesia, diwujudkan melalui penelitian bersama PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Dahana, didukung penuh Kemenristek bersama konsorsium terkait.
Uji coba dan demo penembakan Roket R-Han 122 itu menandai keberhasilan bangsa Indonesia untuk menuju kemandirian produksi roket nasional di masa depan.
Sumber : ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment